Perlu Tahu, Ini Penyebab Fluorosis pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 Juli 2020
Perlu Tahu, Ini Penyebab Fluorosis pada AnakPerlu Tahu, Ini Penyebab Fluorosis pada Anak

Halodoc, Jakarta - Setiap orangtua pasti ingin anaknya memiliki gigi yang sehat. Namun, bukan tidak mungkin jika anak mengalami gangguan pada giginya meski sudah menyikat gigi dua kali sehari. Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada gigi anak adalah fluorosis. Anak yang mengalami fluorosis tidak akan merasakan gangguan, tetapi hanya perubahan pada tampilan gigi.

Gigi anak yang mengalami fluorosis dapat menjadi tidak sedap dipandang. Pada beberapa kesempatan mungkin saja hal tersebut menjadi bahan lelucon oleh teman-temannya karena giginya yang terlihat kotor. Maka dari itu, ibu harus tahu beberapa hal yang dapat menyebabkan fluorosis pada anak. Berikut pembahasan lebih lengkap terkait penyebabnya!

Baca juga: Mitos atau Fakta, Baking Soda Bisa Mengatasi Fluorosis?

Penyebab Fluorosis pada Anak

Fluorosis adalah kondisi yang dapat menyebabkan perubahan pada enamel gigi. Hal ini kerap terjadi pada anak-anak karena terlalu banyak terkena paparan fluoride. Umumnya, hal ini kerap terjadi pada sebagian besari gigi permanen yang sedang terbentuk. Saat gangguan ini terjadi, gigi yang terkena dapat mengalami perubahan warna, seperti kuning hingga cokelat tua.

Faktanya, fluoride adalah sumber daya mineral yang penting untuk tercukupi pada setiap anak. Hal ini dapat membantunya untuk mengembangkan tulang dan gigi yang kuat. Dengan mencukupi kadar fluoride yang dibutuhkan tubuh, gigi akan lebih terlindungi dari kerusakan sehingga terhindar dari penyakit gigi. Lalu, apa yang menjadi penyebab seorang anak untuk terserang fluorosis?

Gangguan pada gigi tersebut terjadi disebabkan oleh tingginya tingkat fluoride. Kandungan tersebut biasanya ditemukan dalam pasta gigi dan obat kumur. Beberapa anak mungkin sangat menyukai rasa dari pasta gigi tersebut, sehingga menelannya saat selesai menyikat gigi yang seharusnya dibuang. Padahal, kadar fluoride di dalam pasta gigi terbilang memiliki konsentrasi yang tinggi.

Lama-kelamaan, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kelebihan asupan fluoride pada anak yang dapat menyebabkan fluorosis. Umumnya, gangguan ini terjadi pada anak sebelum usianya genap delapan tahun. Maka dari itu, sebagai orangtua, ibu harus terus mengawasi anak dan pastikan ia tidak menggunakan terlalu banyak pasta gigi dan obat kumur. Pastikan juga anak untuk membuang semua yang ada di mulut jika sikat gigi telah selesai alih-alih menelannya.

Baca juga: Kebersihan Gigi Ibu Bisa Pengaruhi Kesehatan Janin, Kok Bisa?

Fluoride yang Tinggi Dalam Air Minum

Hal lainnya yang dapat menyebabkan fluorosis pada anak adalah tingginya kadar fluoride dari sesuatu yang dikonsumsinya, salah satunya air minum. Jika air minum yang dikonsumsi memiliki kadar flouride di atas normal, risiko terkena gangguan tersebut dapat terus meningkat. Maka dari itu, ibu harus memastikan jika air minum memiliki kadar fluoride di batas normal agar tidak menyebabkan gangguan pada gigi tersebut.

Seseorang kerap mengalami paparan kronis dengan tingkat yang sedang, yaitu di atas 1,5 miligram/liter air yang dikonsumsinya. Meski begitu, paparan dengan tingkat tinggi terbilang jarang terjadi dan biasanya karena kontaminasi air minum yang tidak disengaja. Air dengan kadar fluoride yang tinggi biasanya ditemukan pada kaki pegunungan tinggi dan di daerah yang memiliki endapan geologis yang dikumpulkan di laut.

Itulah beberapa penyebab yang dapat membuat anak mengalami fluorosis. Meski tidak menimbulkan dampak negatif, terkadang kepercayaan diri anak dapat menurun akibat hal tersebut. Maka dari itu, ibu harus lebih sering memperhatikan tubuh anak agar dapat segera mendiagnosis segala gangguan yang dapat terjadi.

Baca juga: 6 Kebiasaan Ini Bisa Bantu Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi

Jika ibu kebingungan untuk memastikan gangguan pada gigi yang terjadi pada anak, dokter dari Halodoc mungkin dapat membantu memberikan jawabannya. Selain memastikannya, ibu juga dapat meminta saran yang tepat untuk mengatasinya. Tunggu apa lagi? Ayo, download aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Fluorosis Overview.
Very Well Health. Diakses pada 2020. The Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment of Fluorosis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan