Penyakit Peyronie Bisa Disembuhkan, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 November 2018
Penyakit Peyronie Bisa Disembuhkan, Benarkah?Penyakit Peyronie Bisa Disembuhkan, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Ketika seorang pria mengalami ereksi, Mr. P-nya akan mengarah lurus ke depan. Namun pada beberapa pria, Mr. P akan bengkok ketika sedang ereksi. Baik itu ke arah kanan, kiri, atas, atau bawah. Kelainan ini disebut dengan penyakit peyronie.

Penyakit peyronie merupakan sebuah jaringan parut fibrosa yang berkembang di dalam Mr. P, sehingga Mr. P akan melengkung ketika ereksi dan terasa menyakitkan. Bentuk dan ukuran alat kelamin pria memang berbeda-beda. Walau begitu, Mr. P yang bengkok termasuk hal yang umum dan bukan hal yang darurat untuk dilakukan pengobatan. Namun, jika menimbulkan rasa sakit ketika ereksi, kondisi tersebut harus mendapatkan perawatan medis.

Keadaan tersebut bisa membuat pria sulit untuk berhubungan intim, atau mengalami disfungsi ereksi. Akibatnya, sebagian pria yang mengalami peyronie akan merasa cemas dan stres.

Walau begitu, penyakit peyronie dapat sembuh dengan sendirinya. Namun dalam kebanyakan kasus, jika kondisi ini tidak diberikan pengobatan, justru akan semakin memburuk. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan beberapa cara. Namun, sebelum membahas cara penyembuhannya, lebih baik kamu ketahui dahulu faktor risikonya.

Faktor Risiko Penyakit Peyronie

Ada beberapa faktor yang dapat menghambat penyembuhan peyronie dan menimbulkan terbentuknya jaringan parut pada Mr. P, di antaranya:

  1. Genetik. Jika seseorang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini, dia akan berisiko lebih tinggi mengidapnya juga.

  2. Usia. Seseorang dengan usia di atas 55 tahun mempunyai risiko lebih tinggi dibanding pria lainnya.

  3. Kelainan pada jaringan penghubung. Seseorang dengan kelainan jaringan penghubung mempunyai risiko lebih tinggi mengidap penyakit peyronie.

  4. Merokok & operasi prostat. Kedua kondisi ini juga dapat menyebabkan penyakit Peyronie.

Cara Mengobati Penyakit Peyronie

Pengobatan yang mungkin dilakukan untuk pengidap penyakit peyronie bermacam-macam. Namun, ciri-ciri berikut membuat pengidap penyakit ini tidak perlu mendapatkan pengobatan, di antaranya:

  • Tidak merasakan sakit ketika melakukan hubungan intim.

  • Pembengkokan Mr. P yang tidak berbahaya.

  • Masih bisa ereksi dengan normal.

Obat-obatan

Dokter mungkin akan memberikan resep obat untuk mengurangi pembengkokan, mengecilkan ukuran jaringan parut, dan peradangan pada Mr.P. Obat-obatan ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:

  • Obat minum. Obat minum yang mungkin diberikan oleh dokter adalah vitamin E, tamoxifen, colchicine, potassium para-aminobenzoate (Potaba), dan pentoxifylline.

  • Obat suntik. Obat suntik yang akan diberikan oleh dokter adalah verapamil, steroid, interferon alpha 2b, dan collagenase.

Operasi

Selain obat-obatan, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan operasi pada Mr. P yang mengalami bengkok parah. Terlebih lagi, jika pengidap merasa tidak nyaman ketika ereksi dan tidak dapat melakukan hubungan intim. Walau begitu, bedah tidak dianjurkan jika kondisi yang terjadi belum satu tahun dan mungkin saja lengkungan pada Mr. P akan terus berubah pada waktu 6 bulan.

Beberapa prosedur operasi untuk penyakit peyronie adalah:

  • Insisi dan cangkok. Cara ini dilakukan dengan membuat sayatan pada jaringan parut, supaya Mr.P dapat meregang. Pada beberapa kasus, dokter akan membuang jaringan parut dan mencangkok bagian yang berlubang pada jaringan tubuh pengidapnya.

  • Plikasi. Dengan cara ini, dokter akan menjahit sisi penis yang tidak mengalami jaringan parut. Walau dapat membuat Mr. P menjadi lurus, tetapi dapat membuat Mr. P menjadi lebih pendek dan risiko mengalami disfungsi ereksi.

  • Implan Mr. P. Cara ini dilakukan dengan menanamkan implan untuk mengganti jaringan pada penis yang terisi darah ketika ereksi. Cara ini juga dilakukan pada seseorang yang mengalami disfungsi ereksi.

Setelah dilakukan operasi, pengidap umumnya disarankan untuk tidak melakukan hubungan intim selama 4-8 minggu Terapi lain yang mungkin dilakukan adalah radioterapi, menarik Mr. P dengan alat khusus, dan terapi gelombang atau ESST.

Itu lah cara pengobatan penyakit peyronie. Apabila kamu mempunyai pertanyaan lanjutan perihal penyakit ini, kamu dapat bertanya pada dokter dari Halodoc. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu! Kamu juga bisa membeli obat di Halodoc, dan pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan