Penyakit Rubella Bisa Sebabkan Katarak Kongenital dan Kelainan Jantung

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Desember 2018
Penyakit Rubella Bisa Sebabkan Katarak Kongenital dan Kelainan JantungPenyakit Rubella Bisa Sebabkan Katarak Kongenital dan Kelainan Jantung

Halodoc, Jakarta - Ibu hamil perlu mewaspadai penyakit rubella, karena penyakit ini cukup berbahaya dan fatal bagi janin. Bahkan, penyakit ini bisa menyebabkan keguguran dan kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Itu lah mengapa imunisasi vaksin MR menjadi penting sebagai upaya pencegahan penularan campak dan rubella. Sebab, kedua penyakit tersebut belum dapat diobati secara menyeluruh. Pengobatan penyakit ini hanya bersifat suportif.

Hal yang menjadi perhatian dari penyakit rubella dalam kesehatan masyarakat adalah efek kepada janin apabila rubella menyerang wanita hamil pada trimester pertama. Infeksi rubella selama awal kehamilan dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital (congenital rubella syndrome/CSR) pada bayi yang dilahirkan. CRS biasanya bermanifestasi sebagai penyakit jantung bawaan, katarak, microcephaly (kepala kecil), dan tuli.

Bagaimana Katarak Dapat Terjadi?

Katarak pada masa kanak-kanak atau childhood cataract merupakan katarak yang terbentuk saat lahir. Penyakit ini juga baru terasa pada masa kanak-kanak atau remaja. Nah, katarak yang muncul sejak lahir disebut sebagai katarak kongenital.

Katarak kongenital biasanya disebabkan oleh kelahiran genetik atau karena infeksi kuman yang dialami oleh ibu pada masa kehamilannya. Ada banyak jenis infeksi yang telah tercatat berpengaruh terhadap perkembangan lensa mata selama bayi tumbuh di dalam kandungan. Beberapa di antaranya yaitu virus rubella, parasit toksoplasma, cytomegalovirus, virus varicella-zoster penyebab cacar air, dan virus herpes simplex.

Katarak muncul di lensa mata, struktur kristal berwarna transparan jelas yang ada tepat di belakang pupil. Struktur mata yang satu ini bekerja layaknya lensa kamera dengan memfokuskan cahaya ke retina di belakang mata, yaitu tempat gambar direkam. Lensa juga menyesuaikan fokus mata, yang memungkinkan kita melihat sesuatu dengan jelas baik di dekat dan jauh.

Lensa terbuat dari air dan protein yang disusun sedemikian rupa, sehingga membuat lensa mata berwarna terang jelas untuk memungkinkan cahaya melewatinya. Namun, seiring bertambahnya usia, sejumlah protein dapat menggumpal dan mulai membentuk awan keruh yang menutupi lensa. Ini mencegah cahaya memasuki mata dan juga mengurangi ketajaman gambar yang kamu lihat.

Seiring berjalannya waktu, kabut protein dapat meluas hingga menutupi sebagian lensa, sehingga membuat penglihatan menjadi berkabut atau kabur. Kondisi ini dinamakan katarak. Penyakit mata katarak biasanya butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Ketika mata katarak semakin parah, katarak dapat memengaruhi warna yang kamu lihat. Ini membuat benda-benda yang kita lihat jadi sedikit berwarna kuning kecokelatan keruh. Katarak sering memengaruhi kedua mata, tapi jarang dengan keparahan yang sama.

Terjadinya Kelainan Jantung

Kelainan jantung kongenital atau cacat jantung bawaan merupakan kondisi struktur jantung yang tidak sempurna. Hal ini berpengaruh terhadap kinerja jantung dalam menjaga aliran darah. Namun, tidak semua orang mengalami gejala atau gangguan fungsi jantung apabila dia dilahirkan dengan kelainan jantung kongenital.

Kelainan jantung pada anak ditandai dengan warna kebiruan pada kuku, kulit, dan bibir. Sedangkan masalah kesehatan dapat ditimbulkan karena kelainan jantung kongenital ini dapat berupa gangguan pertumbuhan dan asupan nutrisi, serta beberapa gejala seperti sering sesak napas, pusing, dan mudah merasa lelah. Masalah kesehatan tersebut biasanya akan menghambat aktivitas pengidap jantung bawaan, dan dapat muncul pada umur yang bervariasi bahkan menetap hingga dewasa.

Itu lah komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit rubella. Jika kamu atau anak kamu mengalami gejala rubella, sebaiknya segera lakukan diskusi pada dokter melalui aplikasi Halodoc agar mendapatkan penanganan yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan