Perlu Tahu, Ini 6 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis Penyakit Katup Jantung

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 April 2019
Perlu Tahu, Ini 6 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis Penyakit Katup JantungPerlu Tahu, Ini 6 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis Penyakit Katup Jantung

Halodoc, Jakarta - Jantung terdiri atas 4 katup, dan gangguan yang dapat terjadi pada salah satu atau lebih dari keempat katup tersebut dinamakan penyakit katup jantung. Penyakit ini membuat darah sulit mengalir ke ruangan atau pembuluh darah selanjutnya, dan pada beberapa kasus aliran darah justru berbalik. Apa saja jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk diagnosis katup jantung?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa katup jantung atau juga sering disebut ‘klep jantung’ adalah organ yang memiliki mekanisme layaknya gerbang atau pintu satu arah, yang terdapat pada jantung. Katup ini berfungsi sebagai penjaga aliran darah yang berasal dari jantung, sehingga bisa mengalir dengan benar, baik antara ruangan jantung atau dari jantung ke pembuluh darah.

Baca juga: Penyakit Katup Jantung Lebih Sering Dialami Wanita Dibanding Pria?

Ada empat katup jantung yang masing-masing terletak pada:

  • Di antara serambi (atrium) kanan dengan bilik (ventrikel) kanan, bernama katup trikuspid.
  • Di antara serambi kiri dengan bilik kiri, bernama katup mitral.
  • Di antara bilik kanan dengan pembuluh darah paru-paru (arteri pulmonalis), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju paru-paru untuk memperoleh oksigen, bernama katup pulmonal.
  • Di antara bilik kiri dengan pembuluh darah arteri besar (aorta), yaitu pembuluh darah yang membawa darah berisi oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, bernama katup aorta.

Jika terdapat salah satu atau beberapa dari katup jantung mengalami kelainan, seluruh proses aliran darah termasuk oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh akan terganggu.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Katup jantung berperan untuk menjaga kelancaran aliran darah dalam jantung. Makin lebar maupun makin sempitnya celah antara katup, dapat meningkatkan tekanan pada jantung, sehingga harus memompa lebih kuat. Kondisi ini menimbulkan gejala-gejala yang harus diwaspadai, seperti:

  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Gangguan irama jantung.
  • Pingsan.
  • Edema (pembengkakan berlebih di bagian kaki, daerah perut, atau pergelangan kaki sebagai akibat tersumbatnya cairan) yang juga mengakibatkan kenaikan berat badan dengan cepat.
  • Pipi memerah, khususnya pada pengidap stenosis katup mitral.
  • Batuk darah.

Baca juga: Inilah Penyebab Penyakit Katup Jantung pada Orang Dewasa

Pemeriksaan yang Perlu Ditempuh untuk Mendiagnosisnya

Penyakit katup jantung dapat didiagnosis berdasarkan gejala yang muncul dan setelah pengidap menjalani tes fisik yang serupa dengan pemeriksaan pada pengidap penyakit jantung. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara mendengarkan suara detak jantung yang tidak normal pada saat pemeriksaan dengan stetoskop (bising atau murmur jantung) atau irama jantung yang tidak beraturan, serta memperkirakan ukuran jantung.

Selain pemeriksaan fisik, dokter membutuhkan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

  1. Elektrokardiografi (EKG). Mengetahui gambaran aktivitas listrik jantung, mendeteksi pembesaran ruang jantung, dan gangguan irama jantung.
  2. Foto Rontgen dada. Dapat melihat pembesaran jantung dan melihat kondisi paru-paru.
  3. EKG Treadmill. Berfungsi untuk melakukan pemantauan jantung mengukur terhadap aktivitas fisik yang dijalani.
  4. Ekokardiografi. Ekokardiografi merupakan USG jantung yang memproduksi gambar jantung menggunakan gelombang suara. Ekokardiografi dapat melihat pergerakkan jantung, struktur jantung, katup jantung, dan aliran darah dalam jantung. Ekokardiografi, layaknya pemeriksaan USG, dilakukan dengan menempelkan alat (probe) melalui dinding luar dada, lalu akan menampilkan hasil gambar ke monitor. Selain melalui dinding dada, probe dapat dimasukan melalui mulut ke dalam kerongkongan (esofagus) dengan tujuan melihat jantung lebih dekat lagi, tes ini disebut transesophageal echocardiogram (TEE).
  5. Kateterisasi jantung. Dilakukan dengan menyuntikan zat warna (kontras) ke dalam pembuluh darah koroner dan dilakukan foto Rontgen. Untuk menyuntikkan zat warna, akan dimasukan selang kecil (kateter) melalui pembuluh darah arteri di lengan atau tungkai. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat pembuluh darah koroner secara rinci, mengukur tekanan rongga jantung, dan evaluasi fungsi jantung.
  6. MRI jantung. Pemeriksaan yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk melihat gambaran jantung dan katupnya secara rinci, untuk mengetahui tingkat keparahan dari penyakit katup jantung.

Baca juga: Kelainan Katup Jantung Berujung Kematian, Benarkah?

Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit katup jantung dan pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mendiagnosisnya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan