Perceraian Orangtua Bisa Sebabkan Gangguan Kecemasan Umum

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Oktober 2020
Perceraian Orangtua Bisa Sebabkan Gangguan Kecemasan UmumPerceraian Orangtua Bisa Sebabkan Gangguan Kecemasan Umum

Halodoc, Jakarta - Munculnya rasa cemas atau khawatir pada diri Si Kecil adalah hal yang normal, dan menjadi bagian dari perkembangan dirinya. Rasa cemas akan kegelapan, orang asing, suara keras, atau hal-hal lainnya mungkin saja dialami anak seiring usianya bertambah.

Namun, lain lagi persoalannya bila rasa cemas yang dialami anak terus-menerus terjadi, sulit dikendalikan, dan tak kunjung membaik. Bisa jadi kondisi ini menandai adanya gangguan kecemasan umum pada dirinya. Hati-hati, gangguan kecemasan umum pada anak bisa menurunkan kualitas hidupnya, lho.

Pertanyaannya, apa sih penyebab gangguan kecemasan umum pada anak? Benarkah perceraian orangtua bisa memicu kondisi ini? 

Baca juga: Cemas Berlebihan, Waspadai Penyakit Gangguan Kecemasan

Dipengaruhi Genetik dan Stres

Sebenarnya penyebab gangguan kecemasan umum belum diketahui secara persis. Akan tetapi, ada dugaan kalau faktor genetik bisa memicu kondisi ini. Di samping itu, stres pada anak-anak juga berpotensi menimbulkan gangguan kecemasan umum. 

Menurut ahli di National Institutes of Health (NIH) - MedlinePlus, perceraian orang tua merupakan salah satu hal yang bisa menyebabkan stres dan kecemasan pada anak-anak. Perceraian bisa menyisakan luka dalam benak anak. Bahkan, luka batin ini bisa terus dibawanya hingga dewasa kelak. 

Sebenarnya bukan cuma perceraian saja yang bisa memicu gangguan kecemasan pada Si Kecil. Anak-anak yang mengalami situasi kehidupan yang menantang atau penganiayaan, mungkin berisiko lebih besar untuk mengidap kondisi ini. Contohnya kehilangan orangtua, korban perundungan (bullying), penghinaan, hingga pindah ke tempat tinggal atau kota baru, juga bisa memicu gangguan kecemasan umum pada dirinya.

Hal yang perlu dipahami, gangguan kecemasan ini biasanya tak terjadi sama masa pubertas. Di samping itu, gangguan ini lebih sering dialami oleh anak perempuan ketimbang lelaki. 

Nah, penyebabnya sudah, bagaimana dengan gejalanya?

Baca juga: Gangguan Kecemasan dan Serangan Panik, Sama atau Beda? 

Beragam Keluhan Fisik dan Psikis

Menurut ahli di NIH, gejala utama gangguan kecemasan umum adalah sering merasa cemas minimal selama enam bulan, dan bisa muncul tanpa sebab yang jelas. Di samping itu, rasa cemas atau khawatir ini bisa dipicu dari satu masalah ke masalah lain. Masalahnya mungkin saja melibatkan persoalan keluarga, pekerjaan, sekolah, hingga kesehatan. 

Masih menurut NIH, anak-anak dengan gangguan kecemasan umum biasanya memfokuskan kekhawatiran mereka pada: 

  • Cemas akan kegiatan sekolah dan olahraga. Mereka merasa perlu melakukan dengan sempurna atau merasa tidak melakukannya dengan baik kedua hal tersebut. 
  • Khawatir terhadap keamanan diri atau keluarganya. Anak-anak dapat merasa sangat takut akan bencana alam seperti gempa bumi, tornado, atau pembobolan rumah.
  • Penyakit dalam diri atau keluarga. Mereka mungkin terlalu khawatir atas penyakit ringan yang mereka idap, atau takut menimbulkan penyakit baru.

Selain itu, ada pula beberapa gejala lainnya seperti: 

  • Masalah konsentrasi.
  • Makan secara berlebihan atau nafsu makan berkurang.
  • Suka memberontak atau menunjukkan sikap permusuhan
  • Kelelahan.
  • Mudah lekas marah.
  • Gelisah saat tidur atau saat bangun.
  • Mudah terkejut.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Sulit tidur. 
  • Munculnya keluhan fisik seperti ketegangan pada otot, sakit perut, berkeringat, sakit kepala, mual, gemetar, kesulitan menelan, kesulitan bernapas, hingga denyut jantung berdetak cepat. Bisa pula menimbulkan gejala neurologis seperti mati rasa atau kesemutan di berbagai bagian tubuh.

Baca Juga: Fobia Dapat Sebabkan Gangguan Kecemasan, Ini Alasannya

Hal yang perlu dipahami, pengidap gangguan kecemasan umum seringkali juga mengidap gangguan kecemasan lainnya. Contohnya fobia, gangguan obsesif kompulsif (OCD), depresi klinis, atau masalah penyalahgunaan obat atau alkohol. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau Si Kecil memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Generalized anxiety disorder in children
Healthline. Diakses pada 2020. Generalized Anxiety Disorder
Web MD. Diakses pada 2020. Generalized Anxiety Disorder
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Understanding Generalized Anxiety Disorder in Children


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan