Penyanyi Dangdut Daffa Ditangkap karena Narkoba, Ini Efeknya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Oktober 2019
Penyanyi Dangdut Daffa Ditangkap karena Narkoba, Ini EfeknyaPenyanyi Dangdut Daffa Ditangkap karena Narkoba, Ini Efeknya

Halodoc, Jakarta- Dunia hiburan tanah air kembali dihebohkan dengan ditangkapnya penyanyi dangdut Septyan Arochman alias Daffa akibat kasus penyalahgunaan narkoba. Penyanyi tersebut diketahui menggunakan narkoba jenis sabu-sabu. Artis yang terkenal akibat mengikuti ajang pencarian bakat musik dangdut tersebut, ditangkap ketika berada di kediamannya di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Daffa saat ini tengah diperiksa oleh pihak kepolisian pasca penangkapannya.

Dunia hiburan memang seringkali berkaitan dengan penggunaan obat-obatan terlarang. Sebelum Daffa, terdapat pelawak Nunung yang juga diringkus oleh polisi yang juga melakukan penyalahgunaan sabu-sabu. Selain mereka, Jefri Nichol, pelawak senior Tessy, dan aktor senior Roy Marten juga ditangkap karena kasus penyalahgunaan narkoba. 

Jika diperhatikan, mereka yang berkecimpung di dunia hiburan, sebagian menggunakan narkoba berjenis sabu-sabu. Tetapi, apa yang menyebabkan sabu-sabu menjadi jenis narkoba yang paling banyak digunakan oleh kalangan selebriti? Sementara obat-obatan terlarang pasti memiliki dampak buruk bagi tubuh. Yuk ketahui fakta medis tentang bahaya sabu-sabu, di sini!

Baca juga: Ketergantungan Narkoba adalah Penyakit, Masa Sih?

Efek Euforia dan Paranoid

Sabu-sabu atau yang juga dikenal dengan istilah crystal meth adalah salah satu jenis obat metamfetamin. Obat terlarang ini menimbulkan perasaan gembira berlebihan terhadap penggunanya. Rasa gembira tersebut muncul dalam sekejap setelah dikonsumsi. Ketika efek samping obat tersebut hilang, maka penggunanya akan merasa ketagihan untuk mencoba kembali sensasi rasa senang yang mereka inginkan. Umumnya, alasan utama para selebriti menggunakannya adalah karena tekanan pekerjaan, sehingga stres, sehingga mereka membutuhkan substansi tertentu untuk membantu mereka merasa lebih rileks. Sementara, ketika sedang tidak menggunakan sabu-sabu, pengguna akan mengalami delusi hingga paranoid. Hal ini menyebabkan pengguna menjadi agresif ketika sedang tidak dalam efek samping obat. 

Malnutrisi pada Tubuh

Salah satu efek samping penggunaan narkoba jenis sabu-sabu menyebabkan seseorang memiliki energi lebih dan kehilangan rasa lapar. Hal ini berlaku terhadap seluruh obat terlarang jenis metamfetamin. Akibat hilangnya rasa lapar tersebut, tanpa disadari pengguna akan jarang makan dan melakukan banyak aktivitas tanpa merasa lelah. Akibat efek samping tersebut, pengguna sabu-sabu akan mengalami malnutrisi dan kehilangan berat badan secara drastis. Sehingga, pengguna sabu-sabu mudah diketahui dari ciri fisiknya yang terlihat kurus dan pucat. Hal ini sepertinya menjadi salah satu alasan mengapa sebagian kalangan selebriti menggunakan narkoba di tengah kesibukan jadwal mereka. 

Baca juga: Kecanduan Narkoba Berdampak pada Fungsi Otak, Benarkah?

Kerusakan Organ dan Jaringan tubuh

Pemakaian jangka panjang sabu-sabu dapat menyebabkan kerusakan permanen pada berbagai organ dan jaringan pada tubuh. Hal ini disebabkan oleh zat kimia yang terkandung dalam sabu-sabu meningkatkan tekanan darah penggunanya. Jika dibiarkan dan terus-menerus digunakan, maka kerusakan dapat terjadi pada otak dan jantung. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan kondisi fatal seperti pecahnya pembuluh darah, serangan jantung, hingga kematian akibat stroke. Penggunaan sabu-sabu dengan cara dihirup menimbulkan kerusakan pada jaringan hidung, dan juga masalah pernapasan pada paru-paru. 

Selain itu, dampak negatif sabu-sabu juga dapat dirasakan secara nyata terhadap otak. Umumnya, penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan gejala disorientasi atau kebingungan, rasa apatis yang tinggi, hingga depresi. 

Baca juga: 20 Tahun Pakai Narkoba, Ini Dampaknya pada Tubuh

Penggunaan narkoba tidak dibenarkan di mata hukum, hal ini tentu saja karena narkoba menyebabkan ketagihan dan dampak buruk pada tubuh. Untuk itu, pencegahan terhadap narkoba seharusnya dilakukan sedari dini. Narkoba dapat dicegah dengan berbagai aktivitas yang produktif dan positif. Jika kamu sedang memiliki masalah atau merasa stres dengan keadaan sekitar, kamu dapat bicara dengan psikolog di Halodoc. Pencegahan terhadap narkoba lebih baik dilakukan, daripada menderita akibat efeknya. 

Referensi: 

Webmd.com. Diakses pada 2019. Crystal Meth: What You Should Know
Duniabebasnarkoba.org. Diakses pada 2019. Efek-efek Mematikan Dari Metamfetamin

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan