Penyebab Wanita Lebih Rentan Mengalami Neuritis Optik

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   12 Oktober 2020
Penyebab Wanita Lebih Rentan Mengalami Neuritis OptikPenyebab Wanita Lebih Rentan Mengalami Neuritis Optik

Halodoc, Jakarta – Saraf optik adalah susunan saraf yang berfungsi mengirimkan informasi penglihatan dari retina ke otak. Ketika saraf ini mengalami peradangan, kondisinya disebut dengan neuritis optik. Peradangan ini kemudian menghambat proses pengiriman pesan ke otak juga, sehingga membuat pengidapnya tidak dapat melihat dengan jelas.

Selain memengaruhi penglihatan, neuritis optik juga menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan. Pembengkakan ini biasanya memengaruhi satu mata, tetapi dapat memengaruhi keduanya pada saat yang bersamaan. Neuritis optik umumnya disebabkan oleh infeksi virus dapat memicu sistem kekebalan untuk menyerang saraf optik seolah-olah itu adalah benda asing.

Baca juga: Kekurangan Vitamin B12 Picu Neuritis Optik, Ini Faktanya

Kehilangan penglihatan pada neuritis optik biasanya mencapai efek maksimalnya dalam beberapa hari dan mulai membaik dalam 4 hingga 12 minggu. Walaupun bisa dialami siapapun, wanita adalah kelompok individu yang paling rentan mengalami kondisi ini. Apa alasannya? Simak ulasan berikut ini. 

Kenapa Wanita Lebih Rentan Alami Neuritis Optik?

Sebagian besar kasus neuritis optik dialami oleh wanita dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun. Sayangnya, hingga kini belum diketahui mengapa wanita lebih rentan mengalami neuritis optik. Para peneliti masih terus mencari tahu faktor apa saja yang meningkatkan risiko gangguan penglihatan ini pada wanita. Neuritis optik juga rentan dialami oleh pengidap multiple sclerosis, penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat.

Gejala Neuritis Optik

Karena menyerang mata, gejala utama neuritis optik adalah masalah penglihatan. Berikut gejala lain yang menandai neuritis optik:

  • Menurunnya penglihatan.
  • Kesulitan membedakan warna atau merasa bahwa warna tidak sejelas biasanya.
  • Penglihatan kabur, terutama saat suhu tubuh naik seperti setelah mandi air panas atau selesai berolahraga.
  • Tidak mampu melihat dengan satu mata.
  • Reaksi pupil yang tidak normal saat terkena cahaya terang.
  • Sakit di mata, terutama saat menggerakkannya.

Baca juga: Ketahui Perawatan Rumahan untuk Atasi Neuritis Optik

Gejala neuritis optik dapat sangat bervariasi tingkat keparahannya. Peradangan saraf optik yang lebih luas bisa menimbulkan gejala yang lebih jelas. Perlu kamu ketahui juga kalau tidak semua orang yang mengidap neuritis optik memiliki masalah dengan penglihatannya. Mungkin saja saraf optik meradang tanpa memengaruhi penglihatan. 

Bagaimana Neuritis Optik Diobati?

Dengan pengobatan yang tepat, neuritis optik dapat sembuh dan kembali seperti semula. Meskipun pada sebagian kecil kasus terdapat gangguan penglihatan yang menetap, misalnya buta senja atau buta warna. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun. Neuritis bisa saja hilang sendirinya setelah beberapa minggu dan penglihatan akan kembali normal. Namun, hal ini lebih mungkin terjadi jika kamu tidak memiliki kondisi kesehatan lain yang memicu neuritis optik.

Selama pengobatan neuritis optik, dokter biasanya memberikan steroid untuk waktu singkat yang disuntikkan ke pembuluh darah. Obat ini bertujuan membantu penglihatan agar membaik lebih cepat dan meminimalkan peradangan dan pembengkakan.

Baca juga: 7 Makanan yang Baik untuk Pengidap Neuritis Optik

Masih punya pertanyaan lain tentang kondisi ini? Jangan ragu untuk menanyakannya langsung ke dokter spesialis mata lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana saja lewat Chat atau Voice/Video Call. Praktis sekali bukan? Yuk, download sekarang!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Optic neuritis.
Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Optic neuritis.
Healthline. Diakses pada 2020.Optic neuritis.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan