Perlu Tahu, Inilah 5 Mitos Seputar Infertilitas

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Oktober 2020
Perlu Tahu, Inilah 5 Mitos Seputar InfertilitasPerlu Tahu, Inilah 5 Mitos Seputar Infertilitas

Halodoc, Jakarta - Bicara soal infertilitas atau ketidaksuburan selalu jadi hal yang penuh pro dan kontra. Mengapa? Sebab ada banyak sekali mitos seputar infertilitas yang beredar di kalangan masyarakat. Banyak juga di antaranya yang sering dianggap serius, padahal kebenarannya belum bisa dibuktikan secara ilmiah. 

Berbagai Mitos Seputar Infertilitas

Namanya juga mitos, tentu kebenarannya belum terbukti, bukan? Oleh karena itu, berikut Halodoc rangkum berbagai mitos seputar infertilitas yang perlu diluruskan:

1.Infertilitas Bisa Teratasi Hanya dengan Memperbanyak Rileks

“Makanya jangan sibuk kerja terus! Coba lebih santai deh kalo pengen hamil” Kamu mungkin sering dengar nasihat beberapa orang yang senada dengan itu, ketika melihat seseorang atau pasangan yang tak kunjung punya anak. Mitos ini tentu tidak bisa dianggap benar. 

Baca juga: Serba-Serbi Kesuburan Pada Pria yang Harus Diketahui

Jika memang infertilitas hanya disebabkan oleh stres kronis, memperbanyak rileks dan bersantai mungkin bisa jadi solusi. Namun, sebenarnya infertilitas bukan semata-mata masalah psikologis dan penyelesaiannya tidak sesederhana itu. 

Infertilitas merupakan kondisi medis, yang berkaitan erat dengan kesehatan reproduksi secara fisik. Tentunya hal ini tidak bisa diperbaiki hanya dengan terus rileks, berpikir positif, atau memperbanyak liburan dan bersenang-senang.

2.Kamu Perlu Lebih Berusaha

Anggapan ini umumnya hanya mempertimbangkan apa yang terjadi di atas ranjang. Percaya pada anggapan ini hanya menurunkan moral dan akhirnya membuat pasangan yang ingin punya anak semakin cemas akan banyak hal. Termasuk soal frekuensi, gaya, dan kelihaian dalam berhubungan intim. 

Padahal, infertilitas bukan hal yang bisa dikendalikan hanya dengan menambah frekuensi atau mempraktikkan berbagai gaya berhubungan intim. Perlu diketahui juga bahwa upaya tidak selalu langsung menghasilkan kesuksesan, sehingga pasangan tidak perlu merasa bahwa mereka belum melakukan yang terbaik. 

Baca juga: Belum Punya Anak, Periksa Kesuburan dengan Cara Ini

3.Kesuburan dan Peluang Hamil Menjadi Masalah Wanita

Entah kapan dan dari mana awalnya, tetapi wanita memang sering menjadi sasaran topik kehamilan dan kesuburan. Padahal, keberhasilan hamil membutuhkan dua orang yang sehat, dan infertilitas bisa memengaruhi pria atau wanita secara setara. 

4.Usia Memengaruhi Kesuburan Wanita

Kesuburan wanita memang bisa menurun seiring dengan bertambahnya usia. Namun, wanita bukanlah satu-satunya yang mengalami penurunan kesuburan yang terkait dengan penuaan, lho.

Menurut dr. Mark Surrey, ahli bedah reproduksi dan direktur medis dari Pusat Reproduksi California Selatan, mengungkapkan bahwa setelah usia 40 tahun, seorang pria cenderung mulai mengalami penurunan volume dan motilitas sperma.

Baca juga: 4 Hal yang Mengharuskan Laki-Laki Periksa Sperma

5.Jika Sudah Pernah Punya Anak, Tidak Perlu Khawatir Lagi

Pernah berhasil hamil atau punya anak, lalu merasa itu bukti bahwa kamu tidak mengalami infertilitas dan bisa punya anak lagi kapan saja dengan mudah? Nanti dulu. Meski sudah memiliki anak, pasangan bisa mengalami kesulitan untuk hamil atau punya anak lagi nantinya. Kondisi ini disebut infertilitas sekunder. 

Itulah beberapa mitos seputar infertilitas yang banyak beredar di masyarakat. Mulai sekarang, jangan terlalu percaya dengan mitos apa pun yang ada, terutama soal kesehatan.

Lebih baik, download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter yang terpercaya. Kapan dan di mana saja, dokter siap membantu dan menjawab pertanyaanmu soal infertilitas atau masalah kesehatan lainnya. 

Referensi:
Healthline Parenthood. Diakses pada 2020. 7 Popular Infertility Myths, Debunked by Experts.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan