Perlu Diketahui, Faktor Risiko Mata Ikan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Juni 2021
Perlu Diketahui, Faktor Risiko Mata IkanPerlu Diketahui, Faktor Risiko Mata Ikan

Halodoc. Jakarta – Mata ikan merupakan penebalan pada kulit akibat gesekan dan tekanan yang terjadi secara terus-menerus. Kondisi mata ikan pun dapat dialami pada bagian tubuh mana saja yang sering mengalami gesekan, tetapi umumnya mata ikan terjadi pada bagian jari, kaki, serta tangan.



Baca juga: Bukan Cuma Penebalan Kulit, Ini 4 Gejala Mata Ikan

Mata ikan biasanya mudah dikenali karena memiliki bentuk bulat yang memiliki bagian tengah mengeras dan dikelilingi oleh kulit yang memerah atau meradang. Bukan hanya dapat mengurangi kenyamanan aktivitas sehari-hari, kondisi yang dibiarkan terpapar gesekan dapat memicu luka yang dapat menyebabkan infeksi. 

Tidak ada salahnya, kenali beberapa faktor risiko mata ikan agar kamu dapat melakukan pencegahan dengan baik. Yuk, simak lebih banyak mengenai penyakit mata ikan, di sini!

Gejala Mata Ikan

Mata ikan adalah kondisi penebalan pada salah satu bagian kulit yang menandakan kondisi alami saat kulit melindungi dirinya dari gesekan maupun tekanan berulang. Biasanya, kondisi ini tidak berbahaya, tetapi munculnya mata ikan membuat sebagian pengidapnya merasa tidak nyaman, mulai dari kondisi estetika hingga untuk berkegiatan sehari-hari. Hal ini disebabkan mata ikan dapat mengalami nyeri saat mendapatkan gesekan maupun tekanan. Kondisi ini paling sering muncul di bagian kaki, tangan, hingga jari. 

Sebaiknya kenali beberapa tanda mata ikan agar kondisi ini dapat mendapatkan perawatan yang tepat. Mata ikan ditandai dengan terjadinya penebalan pada bagian kulit tertentu. Kondisi kulit yang menebal dapat sedikit menonjol dan berbentuk bulat. Munculnya rasa nyeri pada kulit yang menebal maupun di sekitarnya. 

Mata ikan sendiri terbagi menjadi 3 jenis yang berbeda:

  1. Mata ikan keras. Jenis ini berbentuk bulat, kecil, dan padat. Biasanya, mata ikan yang keras terdapat didalam kulit yang menebal. Umumnya, jenis ini sering muncul di atas jari kaki.
  2. Mata ikan lunak. Jenis ini memiliki warna abu-abu dengan tekstur yang sedikit lunak. Mata ikan lunak biasanya akan muncul di sela-sela jari kaki.
  3. Mata ikan kecil. Sesuai namanya, ukuran dari jenis ini akan lebih kecil dibandingkan kedua jenis lainnya. Biasanya, jenis ini muncul di telapak kaki.

Itulah gejala dan jenis mata ikan yang perlu diketahui. Sebaiknya tanyakan langsung pada dokter melalui Halodoc untuk penanganan pertama yang bisa mengurangi rasa tidak nyaman akibat gejala mata ikan. 

Selain itu, lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika mata ikan menyebabkan munculnya rasa nyeri yang cukup mengganggu, kamu memiliki riwayat penyakit diabetes dan jantung, menyebabkan aktivitas harian terganggu, dan mengeluarkan darah. Gunakan Halodoc untuk buat janji di rumah sakit pilihan agar pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar. Yuk, download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga: Mata Ikan Muncul, Harus Bedah atau Pakai Salep?

Faktor Risiko Mata Ikan

Gesekan dan tekanan yang terjadi secara terus menerus pada bagian kulit tertentu nyatanya menjadi penyebab dari mata ikan. Ada beberapa kondisi yang dapat memicu gesekan dan tekanan yang menimbulkan mata ikan, seperti penggunaan sepatu yang terlalu kecil, tidak menggunakan kaos kaki saat penggunaan sepatu yang cukup lama, memainkan alat musik dengan menggunakan jari tangan, serta kebiasaan merokok yang dapat menyebabkan mata ikan pada jari tangan.

Lalu, apakah ada faktor risiko lainnya untuk mata ikan? Nyatanya, beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko kau mengalami kondisi mata ikan, seperti:

1.Bunion

Bunion adalah tulang abnormal yang terbentuk pada sendi di pangkal jempol kaki. Kondisi ini membuat kulit pada melapisi tulang abnormal dapat mengalami gesekan dan tekanan yang lebih besar dibandingkan bagian kulit lainnya. Jadi, meningkatkan risiko mata ikan.

2.Hammertoe

Hammertoe adalah kelainan pada jari kaki sehingga jari kaki melengkung seperti cakar. Bagian atas dari jari kaki yang melengkung akan mendapatkan gesekan dan tekanan yang cukup besar.

3.Tidak Menggunakan Pelindung Tubuh

Saat berjalan terlalu lama tanpa alas atau olahraga angkat besi tanpa sarung tangan juga bisa meningkatkan risiko mata ikan pada bagian tertentu. Untuk itu, disarankan selalu menggunakan pelindung tubuh, seperti sepatu maupun sarung tangan saat akan melakukan aktivitas yang menimbulkan gesekan maupun tekanan.

Baca juga: 4 Langkah untuk Mengobati Mata Ikan

Itulah beberapa faktor risiko mata ikan yang perlu diketahui. Jangan lupa untuk selalu menggunakan pelembap kulit, baik kaki maupun tangan serta menggunakan sepatu yang nyaman agar terhindar dari kondisi mata ikan.

Referensi: 
Emedicine Medscape. Diakses pada 2019. Nongenital Warts.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Corn and Calluses.
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Corns and Calluses.
Medical News Today. Diakses pada 2021. All About Corns and Calluses.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Corns and Calluses.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan