Perilaku Impulsif, Waspada Gejala Borderline Personality Disorder

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 November 2020
Perilaku Impulsif, Waspada Gejala Borderline Personality DisorderPerilaku Impulsif, Waspada Gejala Borderline Personality Disorder

Halodoc, Jakarta - Masalah psikis yang bisa menghantui bukan cuma menyoal stres, depresi, skizofrenia, narsistik, PTSD, atau OCD. Singkat kata, masih ada beragam beragam masalah psikis yang bisa menyerang seseorang, salah satunya borderline personality disorder (BPD). 

BPD atau gangguan kepribadian ambang adalah gangguan mental  yang ditandai dengan suasana hati dan citra diri yang berubah-ubah. Pengidapnya memiliki cara pandang, pikir, dan perasaan yang berbeda dibandingkan dengan orang lain. 

Kondisi ini yang menimbulkan masalah di kehidupan sehari-hari. Apalagi di saat menjalin hubungan dengan orang lain, seperti hubungan dengan keluarga, teman, dan lingkungan pekerjaan. Seperti apa gejala borderline personality disorder? Benarkah pengidapnya bisa menunjukkan tindakan atau perilaku impulsif?

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Pengidap Borderline Personality Disorder

Beragam Gejala Borderline Personality Disorder

Menurut ahli di National Institutes of Health (NIH), terdapat beragam gejala borderline personality disorder, salah satunya tindakan atau perilaku impulsif. Mereka yang mengidap kondisi ini bisa melakukan berbagai tindakan impulsif, seperti penggunaan narkoba atau perilaku seks yang tidak aman. 

Ada pula beragam tindakan impulsif pengidap borderline personality disorder yang mungkin dapat terjadi. Contohnya, penyalahgunaan zat-zat terlarang mengemudi semberono, makan berlebihan, hingga berbelanja secara berlebihan. 

Meski begitu, gejala borderline personality disorder bukanlah hanya menyoal perilaku impulsif saja. Pasalnya, gangguan mental yang satu ini bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya.

Berikut ini gejala borderline personality disorder lainnya yang perlu diwaspadai:

  • Upaya untuk menghindari suatu hal yang nyata atau imajiner.
  • Mengalami perubahan suasana hati atau mood swing. Pengidapnya cenderung memandang hal-hal secara ekstrem, seperti semuanya baik atau semuanya buruk.
  • Ketakutan yang kuat karena ditinggalkan.
  • Perasaan hampa dan bosan yang kronis.
  • Menunjukkan kemarahan yang tidak pantas.
  • Sulit mempercayai orang lain, yang dapat disertai ketakutan irasional terhadap niat orang lain.
  • Pola hubungan yang intens dan tidak stabil dengan keluarga, teman, dan orang yang dicintai. Ditandai dengan kedekatan dan cinta yang ekstrem (idealisasi), menjadi ketidaksukaan atau kemarahan yang ekstrem (devaluasi)
  • Timbul pikiran untuk bunuh diri.

Baca juga: 5 Prosedur untuk Atasi Borderline Personality Disorder (BPD)

Nah, bagi kamu atau terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala-gejala di atas, segera temui dokter ahli atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui lebih jauh cara mengatasi BPD. 

Komplikasinya Tidak Main-Main

Sama halnya dengan penyakit fisik, penyakit psikis yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Nah, dengan kata lain, pengidap pengidap BPD yang tidak mendapatkan pengobatan yang sesuai, maka dirinya berisiko mengalami komplikasi. 

Mau tahu apa saja komplikasi borderline personality disorder yang bisa menghantui pengidapnya? Komplikasinya bisa merusak aspek kehidupan sosial hingga memicu beragam masalah psikis lainnya. Nah, berikut beberapa komplikasi borderline personality disorder:

  • Hubungan yang sarat konflik, seperti masalah dengan pasangan atau perceraian. 
  • Menghadapi masalah hukum.
  • Kehilangan pekerjaan.
  • Melukai diri sendiri.
  • PTSD.
  • Gangguan makan.
  • Gangguan kecemasan.
  • ADHD.
  • Gangguan bipolar.
  • Depresi.
  • Penyalahgunaan alkohol atau NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat-zat Adiktif) 
  • Percobaan bunuh diri.

Baca juga: Suka Marah-Marah Tanpa Sebab, Waspada Gangguan BPD

Tuh, tidak main-main bukan komplikasi dari gangguan mental ini? Oleh sebab itu, pengidap borderline personality disorder perlu mendapatkan bantuan ahli untuk mengatasi kondisi yang diidapnya. 

Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Borderline personality disorder
Mayo Clinic. Diseases and Conditions. Diakses pada 2020. Personality Disorders. 
National Institute of Mental Health. Diakses pada 2020. Borderline Personality Disorder.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan