Penyebab Guillain Barre Syndrome dan Pengobatannya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Desember 2018
Penyebab Guillain Barre Syndrome dan PengobatannyaPenyebab Guillain Barre Syndrome dan Pengobatannya

Halodoc, Jakarta - Selain penyakit autoimun, seperti lupus, psoriasis, rematik, ataupun graves, ada pula guillain barre syndrome yang tak boleh dilupakan. Kata ahli, penyakit ini disebabkan oleh sistem imun yang menyerang sistem saraf perifer.

Pengidap guillain barre syndrome akan mengalami gejala bertahap. Mulanya kesemutan dan nyeri pada otot kaki serta tangan. Kemudian, mereka akan mengalami pelemahan di kedua sisi otot tubuh, dari kaki dan menjalar ke bagian tubuh atas. Bahkan, hingga sampai ke otot mata. Perlu diingat, dalam beberapa kasus penyakit yang membuat saraf meradang ini bisa menyebabkan kelumpuhan bila tak segera diobati.

Pertanyaannya, bagaimana sih cara pengobatan guillain barre syndrome?

Bakteri dan Virus Sebagai Penyulutnya

Sebelum mengetahui pengobatan guillain barre syndrome, maka ada baiknya untuk berkenalan dulu dengan penyebabnya. Nah, masalahnya hingga saat ini para ahli pun belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan penyakit ini. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dijadikan petunjuk.

Kata ahli, dalam sebagian kasus pengidap sindrom ini sebelumnya mengalami sakit tenggorokan, pilek, ataupun flu. Nah, melihat hal ini maka para ahli menduga kalau guillain barre syndrome dipicu oleh bakteri atau virus yang menyebabkan kondisi-kondisi di atas.

Selain itu, ada pula bakteri yang diduga menjadi biang keladi dari penyakit ini. Namanya bakteri campylobacter, yang umum ditemukan pada kasus keracunan makanan. Ada pula virus Epstein-Barr, virus cytomegalovirus di penyakit herpes, dan virus HIV yang bisa saja memicunya.  

Kenali Gejala-gejalanya

Hati-hati, gejala dari sindrom ini muncul begitu cepat. Salah satunya, melemahnya tubuh dan gatal-gatal sampai ke lengan atau bagian tubuh atas. Nah, berikut beberapa gejala guillain barre syndrome lainnya:

  • Sulit bernapas.

  • Sulit untuk berjalan.

  • Nyeri punggung bawah yang parah.

  • Sulit untuk berbicara, mengunyah, bahkan menelan.

  • Paralisis atau kelumpuhan.

  • Jantung berdetak cepat.

  • Kehilangan kendali kandung kemih.

  • Sulit menggerakkan mata dan wajah.

Dua Metode dan Terapi

Setidaknya ada dua pengobatan guillain barre syndrome yang bisa digunakan. Kata ahli, inti dari pengobatan sindrom ini untuk menangani antibodi yang menyerang sistem perifer. Tujuannya, mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan.

Metode pertama dengan pemberian imunoglobulin intravena (IVIg). Metode ini mengambil imunoglobulin sehat dari donor, lalu disuntikkan ke pengidap sindrom. Harapannya bisa melawan imunoglobulin nakal yang menyerang saraf pengidapnya.

Metode kedua pengobatan guillain barre syndrome melalui penggantian plasma darah (plasmaferesis). Caranya menyaring plasma jahat yang ada di sel darah pengidap dengan bantuan medis khusus. Kemudian, sel darah ini akan dibersihkan dan dikembalikan lagi ke dalam tubuh pengidapnya. Tujuan metode ini untuk memproduksi plasma baru yang sehat untuk mengganti plasma jahat yang telah tersaring.

Kata ahli, waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan sindrom ini tak menentu. Ada pengidapnya yang pulih dalam waktu beberapa minggu, tapi ada pula yang lebih dari itu. Perlu diketahui, sebagian pengidapnya terkadang masih membutuhkan terapi. Sebab, tubuh mereka masih sangat lelah, lemas, dan kebas di otot kaki dan tangan, serta kehilangan keseimbangan. Menurut perkiraan para ahli, gejala otot lemas masih dirasakan satu dari lima pengidap sindrom ini selama tiga tahun sejak awal pemulihan.

Punya keluhan kesehatan? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan