Perkembangan Bayi 29 Bulan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   17 Januari 2020
Perkembangan Bayi 29 Bulan Perkembangan Bayi 29 Bulan

Halodoc, Jakarta - Memasuki usia 29 bulan, semakin banyak tingkah laku anak yang lucu dan menggemaskan. Tidak heran, karena perkembangan anak di usia ini termasuk bertambahnya kemampuan anak, rasa penasarannya semakin meningkat, begitu pula kemampuan bahasa dan bicaranya. Selalu ada hal baru yang akan ibu dan ayah temui seiring dengan pertambahan usia anak. Jadi, siap-siap untuk selalu dikejutkan dengan polah sang buah hati!

Tips untuk Ibu dengan Anak Picky Eater

Balita terkenal dengan sifat pilih-pilih makanan. Tentu saja, hal ini dapat membuat ibu dan ayah frustasi ketika menyiapkan makanan. Jika anak menemui bahwa camilan atau makanan sehat yang ibu sajikan tidak membuatnya berselera, bukan tidak mungkin ia akan melemparkannya ke lantai. Namun, ibu tidak perlu merasa bersalah jika hal ini terjadi pada sang buah hati. 

Pasalnya, anak memiliki banyak sekali hal lain di pikirannya yang masih terus berkembang. Jadi, selama ia tumbuh sehat dan aktif, biarkan ia makan sebanyak apa pun. Ibu hanya perlu terus memberikannya berbagai menu makanan sehat, bukan mengancam, membujuk, atau memaksa anak memakan yang tidak ia sukai. Mungkin, menamai makanan bisa membantu meningkatkan nafsu makan anak dan mengurangi sifat picky eater.

Baca juga: Perkembangan Bayi 25 Bulan

Misalnya, tentu brokoli tidak pernah menarik untuk anak usia 2 tahun. Namun, bagaimana jika ibu mengubah namanya menjadi pohon brokoli? Ya, menamai sayuran dan buah dengan nama yang menyenangkan bisa menarik minat anak pada makanan yang mungkin masih sangat asing untuknya. Sama halnya dengan roti keju yang mungkin terlihat biasa saja bagi anak sampai ibu memotongnya menjadi berbagai macam bentuk. 

Tidak ada salahnya melibatkan anak dalam membuat makanan. Biarkan ia membantu memilih produk yang ia sukai di toko. Ketika memasak, anak bisa membantu mencuci, mengaduk, atau menghaluskan makanan. Jangan lupa berikan pujian untuk hasil pekerjaannya yang tetap membanggakan meski terlihat berantakan dan akan menambah tugas ibu. 

Baca juga: Perkembangan Bayi 26 Bulan

Perhatikan Indra Pendengaran Anak

Ibu mungkin tidak memberikan mainan yang bisa meningkatkan risiko tersedak pada anak. Namun, pernahkah ibu meluangkan waktu sejenak untuk memperhatikan fitur mainan dan risikonya terhadap indera pendengaran anak? Faktanya, banyak mainan anak yang menghasilkan suara terlalu berisik, dan ini sangat berisiko merusak pendengaran anak secara permanen. 

Bagaimana menilai mainan itu terlalu berisik? Mudah saja, jika ibu harus berbicara keras ketika anak sedang memainkan mainan tersebut, berarti itu sudah terlalu berisik. Ibu harus tahu, dentuman atau bunyi keras dapat merusak telinga, terutama jika anak memegang mainan di dekat kepalanya. Namun, tidak perlu melarang semua mainan dengan suara, ibu hanya perlu lebih teliti dan mencobanya sebelum membeli. Batasi pula frekuensi bermain anak dengan mainan tersebut. 

Baca juga: Perkembangan Bayi 27 Bulan

Apabila ibu khawatir dengan kesehatan telinga sang buah hati, ibu bisa melakukan pengecekan rutin ke dokter ahli THT. Buat janji saja dengan dokter di rumah sakit terdekat, gunakan aplikasi Halodoc agar lebih mudah. Ibu juga bisa tanya jawab dengan dokter ahli THT atau spesialis lain di aplikasi ini jika terjadi keluhan pada sang buah hati. Pastikan selalu ibu dan ayah memberikan perhatian pada perkembangan anak, ya!

Referensi: 
Parents. Diakses pada 2019. 29 Month Old Child Development.
Babycenter. Diakses pada 2019. Your 29-Month-Old: Learning to Share.
What to Expect. Diakses pada 2019. 29-Month-Old-Child.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan