Perlu Diwaspadai, Ini 5 Dampak Stunting pada Anak

2 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Desember 2022

“Dampak stunting pada kesehatan anak bisa sangat luas. Bahkan, stunting pada anak memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang.”

Perlu Diwaspadai, Ini 5 Dampak Stunting pada AnakPerlu Diwaspadai, Ini 5 Dampak Stunting pada Anak

Halodoc, Jakarta – Stunting adalah salah satu tolok ukuran utama yang dapat mengetahui kekurangan gizi pada anak. Ini menunjukkan bahwa seorang anak gagal mencapai potensi pertumbuhannya sebagai akibat dari penyakit, kesehatan yang buruk, dan kekurangan gizi. 

Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak aspek, mulai dari aspek pendidikan hingga ekonomi. Stunting adalah kondisi yang harus segera mendapatkan penanganan. Pasalnya, dampak stunting dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan merugikan anak di masa depan.

Dampak Stunting pada Anak

Stunting dapat memiliki dampak yang luas yang mencakup berbagai faktor. Bahkan, stunting memengaruhi anak-anak dalam efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Dalam jangka pendek, akan terlihat pengaruhnya terhadap tinggi badan dan perkembangan anak. 

Sayangnya, dampak stunting pada anak juga tidak dapat hilang begitu saja. Yuk simak beberapa dampak stunting yang harus diwaspadai.

1. Gangguan Kognitif

Anak dengan stunting memiliki kemampuan kognitif yang lebih buruk. Stunting sering dikaitkan dengan penurunan IQ pada usia sekolah.

Hal ini membuktikan bahwa stunting juga dapat memengaruhi perkembangan otak anak, selain perkembangan fisiknya.

2. Mengalami Kesulitan Belajar

Tingkat fokus anak juga juga dapat terpengaruh karena mengidap stunting. Pasalnya, anak-anak yang stunting akan mengalami kesulitan berkonsentrasi, yang membuat mereka kesulitan belajar.

Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan perawakan pendek akibat stunting memiliki tingkat fokus dan konsentrasi yang lebih rendah. Ini kemudian akan mengganggu kinerja akademis mereka.

3. Rentan Mengalami Penyakit Tidak Menular

Salah satu dampak stunting terhadap kesehatan anak adalah membuat anak lebih rentan terhadap penyakit tidak menular saat dewasa nanti. Penyakit tidak menular tersebut antara lain obesitas, penyakit jantung, dan hipertensi.

Namun, para ahli masih meneliti hubungan stunting dengan penyakit tidak menular ini.

4. Imunitas Lebih Rendah

Kekebalan yang menurun terkait dengan malnutrisi yang terjadi pada stunting. Asupan gizi yang kurang dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, sehingga membuat anak lebih rentan terhadap mengidap penyakit berulang yang sama.

Kondisi ini akan berada dalam siklus yang berulang jika tidak segera mendapatkan penanganan. Artinya, penyakit yang berulang akan mengakibatkan asupan gizi yang buruk dan akan terus mempengaruhi daya tahan tubuh anak.

5. Hilangnya Produktivitas

Saat anak beranjak dewasa, stunting juga dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja di tempat kerja. Orang dewasa dengan riwayat stunting terbukti kurang produktif di tempat kerja, yang pada akhirnya memengaruhi pendapatan mereka.

Hal ini tidak terjadi pada sekelompok orang dewasa yang tidak mengidap stunting saat masih anak-anak. Konsekuensi dari stunting bisa sangat serius bagi anak-anak. Tentu, orang tua harus memperhatikan kondisi ini.

Itulah pembahasan seputar dampak stunting pada anak. Jika ibu ingin berkonsultasi ke dokter terkait masalah kesehatan, ibu bisa menggunakan Halodoc. Bila dokter meresepkan obat, cek kebutuhan medis di Halodoc. Tunggu apa lagi, segera download Halodoc sekarang! 

Referensi:
Our World in Data. Diakses pada 2022. What is Childhood Stunting?
WHO. Diakses pada 2022. Stunting.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan