Perlukah Pengidap Insomnia ke Dokter Spesialis Saraf?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 April 2021
Perlukah Pengidap Insomnia ke Dokter Spesialis Saraf?Perlukah Pengidap Insomnia ke Dokter Spesialis Saraf?

Halodoc, Jakarta – Bila kamu sulit tertidur atau sulit untuk tetap tertidur di malam hari, kamu mungkin mengalami insomnia. Gangguan tidur tersebut sebaiknya jangan dibiarkan saja, karena bisa mencegah kamu mendapatkan waktu tidur yang cukup. Akibatnya, produktivitas dapat berkurang dan berisiko mengalami cedera yang tidak disengaja dan berbagai kondisi kesehatan kronis.

Sebenarnya ada banyak cara alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia. Namun, bila insomnia sudah cukup parah dan perawatan alami tidak mampu mengatasi gangguan tidur tersebut, kamu dianjurkan untuk menemui dokter untuk mendapatkan perawatan medis. Tergantung pada riwayat kesehatan dan gejala yang dialami, dokter juga bisa merujuk ke dokter spesialis, salah satunya adalah dokter spesialis saraf. Berikut ulasannya.

Baca juga: Dokter untuk Tangani Insomnia, Ini 5 Pilihannya

Memahami Insomnia 

Insomnia adalah jenis gangguan tidur yang paling umum. Faktanya, American Psychiatric Association (APA) mengungkapkan, sekitar sepertiga dari semua orang dewasa mengeluhkan gejala insomnia. Antara 6-10 persen dari semua orang dewasa memiliki gejala yang cukup parah, sehingga mereka bisa didiagnosis mengidap gangguan insomnia.

Pengidap insomnia biasanya merasa sulit untuk tertidur, tetap tertidur atau keduanya. Akibatnya, kebanyakan dari mereka sering merasa tidak segar saat bangun tidur. Gangguan tidur tersebut juga bisa menyebabkan kelelahan dan gejala yang parah. 

Namun, perlu diketahui, insomnia bukan hanya menyoal berapa jam kamu tidur atau seberapa cepat kamu bisa tertidur, melainkan kualitas tidur dan perasaan kamu setelah tidur. Jadi, meskipun kamu sudah tidur selama 8 jam di malam hari, tapi bila kamu masih mengantuk dan merasa lelah di siang hari, kamu mungkin mengalami insomnia.

Insomnia juga bukan merupakan gangguan tidur tunggal. Artinya, insomnia seringkali menjadi gejala dari masalah lain. Penyebab insomnia bervariasi pada tiap pengidap. Hal ini bisa berkisar dari sesuatu yang sederhana, seperti terlalu banyak minum kafein di siang hari atau masalah yang lebih kompleks, seperti kondisi medis tertentu atau stres. Kabar baiknya, insomnia sering kali bisa disembuhkan dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya dan membuat perubahan sederhana pada kebiasaan sehari-hari dan lingkungan tidur.

Baca juga: Jangan Dibiarkan, Insomnia Bisa Sebabkan 7 Penyakit Ini

Kapan Pengidap Insomnia Perlu ke Dokter?

Insomnia adalah masalah kesehatan utama yang perlu mendapat perhatian serius. Namun, masalah tidur tersebut sering kali bisa diatasi dengan cara-cara yang bisa dilakukan sendiri di rumah, seperti:

  • Mempertahankan jam tidur dan jadwal makan yang teratur.
  • Membatasi waktu layar sebelum tidur dan meredupkan cahaya di kamar tidur.
  • Olahraga secara teratur, minimal 6-6 jam sebelum waktu tidur.
  • Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol.
  • Berhenti merokok, bila kamu merokok.
  • Hindari tidur siang.
  • Lakukan teknik relaksasi sebelum tidur, seperti meditasi dan yoga.

Namun, bila cara-cara di atasi tidak mampu mengatasi insomnia, kamu dianjurkan untuk membicarakannya dengan dokter. Kamu juga dianjurkan untuk menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan bila insomnia membuat kamu sulit berfungsi di siang hari.

Perlukah Pergi ke Dokter Spesialis Saraf?

Dokter pertama yang harus kamu temui tentang masalah tidur adalah dokter perawatan primer atau dokter umum. Ia mungkin akan menawarkan strategi perawatan sederhana untuk membantu kamu tidur lebih nyenyak.

Misalnya, merekomendasikan perubahan pada kebiasaan tidur dan gaya hidup secara keseluruhan. Ia mungkin juga merekomendasikan untuk mengubah resep pengobatan, terutama bila kamu mengonsumsi obat yang bisa mengganggu tidur.

Bila rekomendasi perawatan dari dokter umum tidak berhasil, ia mungkin akan merujuk kamu ke dokter spesialis. Dokter umum juga bisa merujuk kamu ke dokter spesialis bila ia mencurigai masalah tidur kamu disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Salah satu dokter spesialis yang bisa membantu mengatasi insomnia adalah dokter spesialis saraf. Insomnia bisa dikaitkan dengan masalah neurologis. Ketidakseimbangan kimiawi otak bisa menyebabkan banyak gejala negatif, termasuk insomnia.

Jadi, bila kamu memiliki gejala lain yang mungkin mengindikasikan penyebab neurologis dari insomnia, kamu akan dirujuk ke dokter spesialis saraf. Dokter ini juga bisa menangani sindrom kaki gelisah yang merupakan penyebab umum insomnia.

Baca juga: Begini Peran Dokter Spesialis Neurologi

Nah, itulah penjelasan mengenai apakah perlu pengidap insomnia ke dokter spesialis saraf. Bila kamu ingin berobat ke dokter tentang insomnia, buat janji saja di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know About Insomnia.
Help Guide. Diakses pada 2021. Insomnia.
Healthline. Diakses pada 2021. Insomnia Doctors.
Sleep dr. Diakses pada 2021. Which Doctor Should I Talk to About My Sleep Problems?.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan