Perlu Tahu, 3 Cara Mencegah Anemia pada Milenial

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Desember 2020
Perlu Tahu, 3 Cara Mencegah Anemia pada MilenialPerlu Tahu, 3 Cara Mencegah Anemia pada Milenial

Halodoc, Jakarta – Menurunnya jumlah sel darah merah di bawah normal adalah tanda penyakit anemia. Nah, anemia sendiri bisa dialami siapa pun, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia. Seseorang yang mengidap anemia biasanya terlihat pucat, lemah, dan kelelahan. Anemia sering kali disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi. Namun, pada wanita yang telah memasuki masa pubertas, mereka juga rentan mengalami anemia saat mengalami menstruasi

Menstruasi menyebabkan hilangnya banyak sel darah merah dari dalam tubuh, terlebih jika periodenya berlangsung cukup lama dan darah yang dikeluarkan cukup banyak. Bukan itu saja, anak-anak milenial cenderung lebih banyak melakukan aktivitas yang cukup sibuk. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor pemicu anemia. Namun, tidak perlu khawatir, hampir sebagian besar penyebab anemia bisa dicegah dengan gaya hidup sehat.

Baca juga: Inilah Jenis-Jenis Anemia yang Merupakan Penyakit Keturunan

Cara Mencegah Anemia pada Milenial

Anemia mudah dicegah dengan pola makan yang sehat. Berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah timbulnya anemia:

1. Perbanyak Makanan yang Mengandung Zat Besi

Zat besi adalah zat yang berperan dalam pembentukan hemoglobin. Jika kamu ingin mencegah anemia, sebaiknya perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti:

  • Daging tanpa lemak, unggas, dan ikan.
  • Sereal, roti, dan pasta yang diperkaya zat besi.
  • Buah-buahan kering, seperti aprikot, kismis, dan prem.
  • Sayuran hijau, seperti bayam dan kale.
  • Biji-bijian utuh, seperti beras merah.
  • Kacang-kacangan, seperti kacang polong.
  • Telur.

2. Minum Suplemen Zat Besi

Selain melalui konsumsi makanan yang kaya zat besi, anemia defisiensi zat besi dan B12 juga bisa ditangani dengan minum suplemen zat besi. Kamu bisa mengonsumsi suplemen zat besi di antara waktu makan, misalnya diantara jam makan pagi dan makan siang, atau pertengahan sore, yaitu antara makan siang dan malam. Alasannya, zat besi paling baik diserap saat diberikan di antara waktu makan.

Baca juga: Begini Cara Merawat Anemia Berdasarkan Jenisnya

Untuk mendapatkan manfaat yang lebih maksimal, kamu mungkin perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C. Pasalnya, vitamin C dapat membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik. Sedangkan kalsium adalah salah satu zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Jadi, sebaiknya hindari konsumsi makanan atau suplemen kalsium bersamaan dengan suplemen zat besi. 

Kamu dapat memperoleh vitamin C dari buah-buahan, sayuran, dan jus jeruk. Selain menghindari kalsium, hindari pula mengonsumsi suplemen zat besi terlalu banyak melebihi batas yang disarankan karena bisa berbahaya bagi kesehatan.

3. Suplemen Penambah Darah

Suplemen penambah darah mungkin lebih ditujukan untuk wanita yang rentan mengalami anemia saat menstruasi. Kalau kamu salah satunya, kamu dapat mencegah anemia defisiensi besi dengan mengonsumsi multivitamin zat besi atau penambah darah. Recommended Dietary Allowance (RDA) untuk zat besi adalah 8 miligram per hari untuk wanita usia 9–13 tahun, dan 15 miligram per hari untuk wanita usia 14–18 tahun.

Baca juga: Apa Saja Gejala Anemia karena Penyakit Kronis?

Itulah tiga cara yang paling efektif mencegah anemia yang bisa kamu coba. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen, ada baiknya kamu bertanya dulu ke dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui jumlah dosis yang aman. Tidak perlu repot ke rumah sakit, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Slideshow: A Visual Guide to Anemia.
Teens Health. Diakses pada 2020. Anemia.
Healthy Children. Diakses pada 2020. Anemia in Children and Teens: Parent FAQs

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan