Perlu Tahu, Kenali Ciri-Ciri HIV dan AIDS pada Wanita

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Mei 2021
Perlu Tahu, Kenali Ciri-Ciri HIV dan AIDS pada WanitaPerlu Tahu, Kenali Ciri-Ciri HIV dan AIDS pada Wanita

Halodoc, Jakarta - HIV menjadi salah satu jenis penyakit yang cukup berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh dengan merusak sel darah putih dalam tubuh. HIV yang tidak diatasi dengan baik dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang lebih parah, seperti AIDS.

Baca juga: 2 Fakta Ibu Hamil dengan HIV dan AIDS yang Harus Dipahami

Bukan hanya pada pria, nyatanya wanita pun bisa mengalami penyakit HIV/AIDS. Meskipun umumnya gejala yang dialami pengidap HIV/AIDS serupa, baik pria maupun wanita, tetapi ada beberapa gejala HIV/AIDS yang berbeda dialami oleh wanita. Untuk itu, simak ciri-ciri HIV dan AIDS pada wanita dalam artikel ini!

Inilah Ciri-Ciri HIV dan AIDS pada Wanita

HIV dan AIDS merupakan penyakit yang berkaitan, tetapi mereka tidak serupa. AIDS merupakan kondisi yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang masuk ke dalam tubuh dan menghancurkan sel CD4. Sel ini merupakan bagian dari sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi. Semakin sedikit jumlah sel CD4 dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh seseorang akan menjadi semakin lemah.

HIV dan AIDS menjadi penyakit yang menular melalui darah, sperma, atau cairan vagina. Bahkan, virus ini juga dinilai bisa menular melalui air susu ibu pada bayi yang baru dilahirkan. Proses penularannya pun beragam. Mulai dari kegiatan hubungan intim, hingga menggunakan jarum suntik bersama dengan pengidap.

Bahkan, pada wanita yang mengalami HIV dan AIDS penularan dapat terjadi pada bayi, melalui proses persalinan hingga menyusui. Untuk itu, sangat penting bagi seorang wanita untuk mengetahui gejala awal yang timbul akibat HIV dan AIDS.

1.Muncul Gejala Seperti Flu

Meskipun umumnya kondisi ini jarang menyebabkan gejala, tetapi ada beberapa pengidap HIV wanita yang merasakan munculnya gejala flu di awal penyakit ini menyerang. Ada beberapa kondisi yang sebaiknya jangan diabaikan, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga muncul ruam pada kulit. Biasanya, kondisi ini dapat pulih dengan sementara. Setelah itu, gejala lanjutan akan kembali dialami dengan waktu yang beragam.

2.Mengalami Infeksi Vagina Berulang

Penyakit HIV yang dialami oleh wanita nyatanya membuat tubuh menjadi kesulitan untuk mengontrol atau mengatasi bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Kondisi ini memicu wanita lebih rentan mengalami infeksi jamur pada vagina. Umumnya, infeksi jamur pada vagina akan dialami berulang oleh pengidap HIV wanita. 

Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai terkait kondisi ini. Mulai dari sensasi pada bagian vagina dan vulva, nyeri saat berhubungan intim, serta keputihan. Kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan terkait kondisi kesehatan jika kamu mengalami infeksi jamur vagina secara berulang. Yuk, download Halodoc sekarang juga untuk membuat janji di rumah sakit pilihan tanpa antre!

Baca juga: 3 Gejala HIV dan AIDS pada Pria yang Perlu Diketahui

3.Perubahan Siklus Menstruasi

Pengidap HIV wanita umumnya akan lebih rentan mengalami gangguan pada siklus menstruasi mereka, seperti amenorea dan oligomenore dibandingkan wanita yang tidak mengidap HIV. Kondisi ini akan lebih mudah dialami oleh wanita ketika jumlah sel CD4 dalam tubuh semakin menurun.

4.Nyeri Panggul Kronis

Dengan penularan yang hampir serupa dengan penyakit menular seksual, wanita dengan HIV juga akan lebih rentan terpapar bakteri, seperti klamidia dan gonore. Hal ini menyebabkan wanita yang mengidap HIV akan mengalami radang panggul yang kronis dan menyebabkan nyeri panggul

5.Gangguan Kesuburan

Nyeri panggul kronis yang disebabkan oleh radang panggul nyatanya dapat memicu berbagai kondisi lain pada wanita. Salah satunya adalah gangguan kesuburan. Virus HIV dapat menekan kekebalan tubuh, sehingga pengobatan yang dilakukan untuk nyeri panggul kronis atau radang panggul pun tidak dapat optimal. Dengan begitu, wanita pengidap HIV akan rentan mengalami gangguan kesuburan.

6.Menopause Dini

Menopause dini diartikan sebagai menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Wanita pengidap HIV akan rentan mengalami menopause dini ketika penyakit ini disertai dengan gaya hidup yang kurang baik, seperti kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan jumlah sel CD4 yang rendah.

Itulah beberapa tanda HIV pada wanita yang perlu diwaspadai. Gejala atau tanda awal HIV biasanya akan muncul setelah 1–2 bulan seseorang terinfeksi. Pada saat ini, biasanya pengidap HIV belum menyadari bahwa dirinya terinfeksi. 

Baca juga: Tanpa Gejala Khusus, Ketahui Tanda Awal Penularan HIV

Gejala yang lebih parah akan dialami ketika memasuki tahap lanjutan. Umumnya, tahap lanjutan akan dirasakan sekitar 8–10 tahun setelah virus masuk dalam tubuh. Lakukan beberapa cara yang bisa menghindari kamu dari penyakit ini. Mulai melakukan kegiatan seksual yang aman, hindari penggunaan jarum suntik bersama.

Jika kamu memiliki keluarga atau kerabat dekat dengan kondisi HIV, sebaiknya dukung selama mereka menjalani pengobatan dan perawatan. Pastikan kondisi kesehatan mental mereka tetap terjaga dengan baik. Selain itu, ajak pengidap HIV untuk selalu menjalankan gaya hidup dan pola makan sehat agar kesehatan selalu dalam kondisi baik.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. HIV and Women: 9 Common Symptoms.
Healthline. Diakses pada 2021. A Comprehensive Guide to HIV and AIDS.
Medline Plus. Diakses pada 2021. HIV/AIDS in Women.
Medical News Today. Diakses pada 2021. What Are The Symptoms of HIV in Women.
Very Well Health. Diakses pada 2021. Signs and Symptoms of HIV in Women.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan