Penyebab Anemia Rentan Terjadi pada Wanita Usia Subur

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   12 Januari 2021
Penyebab Anemia Rentan Terjadi pada Wanita Usia SuburPenyebab Anemia Rentan Terjadi pada Wanita Usia Subur

Halodoc, Jakarta - Anemia adalah masalah yang sangat umum terjadi di seluruh dunia, kondisi ini paling sering memengaruhi anak-anak dan wanita usia subur. Akibatnya, anemia bisa berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan motorik dan kemampuan kerja. Sementara pada wanita hamil, anemia defisiensi besi dikaitkan dengan kualitas kesehatan selama kehamilan buruk, termasuk persalinan prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, dan penurunan simpanan zat besi untuk bayi, yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan. 

Kekurangan zat besi dianggap sebagai penyebab paling umum dari anemia, tetapi ada penyebab gizi dan non-gizi lainnya. Konsentrasi hemoglobin darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk lokasi seseorang tinggal (ketinggian di atas permukaan laut), merokok, trimester kehamilan, usia, dan jenis kelamin. Anemia dapat dinilai dengan mengukur hemoglobin darah, dan bila digunakan dalam kombinasi dengan indikator status zat besi lainnya, hemoglobin darah memberikan informasi tentang beratnya defisiensi zat besi. 

Baca juga: Inilah Gejala yang Umum Terjadi saat Terserang Anemia

Alasan Anemia Rentan Dialami Wanita Usia Subur

Saat kamu tidak mengonsumsi cukup zat besi, atau jika kamu kehilangan terlalu banyak zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin, dan anemia defisiensi zat besi pada akhirnya akan berkembang.

Pada wanita usia subur, ada beberapa penyebab yang membuat mereka lebih rentan alami anemia, misalnya: 

  • Kehilangan Darah Selama Menstruasi. Darah mengandung zat besi di dalam sel darah merah. Jadi jika kamu kehilangan darah, kamu kehilangan sedikit zat besi. Wanita dengan menstruasi yang berat berisiko mengalami anemia defisiensi besi karena kehilangan darah saat menstruasi. 
  • Kehamilan. Tanpa suplementasi zat besi, anemia defisiensi zat besi terjadi pada banyak wanita hamil karena simpanan zat besi mereka diperlukan untuk meningkatkan volume darah mereka sendiri serta menjadi sumber hemoglobin untuk janin yang sedang tumbuh.

Sementara itu, penyebab lain dari anemia yaitu:

  • Kekurangan Zat Besi dalam Makanan. Tubuh secara teratur mendapat zat besi dari makanan yang kamu makan. Jika kamu mengonsumsi terlalu sedikit zat besi, lama-kelamaan tubuh bisa menjadi kekurangan zat besi. Contoh makanan kaya zat besi termasuk daging, telur, sayuran berdaun hijau, dan makanan yang diperkaya zat besi. Untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat, bayi dan anak-anak juga membutuhkan zat besi dari makanannya.
  • Ketidakmampuan Menyerap Zat Besi. Zat besi dari makanan diserap ke dalam aliran darah di usus kecil. Gangguan usus, seperti penyakit celiac, yang memengaruhi kemampuan usus untuk menyerap nutrisi dari makanan yang dicerna, dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Jika bagian dari usus kecil telah dilewati atau diangkat melalui pembedahan, hal itu dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menyerap zat besi dan nutrisi lainnya.

Baca juga: Suplemen dan Vitamin Penambah Darah untuk Mengatasi Anemia

Waspadai Komplikasi Anemia

Anemia defisiensi besi ringan biasanya tidak menyebabkan komplikasi. Namun, jika tidak diobati, anemia defisiensi besi dapat menjadi parah dan menyebabkan masalah kesehatan, di antaranya:

  • Masalah Jantung. Anemia defisiensi zat besi dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Jantung harus memompa lebih banyak darah untuk mengimbangi kekurangan oksigen yang dibawa dalam darah saat mengalami anemia. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung.
  • Masalah Selama Kehamilan. Pada wanita hamil, anemia defisiensi besi parah telah dikaitkan dengan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Namun, kondisi tersebut dapat dicegah pada wanita hamil yang menerima suplemen zat besi sebagai bagian dari perawatan pranatal mereka.
  • Gangguan Pertumbuhan. Pada bayi dan anak-anak, kekurangan zat besi yang parah dapat menyebabkan anemia serta memperlambat pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu, anemia defisiensi besi dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

Baca juga: Darah Rendah dan Kurang Darah, Apa Perbedaan Keduanya?

Kamu pasti tidak ingin mengalami komplikasi berbahaya tersebut kan? Oleh karena itu, pastikan kebutuhan zat besi kamu terpenuhi ya! Namun, saat kamu mulai alami gejala mirip anemia seperti lemas dan kulit pucat, segera tanyakan pada dokter di Halodoc mengenai solusi kesehatan yang tepat. Dokter di Halodoc akan memberikan semua saran kesehatan yang kamu butuhkan langsung lewat chat. Mudah bukan? Yuk, gunakan aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
American Society of Hematology. Diakses pada 2021. Iron-Deficiency Anemia. 
IntechOpen. Diakses pada 2021. Anemia in Women of Reproductive Age.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Iron Deficiency Anemia. 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan