Perhatikan 3 Hal Ini saat Berhubungan Intim di Trimester 3

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   26 Oktober 2020
Perhatikan 3 Hal Ini saat Berhubungan Intim di Trimester 3 Perhatikan 3 Hal Ini saat Berhubungan Intim di Trimester 3

Halodoc, Jakarta – Hubungan intim adalah kebutuhan setiap pasangan yang telah menikah. Namun, aktivitas intim bisa sedikit terganggu saat ibu dinyatakan hamil. Sebenarnya, tidak ada larangan berhubungan intim saat hamil. Namun, kondisi mual, muntah, dan kelelahanlah yang menurunkan libido ibu hamil, sehingga enggan melakukan hubungan intim dengan pasangan. 

Sayangnya, masih banyak pasangan yang takut melakukan hubungan intim karena takut mencederai bayi. Padahal, seberapa dalamnya penetrasi, Mr P tidak akan bisa menjangkau rahim apalagi bayi yang sedang dikandung. Meskipun berhubungan intim adalah aktivitas yang aman dilakukan selama hamil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terlebih jika kehamilan sudah masuk trimester ketiga.

Baca juga: 4 Alasan Turunnya Gairah Seksual saat Hamil Muda

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Berhubungan Intim di Trimester Ketiga

Pada trimester terakhir, perut sudah sangat besar dan mungkin membuat ibu tidak percaya diri saat ingin berhubungan intim dengan pasangan. Faktor lain yang bisa mengganggu aktivitas intim selama trimester terakhir adalah kaki bengkak, sakit punggung, kelelahan, payudara bocor, varises, Miss V bengkak, dan tekanan panggul. Meski begitu, hubungan intim tetap aman kok dilakukan pada trimester ketiga asal memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Tidak Mengalami Masalah Kehamilan

Walaupun berhubungan intim selama hamil umumnya aman, ibu tetap harus berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Pasalnya, ada sejumlah masalah kehamilan yang membuat ibu dan pasangan menghindari seks terlebih dahulu. Jika ibu mengalami kondisi berikut, dokter mungkin menyarankan untuk tidak berhubungan seks pada trimester ketiga:

  • Plasenta previa. Kondisi ini terjadi ketika plasenta berada di tempat anterior kepala bayi. Nah, berhubungan intim justru bisa menimbulkan perdarahan di plasenta dan dapat membahayakan bayi. 
  • Ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini dapat membuat ibu dan bayi rentan mengalami infeksi. Untuk menghindari penyakit menular seksual, ibu mungkin harus menghindari hubungan intim di trimester ketiga.
  • Pernah mengalami persalinan prematur. Biasanya, ibu yang pernah melahirkan secara prematur tidak disarankan untuk berhubungan intim di trimester ketiga. Ini karena hormon yang dilepaskan saat berhubungan intim bisa membahayakan persalinan prematur
  • Hamil anak kembar. Ibu yang mengandung anak kembar biasanya disarankan untuk tidak berhubungan intim pada trimester terakhir. Ini karena, bayi kembar berisiko lahir lebih awal dan hubungan intim dapat menyebabkan bayi kembar dilahirkan prematur.

Baca juga: Manfaat Melakukan Hubungan Intim saat Hamil

2. Memilih Posisi yang Aman

Saat rahim membesar pada trimester terakhir kehamilan, beberapa posisi bisa jadi tidak nyaman dan sulit dilakukan. Berikut adalah beberapa posisi berhubungan intim yang dapat ibu coba di trimester ketiga agar tetap aman dan nyaman:

  • Spoon. Ini adalah adalah posisi nyaman dan juga aman untuk perut ibu yang semakin membesar. Posisi ini dilakukan dengan berbaring miring kemudian pasangan akan melakukan penetrasi dari belakang.
  • Woman on top. Posisi ini dilakukan dengan cara ibu berada di atas pasangan. Selain aman, ibu dapat mengontrol kecepatan sesuai kenyamanan ibu. Namun, pastikan Mr P pasangan tidak masuk terlalu dalam. 
  • Posisi tepi tempat tidur. Posisi ini juga dianjurkan selama kehamilan trimester ketiga. Berbaringlah di tepi tempat tidur dengan kaki di lantai. Pasangan kemudian bisa berdiri atau membungkuk untuk melakukan penetrasi. 

Umumnya, tidak ada posisi yang tidak aman untuk dilakukan selama hamil. Namun, salah satu posisi yang harus dihindari adalah misionaris yang mengharuskan ibu untuk berbaring telentang. Apa pun posisi yang ibu pilih, bicarakan dengan pasangan dan hindari penetrasi yang dalam. Penetrasi yang terlalu dalam tidak hanya membuat ibu tidak nyaman, tetapi juga berisiko menyebabkan pendarahan.

Ibu juga sebaiknya menghindari oral. Ini karena masuknya udara ke dalam Miss V berisiko menyumbat pembuluh darah, sehingga berbahaya bagi ibu dan bayi. Bila ibu masih ragu untuk berhubungan intim di trimester ketiga, ibu dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan lewat aplikasi Halodoc. Melalui aplikasi ini, ibu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Baca juga: Seberapa Sering Ibu Hamil Boleh Berhubungan Intim?

3. Bersihkan Area Genital

Sebelum berhubungan intim dengan pasangan, pastikan ibu dan pasangan membersihkan area genital terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam rahim. Ibu dan pasangan juga wajib membersihkan area genital setelah berhubungan intim sampai bersih. Akan lebih baik lagi, pastikan untuk buang air kecil setelah berhubungan untuk memastikan bakteri yang masuk ke dalam organ intim terbuang bersama urine. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Will It Hurt the Baby? Plus 9 More Questions About Safe Pregnancy Sex.
Parenting Firstcry. Diakses pada 2020. Sex During Third Trimester – Making Love in Late Pregnancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan