Pentingnya Peran Suami dalam Perencanaan Program Kehamilan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   17 Januari 2020
Pentingnya Peran Suami dalam Perencanaan Program KehamilanPentingnya Peran Suami dalam Perencanaan Program Kehamilan

Halodoc, Jakarta - Setelah sekian lama menikah, kehadiran buah hati mungkin dinantikan oleh kebanyakan pasangan. Merupakan hal yang wajar jika terlintas niat usaha yang lebih, misalnya melakukan program kehamilan dengan berkonsultasi pada dokter kandungan. Hanya saja, niat ini sebaiknya diiringi niat yang penuh dari kedua belah pihak, baik istri maupun suami. 

Jika niat penuh hanya pada salah satu pihak, misalnya istri saja, usaha tersebut akan cukup sulit terealisasi. Ini sama halnya dengan cinta bertepuk sebelah tangan. Urusan kehamilan merupakan tanggung jawab bersama, baik suami maupun istri. Suami pun memiliki peran yang penting dalam perencanaan program kehamilan dan perlu menyediakan waktu khusus. Inilah pentingnya peran suami dalam keberhasilan program kehamilan!

Baca juga: Agar Program Hamil Sukses, Ajak Pasangan Melakukan Ini

1. Edukasi Diri

Melakukan program hamil bukan hanya soal berhubungan intim setiap hari dan sesering mungkin. Suami juga perlu mengetahui masa subur wanita, karena inilah peran penting dalam keberhasilan program hamil. Mengetahui masa subur wanita bukan hanya tugas istri, tapi suami juga harus mengetahui hal ini. 

Perlu diketahui bahwa masa subur adalah masa telah terjadi ovulasi (pelepasan sel telur matang dari indung telur). Suami harus mengetahui berapa rata-rata siklus haid dari 3-6 siklus haid terakhir. Jika siklus haid istri berlangsung teratur setiap 28 hari, terjadinya ovulasi adalah perkiraan hari haid pertama. 

Setelah mengetahuinya, lakukanlah hubungan intim terutama 3 hari sebelum waktu ovulasi hingga 3 hari setelah ovulasi. Kemungkinan terjadi pembuahan akan lebih tinggi apabila pasangan melakukan hubungan intim pada masa-masa itu. 

Baca juga: 6 Makanan yang Baik untuk Mendukung Program Hamil

2. Jaga Kesehatan Tubuh

Jika sedang melakukan program kehamilan, bukan hanya tugas istri yang harus sehat, suami pun juga harus sehat. Tubuh yang sehat didapatkan dari penerapan pola makan yang sehat dan berimbang, berhenti merokok dan konsumsi alkohol, serta berolahraga. Dengan menjalani gaya hidup sehat, tubuh suami akan lebih prima dan kualitas sperma pun akan jadi lebih baik, sehingga diharapkan siap untuk kehamilan. 

Karbohidrat kompleks, protein, sayuran, dan buah-buahan harus menjadi santapan para pria. Selain itu menghindari rokok, kafein, dan alkohol juga harus dilakukan. Pasalnya, rokok, kafein, dan alkohol dapat mengganggu sistem reproduksi dan kualitas sperma pria. 

Suami juga sebaiknya sebisa mungkin menghindari dan mengatasi stres. Kondisi ini tidak hanya dapat berujung pada terjadinya depresi, tapi juga akan memengaruhi kualitas sperma. Jika kondisi-kondisi tersebut tak teratasi, program hamil pun bisa berantakan. 

3. Pemeriksaan Kesuburan

Biasanya, saat sepasang suami istri berencana menjalani program kehamilan, maka wanita lah yang selalu jadi perhatian utama. Wanita menjadi pihak yang menjalani banyak tes, mulai dari tes kesuburan dan terapi tertentu. Suami perlu tahu, bahwa segala tes yang dijalani istri akan sia-sia jika ternyata masalah utama bukan pada istri. 

Itulah sebabnya sangat penting bagi suami untuk bersama-sama dengan istri melakukan tes kesuburan tanpa perasaan apapun. Terkait dengan tes kesuburan ini, suami dapat melakukan diskusi terlebih dulu dengan dokter spesialis andrologi melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan kapan dan di mana saja dengan aplikasi ini.

4. Jaga Perasaan Istri

Selain kesehatan fisik, faktor psikologis juga sangat berpengaruh dalam program kehamilan. Suami harus tahu bagaimana mood istri saat diajak berhubungan intim. Mood yang sedang tidak bagus dapat berdampak pada penurunan kualitas hubungan intim. 

Salah satu cara agar menjaga mood istri yaitu dengan menjadi pendengar yang baik. Jadilah tempat curhat atau diskusi, apapun yang disampaikannya simak dengan perhatian penuh, tanpa gangguan gadget, game, atau televisi. Sesekali coba tawarkan untuk memberikan pijatan lembut pada istri atau membuatkannya secangkir teh, apalagi setelah istri lelah seharian bekerja dan mengurus rumah. 

Baca juga: Berkenalan Lebih Dekat dengan Program Kehamilan

Hal yang tidak kalah penting, cobalah untuk tidak absen dalam menemani istri kontrol ke dokter, karena program kehamilan adalah program bersama. Suami dan istri memiliki peran yang sama. Jika sudah saling tahu apa perannya, program kehamilan dapat dilakukan dengan baik.

Referensi:
CDC. Diakses pada 2020. Planning for Pregnancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan