Perhatikan Gangguan Kelamin pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 Februari 2021
Perhatikan Gangguan Kelamin pada AnakPerhatikan Gangguan Kelamin pada Anak

Halodoc, Jakarta - Alat kelamin yang terasa gatal hingga sakit saat buang air kecil, umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini menunjukkan masalah kesehatan genital, terutama pada anak usia sekolah. Sebagian masalah genital tidak serius atau berbahaya. Tapi tetap saja, hal ini membuat anak tidak nyaman dan orang tua pun menjadi cemas.

Sebagian anak merasa malu untuk menyampaikan adanya masalah genital pada ayah dan ibu. Untuk mengetahuinya, ayah dan ibu harus jeli melihat perilaku anak. Apakah mereka sering menggaruk pangkal paha, atau sering mengeluh tidak nyaman saat mengenakan celana. Jika diperhatikan, bisa jadi ada warna kemerahan di kulit Si Kecil.

Baca juga: 5 Cara Mengetahui Janin Sehat Sejak dalam Kandungan

 

Gejala Gangguan di Area Kelamin pada Anak

Tidak heran jika anak-anak rentan terhadap gangguan kelamin. Hal ini karena anak-anak masih belum paham tentang bagaimana menjaga kebersihan kelamin dengan baik. Orangtua juga harus jeli dengan kondisi gangguan kelamin pada anak, di antaranya:

  • Fimosis

Gangguan pada kelamin anak laki-laki yang pertama adalah fimosis. Kondisi ini disebabkan peradangan berulang pada kulit bagian depan kemaluan atau trauma karena benturan. Ujung kulit kemaluan akan mengerut dan tidak bisa ditarik ke pangkal ketika dibersihkan. Selain itu, anak akan merasakan nyeri saat buang air kecil sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Tindakan medis yang dilakukan dokter biasanya dengan memberikan krim antiradang atau antibakteri untuk mengurangi peradangan.

  • Ruam Popok

Karena tak ingin repot, biasanya ibu lebih memilih menggunakan popok sekali pakai dan bukannya popok kain. Jika ibu salah pilih popok yang daya serapnya rendah, bisa menyebabkan kulit Si Kecil jadi lembap. Akibatnya, muncul ruam pada lipatan kulit di dekat kelamin anak. Hal ini bisa terjadi pada anak perempuan maupun anak laki-laki. Untuk melindungi kulit Si Kecil dari ruam popok, sebaiknya gunakan krim pelindung kulit agar tak terjadi iritasi. Selain itu, hindari hal ini dengan membiasakan mengganti popok selama 3-4 sekali atau segera setelah popok penuh.

Baca juga: Kapankah Tanda-Tanda Kehamilan Mulai Muncul?

  • Infeksi Saluran Kemih

Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa terkena infeksi bakteri kandung kemih yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli), yaitu bakteri yang hidup di usus manusia. Meskipun hidup di usus, namun bakteri ini bisa masuk ke uretra (lubang saluran kemih) dari rektum (usus besar yang berakhir di anus) sehingga menyebabkan infeksi. 

Anak-anak biasanya terkena penyakit ini karena kurang mengonsumsi air putih. Selain itu, karena anak-anak sering kali menahan buang air kecil ketika asyik melakukan hal lain. Untuk mencegahnya, sebaiknya ibu selalu mengingatkan Si Kecil untuk buang air kecil dan tidak menahannya meski sedang melakukan kegiatan yang mengalihkan perhatiannya.

  • Vulvovaginitis

Kondisi ini umum terjadi pada anak perempuan yaitu pada iritasi labia (bibir vagina). Penyebabnya adalah ruam popok yang terjadi berulang kali, ukuran celana yang sempit, serta tidak terjaganya kebersihan area kemaluan anak. Ibu bisa mengatasi masalah kesehatan Si Kecil yang satu ini dengan selalu membersihkan area kemaluan dengan air bersih usai anak buang air kecil. Gunakan juga celana dengan bahan katun yang longgar. Atau jika menggunakan popok, sebaiknya pilih yang memiliki daya serap tinggi dan biasakan ganti selama 3-4 jam.

  • Gatal

Anak-anak rentan terkena gangguan cacing kremi yang biasanya menimbulkan rasa gatal di bagian anus. Tanda yang bisa dilihat ibu jika anak terkena parasit cacing kremi (Enterobius vermicularis) adalah jika ia sering terlihat menggaruk bagian bokongnya. Parasit ini, biasanya terjadi akibat Si Kecil tertular oleh anak lain. Penularan bisa terjadi di mana saja, namun cenderung di tempat umum tempat ia berinteraksi dengan anak-anak lain. 

Baca juga: Bisakah Jenis Kelamin Janin Diketahui Tanpa USG?

  • Bintil-bintil di Kelamin

Lembap pada area sekitar kemaluan anak bisa menyebabkan bintil atau jerawat kecil-kecil. Sebaiknya, ajari anak sejak dini untuk mengeringkan area kemaluan setelah buang air kecil maupun buang buang air besar. Kebiasaan baik ini akan membantu anak menjaga kesehatan area kemaluannya sehingga terhindar dari gangguan kelamin.

Itulah yang perlu diperhatikan mengenai gangguan kelamin pada anak. Jika kondisi di atas terjadi pada Si Kecil, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc agar bisa segera melakukan perawatan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!


Referensi:
NHS. Diakses pada 2021. How to keep a penis clean
Parentune. Diakses pada 2021. Genital Hygiene Guide : Teach Your Child


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan