Penyebab yang Bisa Memicu Munculnya Ketombe

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Oktober 2020
Penyebab yang Bisa Memicu Munculnya KetombePenyebab yang Bisa Memicu Munculnya Ketombe

Halodoc, Jakarta - Meski tidak berbahaya dan menular, tapi ketombe menimbulkan masalah lainnya, yaitu menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang. Setuju? Datangnya ketombe menandakan kita harus lebih memperhatikan kesehatan rambut dan kulit kepala. 

Pada kebanyakan kasus, ketombe ini disebabkan akibat keringnya kulit kepala. Normalnya, pengelupasan ini berlangsung tiap bulan. Namun, pada kasus ketombe yang parah, kondisi ini bisa berlangsung setiap minggu. Lantas, apa saja sih penyebab yang dapat memicu ketombe? 

Baca juga: Kenali Perbedaan Antara Ketombe dan Psoriasis

Bukan Karena Malas Keramas

Banyak awam percaya kalau ketombe sering kali disebabkan karena malas keramas. Meski jarang keramas dapat memperparah kondisi ketombe, tapi ketombe muncul karena tubuh secara teratur merontokkan sel kulit mati ketika sel kulit baru terbentuk. 

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), penyebab pasti kemunculan ketombe masih belum diketahui. Namun, salah satu kemungkinan yang sering ditemukan adalah dermatitis seboroik. Dermatitis seboroik merupakan kondisi saat kelenjar minyak dan folikel rambut memproduksi minyak berlebihan.

Selain dermatitis serboroik, berikut ini penyebab ketombe lainnya yang mesti diwaspadai:

  1. Kulit kepala yang teiritasi dan berminyak.
  2. Sensitivitas terhadap produk perawatan rambut.
  3. Kulit kepela yang kering.
  4. Keurangan asupan vitamin B, seng, dan beberapa jenis lemak.
  5. Stres, atau tidak bisa mengelola stres dengan baik.
  6. Mengidap kondisi tertentu, seperti psoriasis, eksim, tinea capitis, infeksi jamur, dan beberapa masalah kulit lainnya. 

Penyebabnya sudah, lalu bagaimana cara mengatasinya? 

Baca juga: Kulit Kepala Sensitif Dapat Sebabkan Ketombe

Cara Simpel Atasi Ketombe

Untuk mengatasi ketombe umumnya banyak orang memanfaatkan sampo antiketombe. Sampo antiketombe memiliki berbagai manfaat, seperti mengurangi pertumbuhan sel jamur, atau membantu memperlambat produksi sel kulit mati. Sampo yang digunakan biasanya mengandung bahan aktif cytostatic agen, seperti selenium sulfide atau zinc pyrithione.

Nah, menurut PERDOSKI berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kemunculan ketombe, yaitu:

  • Gunakan sampo anti ketombe dan ikuti petunjuknya. Setiap sampo tersebut memiliki kandungan yang berbeda. Umumnya, sebelum dibilas perlu dibiarkan selama beberapa menit. 
  • Kamu bisa keramas secara rutin dengan sampo biasa. Namun, selingi dengan sampo anti ketombe setidaknya dua kali seminggu.
  • Hati-hati bila menggunakan sampo dengan kandungan tar, sebab berpotensi membuat kulit kepala lebih peka terhadap sinar matahari. Jika kamu menggunakan sampo jenis ini, lindungi kepala dari sinar matahari dengan menggunakan topi saat berada di luar ruangan.

Baca juga: Tips Menghilangkan Ketombe dengan Bahan Alami

Umumnya, ketombe tidak memerlukan penanganan medis khusus. Namun, kamu perlu waspada bila ketombe diiringi dengan beragam keluhan lainnya.

Bila ketombe atau pengelupasan kulit kepala terjadi secara berlebihan, dan menimbulkan rasa gatal yang amat mengganggu, segera temui dokter. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh dermatitis seboroik, psoriasis, hingga infeksi jamur.

Mau tahu lebih jauh mengenai penyebab dan cara mengatasi ketombe? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. Dandruff: Causes and treatments
NHS Choices. Diakses pada 2020. Health A-Z. Dandruff. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases & Conditions. Dandruff. 
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Diakses pada 2020. Ketombe Timbul Bukan Karena Malas Keramas. Ini Sebabnya!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan