Penyebab Campak Bisa Meningkatkan Risiko Alami Pneumonia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 Desember 2020
Penyebab Campak Bisa Meningkatkan Risiko Alami PneumoniaPenyebab Campak Bisa Meningkatkan Risiko Alami Pneumonia

Halodoc, Jakarta – Campak bisa mengakibatkan komplikasi serius. Anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan orang dewasa yang berusia di atas 20 tahun lebih mungkin mengalami komplikasi. Komplikasi umum yang biasanya dialami akibat campak adalah infeksi telinga dan diare. Sedangkan komplikasi seriusnya adalah pneumonia dan ensefalitis atau radang otak.

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang ditularkan melalui virus. Biasanya, virus ini mengganggu sel epitel dan menekan sistem kekebalan yang menyebabkan infeksi di berbagai sistem organ termasuk pernapasan. Informasi selengkapnya mengenai campak dan risiko pneumonia bisa dibaca di sini!

Baca juga: Anak Terserang Campak, Apa yang Harus Dilakukan?

Penekanan Sistem Kekebalan Tubuh

Penekanan kekebalan dapat bertahan, bahkan setelah pemulihan yang kemudian meningkatkan kerentanan terhadap infeksi sekunder. Saluran pernapasan dan usus adalah tempat yang paling terpengaruh pada anak-anak yang terinfeksi campak. 

Ketika virus campak memengaruhi epitel, saluran pernapasan bagian bawah dan menghancurkan kekebalan lokal di dalam paru-paru, sehingga berisiko menyebabkan pneumonia. Demikian pula kehilangan protein enteropati pada campak dapat menyebabkan diare. Itulah alasannya mengapa pneumonia dan diare terjadi pada 10-40 persen kasus campak, baik sebagai komplikasi atau sebagai infeksi sekunder.

Pneumonia dan diare juga sering kali meningkatkan risiko kematian pada orang yang terinfeksi campak. Pneumonia adalah bentuk ISPA paling parah yang menyerang paru-paru. Sebagai perbandingan, diare adalah manifestasi khas dari infeksi gastrointestinal yang disebabkan oleh berbagai patogen.

Diperkirakan pneumonia dan diare adalah penyebab utama kematian anak. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health disebutkan kalau, pada 2010 pneumonia dan diare menyumbang 33 persen kematian anak di Asia Tenggara dan 29 persen di sub-Sahara Afrika. 

Baca juga: Inilah Perbedaan Campak dengan Campak Jerman

Sementara episode pneumonia yang berulang pada anak-anak memiliki efek jangka panjang pada sistem pernapasan, episode berulang diare pada anak menyebabkan malnutrisi dan penurunan perkembangan neurologis dan kognitif.

Jelas bahwa pneumonia dan diare karena campak memiliki akibat yang serius bagi anak-anak. Untungnya, keduanya dapat dihindari dengan tindakan sederhana. Vaksinasi anak adalah salah satu tindakan teraman untuk mencegah pneumonia dan diare pada anak-anak karena campak. Vaksin campak melindungi dari campak dan komplikasi yang terkait. Selain itu, vaksinasi campak juga bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam memerangi patogen lain penyebab ISPA dan diare. 

Demam Tinggi Menandakan Campak

Tanda pertama campak biasanya demam tinggi, yang dimulai sekitar 10 hingga 12 hari setelah terpapar virus, dan berlangsung selama 4 hingga 7 hari. Hidung meler, batuk, mata merah dan berair, serta bintik-bintik putih kecil di dalam pipi bisa berkembang pada tahap awal. 

Setelah beberapa hari, muncul ruam, biasanya di wajah dan leher bagian atas. Selama sekitar 3 hari, ruam menyebar, akhirnya mencapai tangan dan kaki. Ruam tersebut berlangsung selama 5 hingga 6 hari, lalu menghilang. Rata-rata, ruam muncul 14 hari setelah terpapar virus (dalam rentang 7 hingga 18 hari).

Sebagian besar kematian terkait campak disebabkan oleh komplikasi yang terkait dengan penyakit tersebut. Kondisi campak yang parah lebih mungkin terjadi pada anak-anak yang kurang gizi, terutama mereka yang kekurangan vitamin A, atau yang sistem kekebalannya lemah karena HIV/AIDS atau penyakit lain.

Baca juga: Campak dan Rubella, Serupa tetapi Tidak Sama

Jika kamu punya pertanyaan mengenai komplikasi campak, coba tanyakan saja langsung di Halodoc. Kamu bisa menanyakan apa saja dan dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Complications of Measles.
National Institutes of Health. Diakses pada 2020. Does Measles Vaccination Reduce the Risk of Acute Respiratory Infection (ARI) and Diarrhea in Children: A Multi-Country Study?
World Health Organization. Diakses pada 2020. Measles.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan