Perlu Tahu Ciri, Penyebab, dan Pengobatan Penyakit Pleuritis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Desember 2018
Perlu Tahu Ciri, Penyebab, dan Pengobatan Penyakit PleuritisPerlu Tahu Ciri, Penyebab, dan Pengobatan Penyakit Pleuritis

Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya masalah kesehatan yang bisa menghantui paru-paru, penyakit pleuritis merupakan salah satu yang mesti diwaspadai. Kata ahli, pleuritis merupakan peradangan di pleura yang menyebabkan sesak napas luar biasa yang dapat memburuk saat bernapas.

Pleura sendiri meliputi dua lapisan jaringan tipis yang melindungi dan memisahkan paru-paru dan dinding dada. Di antara kedua lapisan ini ada cairan pleura yang bekerja untuk melumasi lapisan. Nah, bila pleura ini meradang, maka mereka enggak bisa bergeser satu sama lain dengan mulus. Alhasil, bisa mengakibatkan rasa sakit terutama ketika pengidapnya batuk atau bersin.

Gejala Pleuritis

Sama dengan penyakit lain yang menyerang paru-paru, seseorang yang mengidap pleuritis juga akan menampakkan gejala-gejalanya. Berikut gejala penyakit pleuritis:

  • Batuk kering.

  • Demam.

  • Sakit di salah satu sisi dada.

  • Pusing.

  • Tubuh berkeringat.

  • Sesak napas atau napas pendek.

  • Bahu dan punggung terasa sakit.

  • Rasa sakit pada sendi dan otot.

  • Mual.

Namun yang perlu diketahui, sakit yang terasa di bagian dada dan bahu ini akan makin terasa ketika pengidapnya menarik napas dalam-dalam, batuk, bersin, ataupun bergerak.

Awasi Penyebabnya

Kata ahli, biang keladi dari penyakit ini adalah infeksi pleura. Meski begitu, ada pula penyebab lainnya yang bisa memicu penyakit pleuritis:

  • Infeksi jamur.

  • Konsumsi obat-obatan tertentu.

  • Adanya kanker paru-paru di dekat permukaan pleura.

  • Penyakit rematik.

  • Infeksi virus, seperti flu.

  • Komplikasi dari suatu kondisi, contohnya melemahnya sistem imun karena AIDS atau penyakit lainnya. 

Selain hal-hal di atas, masalah pleuritis juga bisa disebabkan karena bakteri. Misalnya, bakteri Streptococcus yang sering menyebabkan pneumonia, impetigo, dan infeksi kulit. Selain itu, ada pula bakteri Staphylococcus yang biasa ditemukan dalam kasus sepsis atau keracunan makanan.

Cara Pengobatan Pleuritis

Pengobatan penyakit ini pastinya disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya. Contohnya, bila penyakit ini disebabkan oleh virus, biasanya obat-obatan enggak diperlukan. Sebab, pleuritis ini diharapkan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari dengan istirahat yang cukup.

Nah, lain ceritanya bila biang keladinya adalah bakteri. Dokter akan menganjurkan pengobatan dengan antibiotik. Antibiotik ini bisa dalam bentuk suntik, obat minum, ataupun kombinasi dari jenis antibiotik yang berbeda. Semuanya tergantung pada tingkat keparahan gejalanya. Tak menutup kemungkinan, pengidapnya akan dirujuk untuk rawat inap bila gejalanya dianggap parah.

Sementara untuk mengatasi nyeri dada bisa melalui obat pereda sakit. Misalnya, obat dari golongan anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDs), seperti ibuprofen dan aspirin. Namun, dokter akan memberikan obat pereda sakitnya bila ibuprofen dan aspirin dianggap tidak cocok atau tak berhasil. Obat lain yang bisa diberikan, seperti kodein atau parasetamol.

Selain beberapa pengobatan di atas, berikut gaya hidup dan pengobatan yang bisa dilakukan dirumah untuk membantu mengatasi pleuritis.

  • Meminum obat sesuai dengan arahan dokter. Obat-obatnya, seperti di atas untuk meredakan rasa sakit dan radang.

  • Banyak beristirahat. Kamu bisa menemukan posisi yang paling membuatmu merasa nyaman. Meskipun kondisi sudah mulai membaik, tapi sebaiknya jangan mencoba bekerja terlalu berat.

Punya keluhan kesehatan atau merasakan gejala-gejala di atas? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan