Perhatikan Hal ini Selama Pemeriksaan Electroencephalography

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Juni 2019
Perhatikan Hal ini Selama Pemeriksaan ElectroencephalographyPerhatikan Hal ini Selama Pemeriksaan Electroencephalography

Halodoc, Jakarta – Untuk mendiagnosis penyakit yang berhubungan dengan otak, pemeriksaan fisik saja tidak cukup. Biasanya, dokter juga perlu melakukan tes penunjang untuk membantu memastikan diagnosis.

Nah, pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan untuk mendeteksi gangguan otak, terutama epilepsi adalah pemeriksaan electroencephalography atau yang dikenal juga dengan EEG. Agar dokter bisa mendapatkan hasil pemeriksaan EEG yang akurat, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan selama menjalani pemeriksaan ini.

Baca juga: Hampir Mirip, Apa Perbedaan EKG dan EEG?

Mengenal Pemeriksaan Electroencephalography

Electroencephalography atau EEG adalah tes yang mendeteksi aktivitas listrik di otak dengan menggunakan cakram logam kecil (elektroda) yang dilekatkan pada kulit kepala. Perlu diketahui bahwa sel-sel otak kamu berkomunikasi melalui impuls listrik dan aktif setiap saat lho, bahkan ketika kamu sedang tidur. Aktivitas gelombang listrik inilah yang akan direkam oleh EEG dan ditampilkan sebagai garis bergelombang.

Merekam gelombang-gelombang otak ini bisa membantu dokter dalam menganalisis penyakit seseorang bila memang dicurigai ada hubungannya dengan suatu kondisi yang melibatkan otak atau aktivitas listrik di otak.

Jadi, tidak semua kondisi memerlukan pemeriksaan EEG. Pemeriksaan ini harus dilakukan atas indikasi dan kecurigaan dokter berdasarkan riwayat penyakit dan kondisi pengidap saat ini.

Beberapa kondisi yang biasanya memerlukan pemeriksaan EEG, seperti dicurigai mengidap epilepsi (ayan), riwayat kejang demam yang sudah berlangsung lama atau terlalu sering, mengidap penyakit pikun, misalnya demensia atau Alzheimer, adanya tumor otak, memiliki riwayat stroke, dan lain-lain.

Baca juga: Ini Persiapan Sebelum Pemeriksaan Electroencephalography

Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Pemeriksaan Electroencephalography

Saat pemeriksaan dilakukan, kamu akan diminta untuk berbaring di meja atau tempat tidur yang telah disediakan, kemudian seorang teknisi akan mengukur kepala kamu dan menandai kulit kepala dengan pensil khusus untuk menunjukkan, di mana harus memasang elektroda. Bintik-bintik di kulit kepala ini mungkin akan digosok dengan krim berpasir untuk meningkatkan kualitas rekaman.

Kemudian, teknisi akan menempelkan sekitar 20 sensor kecil bernama elektroda di kulit kepala dengan menggunakan perekat khusus. Elektroda ini terhubung dengan kabel ke instrumen yang memperkuat gelombang otak dan merekamnya pada perangkat komputer.

Setelah electrode terpasang, EEG biasanya membutuhkan waktu hingga 60 menit. Pada kondisi tertentu, pemeriksaan mengharuskan kamu tidur selama tes, sehingga bisa memakan waktu lebih lama.

Setelah itu, kamu akan diminta untuk rileks dengan mata tertutup selama tes. membuka dan menutup mata, melakukan beberapa perhitungan sederhana, membaca paragraf, melihat gambar, bernapas dalam-dalam selama beberapa menit atau melihat cahaya berkedip.

Video akan terus merekam selama EEG. Gerakan tubuh kamu akan ditangkap oleh kamera video sementara EEG merekam gelombang otakmu. Gabungan kedua rekaman ini dapat membantu dokter mendiagnosis dan mengobati kondisi kamu.

Ada juga pemeriksaan ambulatory EEGs (aEEGs) yang memungkinkan pemantauan lebih lama di luar lingkungan rumah sakit, tapi penggunaannya terbatas. Tes ini dapat merekam aktivitas otak selama beberapa hari, yang meningkatkan kemungkinan menangkap aktivitas kejang.

Namun, dibandingkan dengan pemantauan video EEG rawat inap, EEG rawat jalan tidak begitu baik dalam menentukan perbedaan antara kejang epilepsi dan kejang nonepilepsi.

Baca juga: 4 Faktor yang Memicu Pengidap Epilepsi Mengalami Kejang

Nah, itulah hal-hal yang perlu kamu perhatikan selama menjalani pemeriksaan electroencephalography. Bila kamu ingin mengetahui lebih jauh seputar pemeriksaan EEG, tanyakan saja langsung pada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan