Perkembangan Janin Usia 40 Minggu

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Januari 2022
Perkembangan Janin Usia 40 MingguPerkembangan Janin Usia 40 Minggu

“Memasuki usia 40 minggu masa kehamilan, ukuran janin ibu kira-kira sudah sebesar buah labu kecil. Bayi juga diperkirakan memiliki panjang badan dari kepala sampai kaki sekitar 50,8 sentimeter, dan berat badan sekitar 3,4 kilogram. Rata-rata anggota tubuh beserta organ-organ bayi juga sudah mencapai tahap penyempurnaan sebagai tanda bahwa persalinan sudah dekat.”

Halodoc, Jakarta – Usia perkembangan janin ibu kini sudah memasuki minggu ke-40. Kelahiran sang buah hati tampaknya mulai melampaui hari perkiraan lahir (HPL) dan semakin membuat ibu tidak sabar menunggu. Tapi, jangan sampai hal ini membebani pikiran ibu, ya. Nyatanya, hanya 5 persen bayi yang lahir sesuai HPL, kok.

Alih-alih khawatir, ibu bisa menggunakan waktu untuk beristirahat sebaik mungkin untuk mengumpulkan energi untuk persalinan nanti. Anggap saja minggu ini sebagai masa tenang sebelum datangnya badai. Selain itu, yuk simak juga perkembangan janin di usia 40 minggu ini.

Begini Perkembangan Janin di Usia 40 Minggu

Memasuki usia 40 minggu masa kehamilan, ukuran janin ibu kira-kira sudah sebesar buah labu kecil dengan panjang badan dari kepala sampai kaki sekitar 50,8 sentimeter, dan berat badan sekitar 3,4 kilogram. Masih merupakan hal yang wajar bila bayi masih betah berada di dalam perut ibu hingga minggu ke-40 ini. Sebagian wanita yang baru pertama kali hamil, bahkan harus menunggu hingga dua minggu setelah waktu estimasi persalinan untuk menyambut kehadiran buah hati mereka.

Rata-rata anggota tubuh bayi beserta organ-organ internal di dalamnya sudah mencapai tahap yang matang di usia 40 minggu ini. Jadi, perkembangan yang terjadi pada tubuh bayi saat ini hanyalah untuk menyempurnakannya saja sebelum nantinya Si Kecil siap dilahirkan ke dunia. Perkembangan pada berat dan panjang badan bayi juga akan melambat, mengingat hari kelahirannya sudah dekat.

Jangan kaget bila waktu bayi lahir nanti, ia memiliki kepala yang terlihat aneh. Kondisi ini terjadi karena saat melewati kanal kelahiran, tulang tengkorak Si Kecil belum tertutup dengan sempurna. Akibatnya, tulang kepalanya akan sedikit bertumpuk satu sama lain bila perjalanan melalui kanal kelahiran ternyata memang agak sempit.

Fenomena yang disebut molase atau molding inilah yang menjadi alasan mengapa bentuk kepala bayi ibu saat lahir cenderung tampak oval dibanding bulat. Tapi, jangan khawatir. Setelah beberapa jam atau beberapa hari, kepala Si Kecil akan kembali berbentuk bulat normal kok, bu.

Selain itu, hormon ibu yang terdapat di dalam sistem tubuh bayi juga mungkin akan membuat alat kelamin bayi (baik skrotum bagi bayi laki-laki maupun labia bagi bayi perempuan) akan tampak lebih besar. Bayi laki-laki dan bayi perempuan juga mungkin akan mengeluarkan susu dari puting susu mereka. Ini sangatlah normal terjadi dan akan menghilang dalam beberapa hari.

Pada usia kehamilan ini, cairan ketuban dalam rahim ibu juga akan semakin sedikit jumlahnya. Cairan ketuban yang dulunya jernih, kini berubah menjadi keruh, seperti air susu. Ini karena bayi ibu melepaskan vernix caseosa yang selama ini telah melindungi kulitnya yang halus. Bila bayi tidak menunjukan tanda-tanda kelahirannya beberapa minggu kedepan, kemungkinan kulitnya akan mengering saat ia dilahirkan nanti.

Meskipun kini posisi bayi sudah semakin merosot ke bagian bawah perut ibu dan terjepit di antara bagian panggul dan rahim ibu, namun bayi masih akan terus berkembang. Pertumbuhan rambut dan kukunya juga akan semakin memanjang.

Bila hari yang ibu nanti-nantikan akhirnya tiba, sesaat setelah melahirkan, dokter akan menyedot keluar lendir dari mulut dan hidung bayi. Pada saat itulah, ibu akan mendengar tangisan pertama dari sang buah hati yang telah lama ditunggu. Bayi ibu kemudian akan ditempatkan di atas perut ibu dan tali ari-arinya akan dipotong.

Kemudian, dokter akan melakukan sejumlah tes singkat, seperti Apgar score yang bertujuan untuk menilai respon bayi dan tanda-tanda vitalnya. Tidak ketinggalan, bayi juga akan ditimbang dan diukur.

Perawatan Kehamilan di Usia 40 Minggu

Di hari-hari terakhir menjelang persalinan, berikut beberapa hal yang bisa ibu lakukan:

  • Jangan sampai ibu menjadi sulit tidur, karena memikirkan kapan ketuban akan pecah. Mendapatkan istirahat yang cukup sangat penting bagi ibu di usia kehamilan 40 minggu ini.
  • Belajarlah untuk mengenali tanda-tanda kantung ketuban mulai merembes. Cairan ketuban biasanya tidak berwarna maupun berbau. Bila ibu menemukan adanya cairan berwarna kekuningan dan berbau amoniak, mungkin itu adalah tetesan urine biasa.

Cara lainnya untuk mengenali apakah cairan ketuban ibu sudah merembes atau belum adalah membendung alur cairan dengan menekan otot-otot pelvis (seperti, gerakan senam kegel). Bila cairannya berhenti, maka itu adalah urine. Tapi bila cairannya tidak berhenti, maka itu adalah air ketuban.

Nah, itulah perkembangan janin di usia 40 minggu. Jika ibu membutuhkan saran kesehatan pada usia kehamilan 40 minggu, sebaiknya tanyakanlah kepada dokter. Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa menghubungi dokter spesialis kandungan untuk menanyakannya. Lewat fitur chat/video call secara langsung. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang! 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan