Perlu Tahu, 7 Penyebab Asma yang Harus Diwaspadai

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 April 2022

“Asma menjadi masalah kesehatan organ pernapasan yang paling sering ditemui. Ketahui apa saja penyebab asma yang perlu kamu waspadai.”

Perlu Tahu, 7 Penyebab Asma yang Harus DiwaspadaiPerlu Tahu, 7 Penyebab Asma yang Harus Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Asma merupakan penyakit peradangan kronis yang terjadi pada saluran pernapasan. Meski demikian, sampai saat ini belum diketahui apa saja yang menjadi penyebab asma. Namun, kamu perlu tahu bahwa penyebab asma tidak sama pada setiap orang. Satu hal yang pasti, ketika saluran pernapasan bersentuhan dengan faktor pemicu asma, maka akan terjadi peradangan, penyempitan, dan dipenuhi dengan lendir. 

Asma mengakibatkan saluran pernapasan menjadi sempit, sehingga seseorang akan mengalami kesulitan bernapas. Ini bisa terjadi karena otot pada area sekitar saluran pernapasan yang mengejang, meradang, dan membengkak di selaput mukosa yang berperan sebagai pelapis atau lendir yang terlalu banyak. Seseorang yang mengidap asma sangat mungkin mengalami mengi, batuk, dan sesak napas karena tubuh yang berusaha untuk mengeluarkan lendir tersebut. 

Penyebab Asma yang Harus Diwaspadai

Apabila kamu atau orang dekat mengalami asma, sangat penting untuk mengetahui apa saja penyebab asma. Setelahnya, kamu bisa mengambil langkah penanganan dan pencegahan yang tepat supaya asma tidak terjadi atau gejala yang muncul tidak terlalu parah. Adapun beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami asma, antara lain:

  1. Alergi

Alergi menjadi pemicu utama munculnya asma. Sekitar 80 persen pengidap asma biasanya memiliki alergi terhadap beberapa kondisi di udara, seperti rumput, bulu hewan, kotoran, debu, serbuk sari, hingga tungau. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan, baik di dalam rumah maupun area sekitar. Sebab, anak-anak dengan kotoran serangga atau tungau tinggi di dalam rumah empat kali lebih berisiko memiliki asma dibandingkan dengan anak yang tinggal di lingkungan rumah yang bersih. 

  1. Makanan dan Zat Aditif

Alergi terhadap makanan tertentu juga bisa mengakibatkan munculnya reaksi, mulai dari ringan hingga berat yang membahayakan nyawa. Apabila kamu memiliki alergi terhadap makanan tertentu, asma bisa menjadi bagian dari reaksi yang berat dan membahayakan yang dikenal dengan istilah anafilaksis. 

Adapun makanan yang paling umum ditemui yang berkaitan erat dengan alergi adalah susu sapi, kacang, telur, udang, ikan, gandum, kedelai, kerang, dan beberapa makanan hasil laut. Tak hanya itu, pengawet yang terdapat dalam makanan juga bisa menjadi pemicu asma, terlebih zat aditif sulfit, seperti kalium bisulfit, natrium bisulfit, kalium metabisulfit, dan natrium metabisulfit yang kerap dipakai dalam pengolahan makanan. 

  1. Olahraga Berat

Bagi sebanyak 80 persen pengidap asma, melakukan olahraga berat juga dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan dan memicu gejala asma. Gejalanya, seperti batuk, sesak pada bagian dada, dan mengalami kesulitan bernapas antara 5 hingga 15 menit ketika melakukan gerakan aerobik. Bagi beberapa orang, gejala dapat berkurang dan mereda antara 30 hingga 60 menit sesi latihan berikutnya. 

Namun, lebih banyak pengidap asma yang terjadi karena olahraga bisa mengalami serangan lain dalam jangka waktu antara 6 hingga 10 jam setelahnya. Ini artinya, pastikan kamu melakukan pemanasan untuk membuat tubuh beradaptasi terhadap aktivitas fisik yang hendak kamu lakukan. 

  1. Mulas

Perut mulas yang parah dan asma sering ditemukan bersamaan. Sekitar 89 persen pengidap asma juga mengalami sakit maag yang parah, termasuk reflux atau GERD. Hal ini biasanya muncul pada malam hari saat sedang beristirahat. Umumnya, katup akan mencegah naiknya asam lambung kembali ke kerongkongan. 

Namun, pada pengidap GERD, katup tidak berfungsi sebagaimana mestinya yang mengakibatkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Apabila asam lambung mencapai saluran udara, sangat mungkin terjadi peradangan dan iritasi yang bisa memicu asma. 

  1. Merokok

Perokok akan lebih berisiko mengalami asma. Gejala mengi dan batuk yang muncul akan menjadi lebih buruk. Selain itu, ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok juga memiliki fungsi paru-paru yang lebih buruk dan dapat meningkatkan risiko mengi pada bayi nantinya. Oleh karena itu, sebaiknya hentikan kebiasaan merokok sekarang juga. 

  1. Sinusitis dan Infeksi Saluran Napas Atas Lain

Tak berbeda seperti asma yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada lapisan saluran napas, sinusitis juga memicu peradangan pada selaput lendir yang menjadi pelapis sinus. Kondisi ini mengakibatkan membran akan mengeluarkan lendir dalam jumlah yang lebih banyak. 

  1. Efek Penggunaan Obat

Pengidap asma yang sensitif terhadap obat aspirin sangat mungkin memiliki masalah dengan jenis obat lain, seperti obat antiinflamasi, dan beta-blocker. Jadi, kamu harus memberitahukan hal ini pada dokter agar mendapatkan obat yang tepat. 

Selain beberapa kondisi di atas, penyebab asma juga bisa karena cuaca yang lembap dan dingin, serta stres yang berlebihan. Jadi, pastikan kamu menjaga kesehatan agar terhindar dari asma. Jika membutuhkan obat asma, sekarang kamu bisa membelinya lebih mudah di Toko Kesehatan melalui aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc, ya!

Referensi: 
Web MD. Diakses pada 2022. What Causes Asthma? Common Triggers Explained.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Asthma.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Types, Causes, and Diagnosis of Asthma.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan