Penyebab Lansia Lebih Rentan Alami Actinic Keratosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Februari 2021
Penyebab Lansia Lebih Rentan Alami Actinic KeratosisPenyebab Lansia Lebih Rentan Alami Actinic Keratosis

Halodoc, Jakarta - Seiring bertambahnya usia, tentu perubahan pada tubuh semakin terlihat dengan jelas. Mulai dari warna rambut yang menjadi putih, kulit yang mengendur, hingga kemampuan fisik yang menurun. Selain itu, beberapa penyakit juga dapat terjadi akibat penuaan. Salah satu penyakit tersebut adalah actinic keratosis. Namun, apa penyebab lansia lebih rentan alami actinic keratosis? Berikut ulasannya!

Hal yang Menyebabkan Lansia Rentan Alami Actinic Keratosis

Actinic Keratosis adalah gangguan yang menyebabkan bercak atau benjolan yang kasar dan bersisik pada kulit. Gangguan ini terbilang sangat umum untuk terjadi dan tidak sedikit orang yang mengalaminya. Hal ini disebabkan oleh kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV) pada kulit yang terjadi selama bertahun-tahun. Masalah ini kerap terjadi pada wajah, bibir, telinga, kulit kepala, leher, atau punggung tangan. 

Baca juga: Lakukan Ini untuk Diagnosis Actinic Keratosis

Penyakit ini juga dikenal sebagai keratosis matahari yang tumbuh secara perlahan dan biasanya muncul pada seseorang dengan usia di atas 40 tahun. Seseorang yang mengidap gangguan ini perlu penanganan segera karena dapat berkembang menjadi kanker kulit. Faktanya, kemungkinan terjadinya kanker kulit akibat gangguan ini sekitar 5–10 persen. Maka dari itu, segeralah mendapatkan penanganan jika mengalami gejalanya.

Namun, apa yang menyebabkan lansia lebih rentan alami actinic keratosis?

Penyakit ini disebabkan oleh sinar UV dari matahari atau tanning beda yang menimbulkan kerusakan pada kulit. Hal ini berarti seseorang yang mendapatkan paparan sinar matahari jangka pendek secara teratur dapat menumpuk seumur hidup, sehingga risiko untuk mengalami actinic keratosis meningkat. Maka dari itu, masalah kulit ini umumnya terjadi di atas usia 40 tahun saat penumpukan akibat sinar ultraviolet sudah tidak tertahankan.

Selain lansia, beberapa orang lainnya yang berisiko terhadap penyakit ini adalah:

  • Seseorang dengan kulit pucat, rambut pirang, dan mata berwarna biru-hijau-abu-abu.
  • Seseorang dengan kulit, rambut, dan mata yang lebih gelap yang telah terpapar sinar UV tanpa perlindungan.
  • Mengidap masalah terhadap sistem imunitas akibat kemoterapi, AIDS, transplantasi organ, dan lainnya.
  • Memiliki kondisi langka yang membuat kulit sangat sensitif terhadap sinar UV.

Baca juga: Waspada, Ini Komplikasi dari Actinic Keratosis

Cara Diagnosis Actinic Keratosis

Pemeriksaan dari penyakit ini umumnya dilakukan oleh dokter kulit dengan melihat dan merasakan area yang terdampak. Meski begitu, actinic keratosis dapat sulit dibedakan dengan kanker kulit. Untuk meyakinkannya, dokter kemungkinan melakukan biopsi pada kulit untuk memastikan sel kulit di bawah mikroskop secara spesifik. Setelah dipastikan, barulah penentuan pengobatan dilakukan.

Diagnosis actinic keratosis juga dapat dilakukan di beberapa rumah sakit terpilih yang sudah berafiliasi dengan Halodoc. Caranya mudah sekali, hanya dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa mendapatkan kemudahan akses untuk pemesanan pemeriksaan fisik hanya dengan menggunakan smartphone. Tunggu apa lagi? Unduh aplikasinya sekarang juga!

Pengobatan dari Actinic Keratosis

Pilihan pengobatan dari penyakit kulit ini tergantung dari seberapa parah gangguan yang terjadi. Biasanya, ahli medis merekomendasikan untuk menghilangkan tambalan kulit selama pemeriksaan dilakukan. Untuk menghilangkan sisik atau bercak pada kulit, beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Bahan Kimia: Cara pengelupasan kulit dapat dilakukan dengan bahan kimia, seperti masker wajah. Bahan kimia dapat menghancurkan bagian kulit yang diinginkan dengan aman. Dalam beberapa hari, area yang dirawat dapat menjadi perih dan merah. Saat sembuh, lapisan kulit baru yang sehat akan tumbuh.
  • Cryotherapy: Hal ini dilakukan dengan menggunakan zat dingin, seperti nitrogen cair untuk membekukan pertumbuhan kulit. Dalam beberapa hari, kulit yang bermasalah akan melepuh dan mengelupas.
  • Eksisi: Perawatan ini awalnya dilakukan dengan membuat kulit di area yang terserang menjadi mati rasa. Setelah itu, dokter akan mengikis atau memotong sisik yang ada dan menjahit kembali. Luka yang terjadi dapat sembuh dalam dua hingga tiga minggu.

Baca juga: Ini 10 Cara Mencegah Actinic Keratosis Pada Kulit

Itulah pembahasan mengenai lansia yang rentan alami actinic keratosis. Dengan mengetahui penyebab dari penyakit ini, diharapkan pencegahan dini selalu diperhatikan sehingga kulit tetap sehat meski usia sudah tua. Jika ke luar rumah, cobalah untuk menggunakan krim anti-UV agar kesehatan kulit tetap terjaga.

Referensi:
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. Actinic Keratosis (A Precancerous Condition).
Cleveland Clinic. DIakses pada 2021. Actinic Keratosis.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan