Perbedaan Penyebab Henti Jantung dan Gagal Jantung

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Agustus 2020
Perbedaan Penyebab Henti Jantung dan Gagal JantungPerbedaan Penyebab Henti Jantung dan Gagal Jantung

Halodoc, Jakarta – Henti jantung dan gagal jantung adalah dua kondisi jantung yang berbahaya dan perlu kamu waspadai. Meskipun kedua kondisi tersebut kadang-kadang saling berkaitan, namun henti jantung dan gagal jantung adalah dua masalah yang berbeda. Salah satu perbedaannya terletak pada penyebabnya. 

Henti jantung terjadi ketika jantung kamu berhenti berdetak. Sedangkan gagal jantung adalah kondisi saat jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu menghasilkan darah segar yang kaya oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami henti jantung dan gagal jantung, antara lain berjenis kelamin pria, berusia 65 tahun atau lebih, dan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung. 

Baca juga: Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, Ini 5 Jenis Penyakit Jantung

Penyebab Henti Jantung

Henti jantung dapat disebabkan oleh hampir semua kondisi jantung yang ada. Namun, menurut American Heart Association, kebanyakan kasus henti jantung terjadi ketika ada kerusakan pada fungsi sistem kelistrikan jantung. Kerusakan tersebut menyebabkan irama jantung menjadi tidak normal, seperti takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel.

Beberapa kasus henti jantung juga disebabkan oleh lambatnya ritme jantung (bradikardia). Detak jantung yang tidak teratur seperti itu yang dapat menyebabkan henti jantung harus diwaspadai sebagai aritmia yang mengancam jiwa. Jika terjadi hal tersebut, segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Penyebab henti jantung lainnya, termasuk:

  • Bekas Luka Pada Jaringan Jantung

Bekas luka semacam itu mungkin disebabkan oleh serangan jantung sebelumnya atau penyebab lain. Jantung yang terluka atau membesar karena sebab apapun cenderung mengalami aritmia ventrikel yang mengancam jiwa. Enam bulan pertama setelah serangan jantung adalah periode yang berisiko tinggi bagi orang dengan penyakit jantung aterosklerotik untuk mengalami henti jantung mendadak.

  • Otot Jantung yang Menebal (Kardiomiopati)

Kerusakan otot jantung dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi, seperti tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, dan lain-lain. Otot jantung yang rusak tersebut dapat membuat kamu lebih berisiko mengalami henti jantung mendadak, apalagi bila kamu juga mengalami gagal jantung.

  • Obat Jantung

Pada kondisi tertentu, berbagai obat jantung dapat menyebabkan aritmia yang memicu terjadinya henti jantung mendadak. Walaupun kedengarannya aneh, obat antiaritmia yang digunakan untuk mengatasi aritmia terkadang dapat menyebabkan aritmia ventrikel, meskipun dikonsumsi sesuai dosis yang diresepkan. Kondisi ini disebut efek “pro arrhythmic”.

  • Kelainan Listrik

Kelainan listrik tertentu seperti pada sindrom Wolff-Parkinson-White dan sindrom Long QT dapat menyebabkan henti jantung mendadak pada anak-anak dan orang muda.

  • Kelainan Pembuluh Darah

Pada kasus yang jarang terjadi, kelainan pembuluh darah bawaan, terutama di arteri koroner dan aorta, dapat menyebabkan henti jantung. Melakukan aktivitas secara intens seringkali dapat menjadi pemicu henti jantung mendadak ketika ada kelainan ini.

Baca juga: 8 Kebiasaan yang Dapat Sebabkan Henti Jantung

Penyebab Gagal Jantung

Gagal jantung sering berkembang akibat kondisi lain yang merusak atau melemahkan jantung seseorang. Namun, kamu tidak perlu memiliki jantung yang lemah untuk mengalami gagal jantung. Sebab, gagal jantung juga bisa terjadi bila jantung menjadi terlalu kaku.

Pada gagal jantung, ruang pompa utama jantung kamu mungkin menjadi kaku dan tidak terisi dengan baik di antara detak jantung. Pada beberapa kasus gagal jantung, otot jantung mungkin rusak dan melemah, serta ventrikel meregang atau melebar sampai ke titik di mana jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh.

Namun, gagal jantung juga bisa terjadi bahkan ketika fraksi ejeksi (ukuran seberapa baik jantung bekerja) normal. Kondisi tersebut terjadi ketika otot jantung menjadi kaku karena kondisi seperti tekanan darah tinggi.

Berikut ini kondisi yang dapat merusak atau melemahkan jantung dan menyebabkan gagal jantung:

  • Penyakit Arteri Koroner dan Serangan Jantung

Penyakit arteri koroner adalah penyebab paling umum dari gagal jantung. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan lemak (plak) di arteri yang menyebabkan aliran darah menjadi berkurang dan dapat berujung pada serangan jantung.

  • Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah yang tinggi membuat jantung kamu harus bekerja lebih keras dari yang seharusnya untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Seiring waktu, upaya ekstra tersebut dapat membuat otot jantung menjadi kaku atau terlalu lemah untuk memompa darah secara efektif.

  • Katup Jantung Rusak

Katup jantung berperan penting dalam mengalirkan darah ke arah yang tepat melalui jantung. Katup jantung yang rusak akibat cacat jantung, penyakit arteri koroner atau infeksi jantung, memaksa jantung bekerja lebih keras yang dapat melemahkannya seiring waktu.

  • Kerusakan Otot Jantung (Kardiomiopati)

Kondisi jantung ini dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk beberapa penyakit, infeksi, penyalahgunaan alkohol dan efek toksik dari obat-obatan, seperti kokain atau beberapa obat yang digunakan untuk kemoterapi.

  • Miokarditis

Miokarditis adalah peradangan otot jantung. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh virus, termasuk COVID-19 dan dapat menyebabkan gagal jantung sisi kiri.

  • Cacat Jantung Bawaan

Bila jantung dan bilik atau katupnya belum terbentuk dengan sempurna, bagian jantung yang sehat harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui jantung yang pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung.

Baca juga: Kecanduan Alkohol Tingkatkan Risiko Gagal Jantung, Benarkah?

Itulah perbedaan penyebab henti jantung dan gagal jantung yang perlu dipahami. Jika kamu memiliki faktor risiko penyakit jantung, bicarakan pada dokter mengenai tindakan pencegahan yang bisa dilakukan. Kini, kamu bisa menghubungi dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja. 

Referensi:
Heart. Diakses pada 2020. Causes of Cardiac Arrest.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Heart failure.
Healthgrades. Diakses pada 2020. The Difference Between Heart Failure and Cardiac Arrest.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan