Penyakit Graves Lebih Berisiko Menyerang Wanita dibandingkan Pria, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 November 2018
Penyakit Graves Lebih Berisiko Menyerang Wanita dibandingkan Pria, Benarkah?Penyakit Graves Lebih Berisiko Menyerang Wanita dibandingkan Pria, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Penyakit graves merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang menyebabkan berlebihannya produksi hormon tiroid (hipertiroidisme). Pada pengidap penyakit graves, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh malah menyerang kelenjar tiroid. Hal ini kemudian membuat kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.

Hormon tiroid merupakan salah satu hormon yang mengatur banyak fungsi tubuh, seperti sistem saraf, perkembangan otak, hingga suhu tubuh. Namun, jika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu banyak, akan ada gangguan serius pada jantung, otot, tulang, siklus menstruasi, kulit, dan mata.

Gejala yang Ditimbulkan

Sejumlah gejala yang umum muncul pada pengidap penyakit graves adalah:

  • Pembesaran kelenjar tiroid (goiter).

  • Tremor pada tangan atau jari tangan.

  • Palpitasi jantung (jantung berdebar).

  • Gairah seksual menurun.

  • Perubahan siklus menstruasi.

  • Suasana hati yang mudah berubah (gangguan mood).

  • Sulit tidur (insomnia).

  • Diare.

  • Rambut rontok.

  • Mudah lelah.

  • Sensitif terhadap udara panas.

Selain beberapa gejala tersebut, beberapa kasus penyakit graves dapat membuat pengidapnya mengalami sejumlah gejala khas, yaitu graves oftalmopati dan graves dermopati. Gejala graves oftalmopati terjadi akibat peradangan atau gangguan pada sistem imun, yang memengaruhi otot dan jaringan di sekitar mata. Gejalanya antara lain:

  • Mata menonjol (exophthalmos).

  • Mata terasa kering.

  • Tekanan atau rasa sakit pada mata.

  • Kelopak mata membengkak.

  • Mata memerah yang bisa diakibatkan oleh peradangan.

  • Sensitif terhadap cahaya.

  • Penglihatan ganda, yang dapat juga berujung pada hilangnya penglihatan.

Sementara itu, graves dermopati lebih jarang ditemukan. Gejalanya biasanya adalah kulit yang memerah dan menebal, dan biasanya terjadi pada area tulang kering atau di bagian atas kaki.

Benarkah Wanita Lebih Berisiko?

Penyakit graves sebenarnya bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, hingga saat ini, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita, ketimbang pria. Belum ada penelitian yang membuktikan hal ini, tetapi kehamilan atau kondisi pasca persalinan pada wanita dengan gen yang rentan, dapat meningkatkan risiko terserangnya penyakit graves.

Selain jenis kelamin, beberapa faktor lain yang juga meningkatkan risiko penyakit graves adalah sebagai berikut:

1. Usia

Penyakit graves lebih sering terjadi pada orang berusia di bawah 40 tahun.

2. Genetik

Riwayat penyakit graves dalam keluarga dapat menyebabkan anggota keluarga tersebut menjadi lebih rentan terserang penyakit graves.

3. Mengidap Penyakit Autoimun Lain

Memiliki riwayat penyakit autoimun lain seperti diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis juga berisiko menimbulkan penyakit graves pada orang tersebut.

4. Stres Secara Emosional atau Fisik

Sakit atau peristiwa yang menyebabkan stres, dapat turut memicu penyakit graves pada orang dengan gen yang rentan terhadap penyakit ini.

5. Merokok

Merokok dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Bagi perokok yang sedang menderita penyakit graves, akan semakin berisiko terkena graves oftalmopati.

Itu lah sedikit penjelasan tentang penyakit graves. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan