Halodoc, Jakarta - Polip hidung adalah pertumbuhan daging yang bersifat non-kanker dan tidak terasa nyeri. Pertumbuhan daging terjadi di lapisan saluran hidung atau sinus. Kondisinya menggantung seperti tetesan air mata atau anggur. Polip terjadi akibat peradangan kronis yang berkaitan dengan asma, infeksi berulang, alergi, alergi obat, atau gangguan kekebalan tubuh tertentu.

Polip hidung bisa menyerang siapa saja, namun sering terjadi pada orang dewasa. Pengobatan bertujuan untuk mengecilkan atau menghilangkan polip hidup, tapi operasi terkadang diperlukan untuk menghilangkan secara total. Bahkan setelah pengobatan berhasil, polip hidup bisa muncul kembali. Itulah pentingnya perawatan setelah tindakan pengobatan polip hidung. 

Baca juga: 4 Cara Mencegah Polip Hidung yang Perlu Diketahui

Setelah Polip Hidung Diobati Tetap Harus Dirawat

Semua jenis pengobatan atau operasi memiliki risiko, begitu juga dengan operasi polip. Risiko yang umum terjadi adalah peradangan hidung. Perlu diketahui, bahwa tidak ada jaminan bahwa polip hidung tidak akan kembali lagi setelah operasi. Setelah tindakan pengobatan, dokter biasanya memberikan kortikosteroid dalam bentuk obat semprot hidung untuk mencegah polip muncul lagi. 

Setelah tindakan operasi, akan terjadi beberapa keluhan yang bersifat sementara. Misalnya sisa-sisa pendarahan atau terbentuknya kerak-kerak halus dalam hidung, kondisi ini akan berkurang setelah beberapa hari. 

Hanya saja, jika pendarahan terus terjadi, maka perlu pemeriksaan oleh dokter. Sementara itu kamu bisa membersihkan hidung dengan air garam agar proses penyembuhan setelah operasi polip terbantu. 

Baca juga: Berbahayakah Polip Hidung yang Tidak Diobati?

Jika kamu mengalami polip hidung, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan polip yang tepat. Jika dokter meresepkan obat-obatan untuk perawatan, kamu bisa beli obat melalui aplikasi Halodoc. Jika dokter menyarankan untuk operasi, tanyakan persiapan apa yang harus dilakukan sebelum operasi.

Peran obat-obatan biologis, termasuk obat-obatan yang mengobati asma parah, dalam membantu mengurangi polip hidung dan meredakan gejala. Obat biologis bekerja dengan menargetkan sel atau protein tertentu untuk mengurangi iritasi dan pembengkakan. Penelitian awal menunjukkan bahwa obat-obatan dapat menjadi pilihan bagi orang-orang yang polip di hidungnya tidak menanggapi kortikosteroid atau pembedahan. 

Baca juga: 4 Cara Mencegah Polip Hidung yang Perlu Diketahui

Mencegah Polip datang Kembali Setelah Pengobatan

Setelah pengobatan dilakukan, kamu harus melakukan pencegahan kemungkinan polip hidung muncul lagi. Beberapa cara pencegahan diantaranya:

• Kelola alergi dan asma. Ikuti anjuran perawatan dari dokter. Jika gejala tidak terkontrol dengan baik, tanyakan pada dokter tentang perubahan rencana perawatan. 
• Hindari iritasi hidung. Hindari menghirup zat-zat yang terbawa udara yang menyebabkan pembengkakan atau iritasi pada hidung dan sinus, seperti alergen, asap rokok, asap kimia, dan debu serta kotoran halus. 
• Praktikkan kebersihan yang baik. Rutin mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh. Cara ini mampu melindungi tubuh dari infeksi dan virus yang menyebabkan peradangan pada saluran hidung dan sinus. 
• Lembapkan udara di rumah. Tujuannya untuk membantu melembapkan saluran pernapasan, meningkatkan aliran lendir dari sinus, dan membantu mencegah penyumbatan dan peradangan. Bersihkan humidifier setiap hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri. 
• Gunakan pembersih hidung. Semprotan air garam (saline) atau pembersih hidung dapat digunakan untuk membilas rongga hidung. Dengan begitu aliran lendir meningkat dan alergen beserta iritan menghilang. 

Kamu dapat membeli semprotan garam yang dijual bebas, seperti neti pot. Kamu juga bisa beli obat perawatan sinus melalui aplikasi Halodoc jika sudah mendapatkan resep dari dokter. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Nasal Polyps. 

Healthline. Diakses pada 2021. Nasal Polyps.