Perlu Diwaspadai, Hirsutisme Bisa Sebabkan Depresi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Mei 2019
Perlu Diwaspadai, Hirsutisme Bisa Sebabkan DepresiPerlu Diwaspadai, Hirsutisme Bisa Sebabkan Depresi

Halodoc, Jakarta – Normalnya, para wanita memiliki rambut di tubuh yang lebih sedikit dan lebih tipis dibanding pria. Itulah mengapa bila pria mempunyai kumis dan bulu dada, wanita tidak. Namun, ada juga beberapa wanita yang mengalami pertumbuhan rambut yang tebal di bagian tubuh yang biasanya ditumbuhi rambut pada pria, seperti pada wajah, dada, dan punggung.

Kondisi ini bernama hirsutisme. Mengidap hirsutisme tentu saja bisa membuat seorang wanita merasa malu dan tertekan, bahkan bukan tidak mungkin menjadi depresi. Simak penjelasannya lebih lanjut di sini.

Penyebab Hirsutisme

Penyebab seorang wanita bisa mengalami hirsutisme adalah karena tingginya kadar hormon androgen dalam tubuh atau karena tubuh menjadi lebih sensitif pada hormon ini. Androgen dikenal juga sebagai hormon pria, karena hormon inilah yang bertugas mengatur karakteristik para pria, seperti pertumbuhan rambut di tubuh dan suara.

Meski demikian, androgen juga diproduksi di dalam tubuh wanita, tapi dalam kadar yang lebih sedikit. Biasanya, wanita yang memiliki ibu atau saudara perempuan yang mengalami hirsutisme berisiko tinggi mengalami kondisi tersebut juga.

Pada remaja perempuan, hirsutisme bisa disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS). Kondisi inilah yang bisa menyebabkan terbentuknya kista pada indung telur dan membuat periode menstruasi seorang wanita menjadi tidak teratur.

Baca juga: Ini 7 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur

Meskipun sangat jarang, tapi beberapa kondisi ini juga bisa menyebabkan hirsutisme:

  • Obesitas atau berat badan berlebih.
  • Tumor. Tumor yang tumbuh pada indung telur dan kelenjar adrenal bisa menyebabkan hirsutisme.
  • Sindrom Cushing. Sindrom ini adalah gangguan hormon yang menyebabkan berat badan naik secara tiba-tiba, serta penumpukan lemak pada wajah dan leher.
  • Akromegali, yaitu suatu kondisi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan.
  • Hiperplasia adrenal kongenital, yaitu suatu kelainan genetik yang memengaruhi kerja kelenjar adrenal dalam menghasilkan hormon kortisol dan androgen.
  • Obat-obatan. Konsumsi steroid untuk meningkatkan massa otot, danazol untuk menangani endometriosis, dan fluoxetine untuk menangani depresi.

Cara Mengatasi Hirsutisme

Mempunyai bulu kaki yang lebat saja sudah membuat wanita menjadi stres, apalagi bila memiliki rambut yang tebal di beberapa bagian tubuh, terutama di wajah. Kondisi ini bisa menjadi mimpi buruk bagi kaum Hawa. Wajar bila wanita dengan hirsutisme merasa malu, tidak percaya diri, hingga akhirnya berujung pada perasaan tertekan, stress, dan depresi. Apalagi hirsutisme bersifat jangka panjang.

Baca juga: Mengidap Hidradenitis Suppurativa Bisa Sebabkan Depresi

Namun, kamu sebenarnya enggak perlu stres apalagi depresi bila mengalami hirsutisme. Pasalnya, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kelainan hormon ini, yaitu:

  • Terapi Obat-Obatan

Berbagai jenis obat yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi hirsutisme, di antaranya obat antiandrogen, seperti spironolactone dan pil KB. Namun, kamu baru bisa merasakan hasilnya setelah mengonsumsi obat tersebut selama 6 bulan.

  • Melakukan Hair Removal

Selain dengan obat-obatan, kamu juga bisa menghilangkan rambut-rambut tebal di tubuhmu dengan melakukan terapi laser. Terapi ini bertujuan untuk merusak folikel rambut dan mencegah rambut tumbuh kembali. Namun, terapi laser dapat menimbulkan efek samping, seperti kulit menjadi kemerahan dan terasa terbakar, serta kulit menjadi lebih gelap dan bengkak.

Selain kedua cara tersebut, ada juga cara alami yang lebih aman untuk mengatasi hirsutisme, yaitu mencabut rambut yang tebal dengan menggunakan pinset atau dengan cara dicukur. Cara ini aman, cepat dan murah, tapi harus dilakukan secara rutin.

Baca juga: Bikin Enggak Pede, Ini 9 Cara untuk Mengatasi Hirsutisme

Itulah sedikit penjelasan mengenai hirsutisme yang bisa menyebabkan depresi. Bila kamu ingin mengetahui lebih jauh tentang hirsutisme, tanyakan saja langsung ke ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya-tanya seputar masalah kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan