Halodoc, Jakarta – Hiperpigmentasi adalah perubahan warna kulit, baik karena bekas jerawat, kerusakan akibat sinar matahari, bintik-bintik penuaan, ataupun kondisi seperti melasma. Melasma adalah jenis hiperpigmentasi, tetapi biasanya berasal dari penyebab yang berbeda. 

Semua melasma adalah hiperpigmentasi, tetapi tidak semua hiperpigmentasi adalah melasma. Sayangnya, cukup sulit untuk bisa membedakan antara hiperpigmentasi biasa dan melasma karena pada dasarnya kondisinya hampir mirip. Informasi selengkapnya mengenai perbedaan hiperpigmentasi dan melasma pada wajah bisa kamu baca di sini!

Hiperpigmentasi vs Melasma

Hiperpigmentasi adalah setiap penggelapan pigmen kulit karena peningkatan melanin. Kondisi ini disebabkan oleh kondisi peradangan seperti jerawat atau eksim, cedera pada kulit, kondisi hormonal, obat-obatan, dan sinar matahari.

Jerawat, sinar matahari, dan ruam kulit berpotensi merangsang melanosit ataupun sel pembuat pigmen di kulit untuk membuat kelebihan pigmen. Hal ini menyebabkan perubahan warna kulit dan kemudian akan tampak seperti bercak atau bintik-bintik.

Sedangkan, melasma adalah kondisi kulit yang umum di mana tubuh memproduksi melanin secara berlebihan, menciptakan bercak-bercak pigmen berwarna coklat tua di area wajah.  Melasma dapat dipicu oleh sejumlah faktor eksternal seperti paparan sinar matahari, panas, atau trauma kulit bahkan bisa bersifat genetik. 

Akan tetapi, penyebab melasma sebenarnya adalah hormon. Maka dari itu, melasma kebanyakan menyerang wanita dan akan sering muncul selama kehamilan karena perubahan hormon.

Mungkin sulit untuk membedakan antara melasma dan hiperpigmentasi biasa karena keduanya tampak seperti bercak gelap pigmen. Tetapi ada beberapa petunjuk untuk membantu mengetahui perbedaannya.

Apakah kamu sedang menjalani pengobatan atau terapi yang menyebabkan fluktuasi hormon? Jika demikian, kamu mungkin mengalami melasma. Jika kamu sering berpanas-panasan di bawah sinar matahari tanpa tabir surya, bintik-bintik di wajah kemungkinan besar adalah hiperpigmentasi.

Pola tambalan juga dapat membantu menentukan apakah kamu mengalami melasma atau hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi biasanya sangat terfokus, sedangkan melasma muncul sebagai bercak luas.

Sinar Matahari sebagai Penyababnya 

Kesamaan yang paling signifikan antara hiperpigmentasi dan melasma adalah paparan sinar matahari. Efek berbahaya dari radiasi matahari sudah sering jadi topik bahasan pada artikel kesehatan. Hanya saja, masih banyak orang yang tidak ambil pusing dengan risikonya. 

Berbagai jenis hiperpigmentasi, termasuk melasma, semuanya dipicu sebagian oleh paparan sinar matahari yang berkepanjangan. Sayangnya, sulit untuk tahu berapa banyak batas maksimal paparan sinar matahari sampai akhirnya kerusakan terjadi.  Itulah sebabnya mengapa penting mengenakan pakaian yang tepat dan menerapkan tabir surya supaya dapat terhindar dari kondisi hiperpigmentasi atau melasma. 

Hindari paparan sinar matahari dari jam 10 pagi sampai 2 siang. Selalu gunakan tabir surya setidaknya SPF 30 dan gunakan setiap hari, bahkan di hari-hari mendung atau hujan untuk melindungi kulit dari sinar UV yang berbahaya.  Selain tabir surya, penggunaan AHA, BHA, dan retinol untuk meregenerasi dan memperbarui sel di permukaan juga direkomendasikan.

Itulah informasi mengenai perbedaan hiperpigmentasi dan melasma. Kalau kamu punya masalah dengan kesehatan kulit, kamu bisa buat janji di rumah sakit untuk memeriksakan kesehatanmu. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play untuk mendapatkan akses kesehatan sesuai dengan domisilimu.

Referensi:

Allure. Diakses pada 2022. What’s the Difference Between Melasma and Hyperpigmentation?

Columbia Skin Clinic. Diakses pada 2022. Hyperpigmentation vs. Melasma: Understanding the Difference.

Good Housekeeping. Diakses pada 2022. The Difference Between Hyperpigmentation and Melasma.