Penyakit Neuroendokrin Tumor Langka yang Dialami Irrfan Khan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 April 2020
Penyakit Neuroendokrin Tumor Langka yang Dialami Irrfan KhanPenyakit Neuroendokrin Tumor Langka yang Dialami Irrfan Khan

Halodoc, Jakarta - Baru-baru ini dunia perfilman dikejutkan dengan kabar meninggalnya aktor Irrfan Khan yang bermain dalam film Life of Pi. Kabarnya Irrfan Khan meninggal karena adanya tumor neuroendokrin pada ususnya. Tumor neuroendokrin merupakan kanker yang awalnya sel khusus yang disebut sel neuroendokrin. Sel neuroendokrin memiliki sifat yang mirip dengan sel saraf dan sel penghasil hormon. 

Sebenarnya tumor neuroendokrin langka terjadi dan dapat terjadi di mana saja di bagian tubuh. Sebagian besar tumor neuroendokrin terjadi di paru-paru, usus buntu, usus halus, rektum, dan pankreas. Perlu diketahui, tumor neuroendokrin terdiri dari beberapa jenis. Beberapa di antaranya tumbuh secara lambat dan beberapa lainnya tumbuh sangat cepat. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, kondisi tersebut dapat mengancam jiwa. 

Baca juga: Ini 5 Gejala Penyakit Radang Usus yang Tak Bisa Disepelekan

Tipe-Tipe Tumor Neuroendokrin yang Mungkin Terjadi

Beberapa tumor neuroendokrin menghasilkan hormon berlebih (tumor neuroendokrin fungsional). Beberapa yang lain tidak melepaskan hormon atau tidak cukup melepaskan hormon untuk memunculkan gejala (tumor neuroendokrin nonfungsional). 

Diagnosis dan pengobatan tumor neuroendokrin tergantung pada jenis tumor, lokasinya, apakah ia menghasilkan hormon berlebih, seberapa agresifnya, dan apakah ia telah menyebar ke bagian tubuh lain. 

1. Tumor Karsinoid

Tumor karsinoid merupakan jenis tumor neuroendokrin yang tumbuh di:

  • Sistem pencernaan: perut, usus kecil, usus besar, atau dubur.
  • Paru-paru.
  • Pankreas.
  • Ovarium atau testis (jarang).

Tumor karsinoid dalam sistem pencernaan akan menyebabkan gejala seperti:

  • Diare dan Kram.
  • Kelelahan.
  • Mual dan muntah.
  • Penurunan Berat badan.

Baca juga: 5 Kebiasaan Sepele Ini Menyebabkan Radang Usus Buntu

2. Jaringan Pankreas

Tumor neuroendokrin pada jaringan pankreas terdapat di kelenjar perut. Saat kamu menanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc ia mungkin akan menjelaskan bahwa ini adalah tumor “fungsional” atau “nonfungsional”. 

Tumor fungsional membuat hormon mereka sendiri yang menyebabkan gejala tertentu. Hormon merupakan bahan kimia yang mengendalikan berbagai tindakan dalam tubuh, seperti pencernaan, kadar gula darah, dan fungsi jantung. Sementara itu, tumor nonfungsional tidak menyebabkan gejala, tetapi mereka dapat tumbuh dan menyebar dari tempat aslinya ke tempat lain di tubuh. 

Ada beberapa jenis tumor neuroendokrin pankreas fungsional yang diberi nama sesuai dengan hormon yang dilepaskannya. Misalnya, insulinoma menghasilkan terlalu banyak insulin, yang menurunkan kadar gula darah. Glucagonoma menghasilkan terlalu banyak glukagon yang meningkatkan gula darah. Gastrinoma membuat gastrin yang membantu mencerna makanan. 

Jika tumor terjadi di pankreas, dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Pusing, lemah, dan detak jantung terasa cepat.
  • Sakit kepala, sering buang air kecil, lapar, haus, dan penurunan berat badan.
  • Mual, nyeri perut, dan diare. 

3.  Karsinoma Meduler

Jenis ini terjadi  pada sel kelenjar tiroid yang membuat kalsitonin, hormon yang mengontrol kadar kalsium dalam tubuh. Jenis tumor neuroendokrin ini sering terjadi secara genetik dan dapat menyebar dengan cepat. 

Baca juga: Benarkah Radang Usus Dapat Sebabkan BAB Berdarah?

4. Pheochromocytoma

Ini merupakan jenis tumor langka yang terbentuk di kelenjar adrenal, yang berada di atas ginjal Tumor ini membuat hormon adrenalin dan noradrenalin yang mengontrol detak jantung, tekanan darah, dan gula darah. Kebanyakan pheochromocytomas bukan kanker. Namun, tumor bisa melepaskan hormon yang menyebabkan masalah jantung seperti serangan jantung atau stroke. 

5. Karsinoma Sel Merkel

Ini merupakan jenis kanker kulit yang langka. Sering terjadi di bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari, seperti kepala, leher, lengan, dan kaki. Kondisi ini cenderung lebih menyebar daripada jenis kanker kulit lainnya. 

Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai tumor neuroendokrin yang langka dan berbahaya ini. Jika kamu mengalami gejala sejak dini, sebaiknya bicarakan kecurigaanmu pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Interaksi dengan dokter tidak perlu keluar rumah dengan men-download aplikasinya di App Store atau Google Play. Mudah dan praktis kan?

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Types of Neuroendocrine Tumors and Their Symptoms.
Cancer. Diakses pada 2020. Neuroendocrine Tumors: Introduction.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan