Perbedaan Golongan Darah Bisa Berpengaruh pada Kehamilan?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Juni 2022

“Jika ibu dan anak dalam kandungan memiliki dua jenis darah yang berbeda, kemudian bercampur, darah ibu dapat mengembangkan antibodi melawan bayi. Serangan ini dapat mengakibatkan penyakit kuning pada bayi baru lahir.”

Perbedaan Golongan Darah Bisa Berpengaruh pada Kehamilan?Perbedaan Golongan Darah Bisa Berpengaruh pada Kehamilan?

Halodoc, Jakarta –  Informasi mengenai golongan darah menjadi bagian penting dalam rekam catatan medis selama kehamilan. Pasalnya, rhesus positif dan negatif bisa memengaruhi kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. 

Ketika seorang wanita dengan rhesus negatif melahirkan bayi dengan rhesus positif, maka ini disebut ketidakcocokan rhesus. Ibu dengan rhesus negatif akan memperlakukan protein rhesus positif yang ditemukan dalam darah bayi sebagai benda asing, dan akan membuat antibodi untuk menyerangnya. 

Informasi selengkapnya mengenai perbedaan golongan darah bisa berpengaruh pada janin dalam kandungan, bisa dibaca di sini!

Perbedaan Golongan Darah Bisa Memicu Penyakit pada Anak

Rhesus positif adalah ketika protein muncul di permukaan sel darah. Pasien dengan rhesus negatif adalah mereka yang tidak membawa protein.

Jika golongan darah ini bercampur dengan cara apa pun selama kehamilan), akan menyebabkan anemia, penyakit kuning parah, dan kemungkinan kondisi fatal pada bayi baru lahir.

Selain perbedaan rhesus,  ada juga kondisi yang disebut ketidakcocokan ABO. Hal ini dapat terjadi jika golongan darah ibu berbeda dengan bayi. Misalnya pada kondisi:

1. Ibu bergolongan darah O, dan bayi bergolongan darah A, B, atau AB.

2. Ibu bergolongan darah A dan bayi bergolongan darah AB atau B.

3. Ibu bergolongan darah B dan bayi adalah A atau AB.

Jika dua jenis darah yang berbeda bercampur, darah ibu terkadang dapat mengembangkan antibodi yang melawan bayi. Serangan ini dapat mengakibatkan penyakit kuning pada bayi baru lahir. 

Bila itu terjadi, dibutuhkan suntikan rhogam yang dapat diberikan selama kehamilan sebagai pencegahan. Suntikan ini memberikan “antibodi sementara” yang menghilangkan respons imun dari pihak ibu. Rhogam biasanya diberikan kepada wanita hamil dengan rhesus negatif antara 26 – 28 minggu kehamilan dan sekali lagi setelah melahirkan.

Pada umumnya, darah ibu dan darah bayi tidak bercampur selama kehamilan. Namun, ada beberapa contoh di mana ini bisa terjadi. Misalnya, kecelakaan mobil yang menyebabkan perdarahan plasenta, menjalani Chorionic Villus Sampling (CVS) atau amniosentesis, terjatuh, dan kehamilan ektopik. 

Kenapa Golongan Darah Berbeda-beda?

Golongan darah ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen pada sel darah merah dan plasma. Antigen adalah penanda untuk membedakan sel tubuh yang berasal dari dalam dan luar tubuh. 

Jika sel dengan antigen yang berlawanan masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan meresponnya dengan memproduksi antibodi untuk melawan antigen asing yang masuk ke dalam tubuh. 

Lantas, bagaimana karakteristik tipe golongan darah A, B, AB, dan O?

  • Golongan darah A hanya memiliki antigen A pada sel darah merah dan antibodi B dalam plasma.
  • Golongan darah B hanya memiliki antigen B pada sel darah merah dan antibodi A dalam plasma.
  • Golongan darah AB memiliki antigen A dan B pada sel darah merah tetapi tidak memiliki antibodi dalam plasma.
  • Golongan darah O tidak memiliki antigen tetapi memiliki antibodi A dan B dalam plasma.

Nah, jika kamu punya keluhan tentang kesehatan, kamu bisa menanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Modernfertility.com. Diakses pada 2022. Why it’s important to know your blood type before pregnancy.
The tech.org. Diakses pada 2022. Does Blood Type Matter for Pregnancy?
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2022. The Rh Factor: How It Can Affect Your Pregnancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan