Penyakit Addison Sebabkan Hiperkalemia, Mengapa?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Juni 2020
Penyakit Addison Sebabkan Hiperkalemia, Mengapa? Penyakit Addison Sebabkan Hiperkalemia, Mengapa?

Halodoc, Jakarta - Penyakit Addison, di dalam dunia medis disebut insufisiensi adrenal adalah kondisi langka ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tertentu. Pada orang yang mengidap penyakit Addison, kelenjar adrenal yang terletak tepat di atas ginjal memproduksi terlalu sedikit kortisol dan aldosteron. 

Hiperkalemia atau kelebihan kalium dalam darah adalah salah satu gejala yang timbul dari penyakit Addison. Munculnya kondisi tersebut berhubungan dengan perubahan hormon akibat penyakit Addison. Ini alasan mengapa pengidap penyakit Addison mengalami hiperkalemia.

Baca juga: Gejala Penyakit Addison yang Harus Diwaspadai

Alasan Penyakit Addison Bisa Sebabkan Hiperkalemia

Terkadang tanda dan gejala penyakit Addison dapat muncul tiba-tiba. Gagalnya fungsi hormon adrenal menyebabkan berbagai kondisi, salah satunya adalah hiperkalemia. Menurut Mayo Clinic, hiperkalemia terjadi ketika tingkat kalium dalam darah lebih tinggi dari jumlah normal. Kalium adalah zat kimia yang penting agar sel-sel saraf dan otot berfungsi dengan baik.

Normalnya, tingkat kalium darah berkisar antara 3,6-5,2 millimol per liter. Ketika seseorang mengalami penyakit Addison, kadar kalium dalam darah bisa tiba-tiba menaik tajam lebih tinggi dari 6,0 milimol per liter. Kondisi ini bisa berbahaya dan segera membutuhkan perawatan.

Pengobatan untuk Atasi Penyakit Addison

Melansir dari Mayo Clinic, seseorang yang mengidap penyakit Addison akan diberikan terapi penggantian hormon untuk memperbaiki kadar hormon steroid yang tidak diproduksi tubuh. Dokter akan meningkatkan dosis obat sementara apabila tubuh mengalami stres akibat operasi, infeksi atau penyakit ringan. Pengidap yang mengalami muntah-muntah dan tidak bisa mengonsumsi obat oral biasanya akan diberikan kortikosteroid melalui suntikan.

Adapun perawatan lain yang mungkin perlu dilakukan pengidap, seperti:

  • Sediakan obat tambahan. Melewatkan satu obat saja membahayakan pengidap penyakit Addison. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya bawa obat tambahan ke tempat kerja atau saat bepergian.

  • Bawa perlengkapan injeksi glukokortikoid. Perlengkapan berisi jarum suntik, dan bentuk kortikosteroid yang dapat disuntikkan untuk digunakan jika terjadi keadaan darurat.

  • Selalu berhubungan dengan dokter. Selalu berhubungan dengan dokter untuk memastikan bahwa dosis hormon pengganti memadai, tetapi tidak berlebihan. Ketika kamu mengalami masalah dengan obat-obatan, dosis mungkin perlu disesuaikan kembali. 

  • Lakukan pemeriksaan tahunan. Temui dokter atau spesialis endokrinologi setidaknya setahun sekali. Dokter dapat merekomendasikan skrining tahunan untuk mendeteksi penyakit autoimun.

Baca juga: Ketahui 4 Tes untuk Mendiagnosis Penyakit Addison

Supaya hubungan kamu tetap dekat dengan dokter, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.  Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Apakah Penyakit Addison Bisa Dicegah?

Sayangnya, penyakit Addison tidak dapat dicegah. Meskipun begitu, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah gejalanya, yaitu:

  • Bicaralah dengan dokter ketika kamu selalu merasa lelah, lemah, atau kehilangan berat badan. 
  • Jika kamu didiagnosis penyakit Addison, tanyakan kepada dokter  tentang apa yang harus dilakukan ketika sakit. Kamu perlu belajar cara meningkatkan dosis kortikosteroid.
  • Kalau kamu merasa sangat sakit, terutama jika terus mengalami muntah dan tidak bisa minum obat, segera kunjungi rumah sakit.

Baca juga: Penyakit Addison Bisa Diturunkan Secara Genetik, Benarkah?

Hal penting yang harus dilakukan adalah rutin bicara dengan dokter untuk memastikan dosis obat yang kamu terima sudah pas dan tidak terlalu tinggi.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Addison's disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. High potassium (hyperkalemia).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan