Perlu Tahu, Ini Cara Mendiagnosis Ketoasidosis Diabetik

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   23 Mei 2019
Perlu Tahu, Ini Cara Mendiagnosis Ketoasidosis DiabetikPerlu Tahu, Ini Cara Mendiagnosis Ketoasidosis Diabetik

Halodoc, Jakarta - Seseorang dengan riwayat penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2 akan rentan terserang ketoasidosis diabetik. Ketika tubuh kekurangan hormon insulin yang berfungsi dalam mengontrol gula darah (glukosa), ketoasidosis akan terjadi. Sebagai pengganti glukosa saat tubuh kekurangan hormon insulin, tubuh akan menggunakan cadangan lemak. Dalam proses penggantian ini, akan menghasilkan senyawa yang bernama keton. Keton akan terbentuk ketika asam dihasilkan dalam jumlah yang cukup banyak. Bagaimana ketoasidosis diabetik didiagnosis?

Baca juga: Diabetes Tipe 1 Bisa Sebabkan Ketoasidosis Diabetik

Apa Itu Ketoasidosis Diabetik?

Ketika diabetes yang dialami sudah sangat parah, ketoasidosis diabetik akan muncul sebagai komplikasi serius dari penyakit ini. Ketika diabetes masuk dalam kondisi yang semakin parah, tubuh akan terlalu banyak mengandung asam darah yang disebut dengan keton. Senyawa berbahaya ini akan muncul ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon insulin guna menyerap glukosa ke dalam sel-sel tubuh yang digunakan sebagai cadangan energi.

Apa Gejala yang Muncul pada Pengidap Ketoasidosis Diabetik?

Beberapa gejala umum yang menandai jika seseorang tengah mengidap ketoasidosis diabetik, yaitu:

  • Napas yang berbau seperti aseton.

  • Sering merasa kehausan dan sering minum.

  • Mengidap gangguan keseimbangan elektrolit. Elektrolit sendiri berfungsi untuk saraf, sel jantung, dan otot.

  • Frekuensi buang air kecil yang meningkat, tetapi urine yang dibuang dalam jumlah yang sedikit.

  • Karena frekuensi buang air kecil yang meningkat, seseorang bahkan bisa saja mengalami dehidrasi.

  • Sakit perut dan sesak napas.

  • Merasa mual.

  • Mudah kelelahan.

  • Linglung, mengalami penurunan kesadaran, bahkan koma dalam kasus dengan tahap kronis.

Beberapa gejala di atas merupakan gejala umum jika seseorang tengah mengidap ketoasidosis diabetik. Jika hal ini terjadi pada dirimu atau orang terdekatmu, segera diskusikan dengan dokter, ya! Karena jika tidak, ketoasidosis diabetik bisa saja berakibat fatal, bahkan dapat membahayakan nyawa pengidapnya.

Baca juga: Ini Bedanya Ketoasidosis Alkoholik dan Ketoasidosis Diabetik

Perlu Tahu, Ini Cara Mendiagnosis Ketoasidosis Diabetik

Untuk mendiagnosis apakah seseorang tengah mengidap ketoasidosis diabetik adalah dengan menguji adanya senyawa keton dalam kandungan urine. Selain itu, pengidap juga memerlukan tes guna mengetahui tingkat keasaman darah. Berikut serangkaian tes yang akan dilakukan oleh dokter:

  • Pemeriksaan fisik.

  • Tes darah yang dilakukan guna mengetahui kadar gula darah, kadar keton, dan tingkat keasaman darah, serta elektrolit darah.

  • Tes urine yang dilakukan guna melihat kadar keton urine dan adanya kemungkinan pengidap mengalami infeksi saluran kemih.

  • Rontgen dada yang dilakukan guna melihat kemungkinan adanya penyakit pneumonia, yaitu infeksi yang terjadi pada kantung-kantung udara di dalam paru-paru seseorang.

  • Tes elektrokardiografi (EKG) yang dilakukan guna merekam aktivitas listrik jantung.

Baca juga: Waspada, Ini 3 Komplikasi Akibat Ketoasidosis Diabetik

Untuk menghindari terjadinya ketoasidosis diabetik, beberapa hal yang bisa kamu lakukan adalah memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, periksa dan menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal, mengonsumsi makanan sehat, serta berolahraga dengan cukup. Selain itu, patuhi aturan minum obat bagi pengidap diabetes.

Jika kamu ingin bertanya lebih lanjut seputar masalah kesehatan di atas, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan