Perlu Tahu, Faktor Risiko yang Bisa Sebabkan Paronikia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 April 2019
Perlu Tahu, Faktor Risiko yang Bisa Sebabkan ParonikiaPerlu Tahu, Faktor Risiko yang Bisa Sebabkan Paronikia

Halodoc, Jakarta - Gangguan kuku ini akan membuat rasa tidak nyaman. Gangguan tersebut adalah paronikia (paronychia), yang merupakan infeksi kulit yang muncul di sekitar kuku jari-jari dan kaki. Infeksi pada kuku tampak bengkak dan meradang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri atau jenis jamur tertentu.

Kemunculan paronikia biasanya perlahan-lahan dan berlangsung seminggu, tapi bisa juga secara tiba-tiba dan berlangsung hanya 1-2 hari. Apabila tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi serius atau bahkan kehilangan sebagian kuku.

Paronikia yang akut biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus yang masuk ke kulit kuku yang rusak, sehingga menyebabkan infeksi pada lipatan kuku. Sedangkan paronikia kronis biasanya disebabkan oleh infeksi jamur candida, walau dapat juga disebabkan oleh bakteri. Paronikia kronis dapat terjadi pada kuku tangan atau kuku kaki, serta biasanya dialami oleh orang yang kaki dan tangannya sering terendam dalam air.

Baca juga: Cara Mengatasi Kuku Cantengan

Sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang mengalami paronika yaitu pekerjaan. Berikut pekerjaan yang dapat meningkatkan risiko paronikia:

  • Nelayan.

  • Tukang cuci baju atau piring.

  • Bartender.

  • Pemerah susu.

Selain pekerjaan, kulit yang terluka juga dapat menyebabkan kuman masuk ke lapisan dalamnya. Kondisi kulit yang terbuka karena luka dapat terjadi disebabkan beberapa faktor seperti kebiasaan menggigit kuku, teknik manikur kuku yang kurang baik, kuku yang rusak akibat eksim atau dermatitis kontak.

Di samping itu, kebiasaan mengenakan kuku palsu dalam waktu yang lama juga dapat membuat kondisi kuku menjadi lembap. Kondisi tersebut dapat memicu perkembangan kuman, dan pada akhirnya menyebabkan infeksi. Cantengan akibat arah pertumbuhan kuku yang salah juga berisiko menimbulkan paronikia.

Baca juga: Jaga Kebersihan Kuku, Ini Bedanya Paronikia Kronis dengan Paronikia Akut

Apabila kamu mengalami paronikia riang, kamu hanya perlu melakukan perawatan di rumah. Kamu dapat mencoba merendam tangan di air hangat 2-3 kali sehari untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. Penawar rasa sakit, seperti parasetamol atau ibuprofen biasanya ampuh untuk meringankan rasa sakit. Setelah merendamnya, kamu juga dapat mengoleskan krim antibiotik jika infeksi disebabkan oleh bakteri.

Sebelum mengobati, sebaiknya kamu mengupayakan pencegahan. Paronikia dapat dicegah dengan melakukan sejumlah cara seperti:

  • Mengenakan sarung tangan karet apabila pekerjaan membuat sering bersentuhan dengan air.

  • Hindari mengenakan kuku palsu dalam waktu lama.

  • Keringkan tangan dan kaki setiap selesai menyentuh air.

  • Hindari kebiasaan menggigit kuku atau mencungkil kulit di sekitar kuku.

  • Jangan memotong kuku terlalu pendek. Pastikan memotong kuku sejajar dengan ujung jari.

  • Bagi pengidap diabetes, periksa kaki setiap hari untuk mewaspadai paronikia atau gangguan lain di kaki. Pasalnya, kelainan pada kaki sering kali dirasakan oleh pengidap diabetes.

Itulah faktor risiko terjadinya paronikia pada kuku yang perlu kamu ketahui. Perlu untuk menjaga kulit untuk tetap kering dan bersih untuk menghindari kemungkinan terjadinya paronikia pada diri kamu. Apabila gangguan terlanjur terjadi, maka tidak ada salahnya kamu segera mengkomunikasikannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.



Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan