Penyakit Kawasaki Mengancam Balita, Inilah Penyebab dan Gejalanya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 November 2018
Penyakit Kawasaki Mengancam Balita, Inilah Penyebab dan GejalanyaPenyakit Kawasaki Mengancam Balita, Inilah Penyebab dan Gejalanya

Halodoc, Jakarta - Penyakit kawasaki adalah sebuah penyakit yang membuat dinding pembuluh darah di seluruh tubuh meradang, terutama pada pembuluh darah jantung. Penyakit kawasaki termasuk dalam penyakit langka pada anak-anak. Penyakit ini menyebabkan penyakit pada kulit, hidung, tenggorokan, dan mulut. Umumnya, penyakit ini terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun.

Penyakit kawasaki ditemukan oleh Dr. Tomisaku Kawasaki di Jepang pada 1967 dan juga dikenal dengan mucocutaneous lymph node syndrome. Kemudian, kondisi ini diberi nama penyakit kawasaki untuk menghargai orang yang menemukan penyakit ini. Banyak orang-orang di Indonesia belum memahami bahaya dari penyakit ini. Hal tersebut menyebabkan diagnosis sulit dilakukan karena gejala yang ditimbulkan mirip dengan berbagai penyakit lainnya, seperti campak, alergi obat, dan infeksi virus.

Penyebab Penyakit Kawasaki

Penyebab pasti dari penyakit kawasaki sejauh ini masih belum diketahui. Para ahli memperkirakan bahwa campuran dari genetika dan faktor lingkungan yang dapat menyebabkan seseorang mengidap penyakit Kawasaki. Hal ini mungkin karena penyakit kawasaki terjadi selama musim tertentu dan cenderung memengaruhi anak-anak keturunan Asia.

Selain itu, jika dilihat dari gejalanya, penyakit ini mungkin disebabkan oleh infeksi. Walau begitu, jenis bakteri atau virus yang membuat seseorang mengidap penyakit ini masih belum diketahui hingga saat ini. Penyakit ini tidak bersifat menular dan tidak akan menimpa bayi berusia di bawah enam bulan karena ia masih mendapat perlindungan antibodi dari ibunya.

Selain itu, faktor keturunan juga disebut-sebut dapat memengaruhi seseorang untuk mengidap penyakit ini. Apabila seorang anak mengidap penyakit ini, kemungkinan besar orangtuanya juga pernah mengalaminya ketika anak-anak. Selain itu, ketika seorang anak yang mengidap penyakit kawasaki dan mempunyai saudara kandung, kemungkinan saudaranya tersebut dapat mengidap penyakit yang sama.

Gejala Penyakit Kawasaki

Gejala umum penyakit Kawasaki terjadi dalam tiga fase dan mungkin akan terjadi kurang lebih dalam 1,5 bulan. Fase-fase tersebut adalah:

  1. Fase Pertama

Pada fase ini terjadi di minggu 1-2. Pada tahap ini menunjukkan tanda atau gejala utama yaitu demam yang terjadi lebih dari lima hari, gejala lainnya antara lain:

  • Mata menjadi sangat merah atau konjungtivitis.

  • Demam yang lebih tinggi dari 102,2 fahrenheit atau 39 derajat celcius dan terjadi lebih dari tiga har.i

  • Ruam pada bagian organ intim lalu menyebar ke tubuh bagian atas, tangan, kaki, dan wajah. Ruam akan hilang dalam satu minggu.

  • Bibir akan mengalami kering, menjadi merah, pecah-pecah, dan lidah menjadi bengkak.

  • Telapak tangan dan telapak kaki menjadi bengkak dan kulit menjadi merah.

  • Membengkaknya kelenjar getah bening di leher.

  1. Fase Kedua

Pada fase kedua ini atau di minggu kedua hingga keempat, demam biasanya menurun, tetapi gejala lain akan muncul. Gejala yang dapat muncul, antara lain:

  • Kulit di tangan dan kaki mengelupas, terutama pada ujung jari tangan dan kaki.

  • Nyeri sendi.

  • Diare.

  • Muntah.

  • Sakit Perut.

  • Komplikasi, yaitu melebarnya pembuluh darah karena dinding pembuluh darah tidak kuat menahan aliran darah (aneurisma).

  1. Fase Ketiga

Pada fase ini atau di minggu 4-6, tanda dan gejala tersebut perlahan menghilang, tetapi kondisi anak biasanya masih lemah.

Penyakit Kawasaki tidak dapat dicegah, tetapi diagnosis dan penanganan yang cepat dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Dengan penanganan yang lebih cepat, sebagian besar anak-anak yang mengalami penyakit Kawasaki akan sembuh total dalam enam hingga delapan minggu.

Gejala dari penyakit Kawasaki memang mirip dengan infeksi lain, terutama gejala demam ketika masuk dalam tahap pertama. Jika anak ibu mengalami kondisi ini, diskusikanlah dengan dokter dari Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang lebih cepat dan tepat. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc App Store dan Google Play! Ibu juga bisa membeli obat di Halodoc, dan pesanan akan diantarkan dalam waktu satu jam.

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan