Ramai Pernikahan Sedarah, Kenali Bahayanya Bagi Kesehatan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 Juli 2019
Ramai Pernikahan Sedarah, Kenali Bahayanya Bagi KesehatanRamai Pernikahan Sedarah, Kenali Bahayanya Bagi Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Setelah pernikahan dini, publik kembali dihebohkan dengan isu pernikahan lain. Kali ini terkait dengan pernikahan sedarah alias inses yang dilakukan oleh kakak beradik asal Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Kabar pernikahan yang semula tidak diketahui pihak keluarga, kini menyebar luas dan mendapat pertentangan dari berbagai pihak. Alasannya jelas, karena pernikahan sedarah tidak diperbolehkan dari segi agama, budaya, dan kesehatan. 

Baca Juga: Nikah Muda Boleh, Tapi Ketahui Dulu 4 Fakta Ini

Mengenal Risiko dan Dampak Negatif Pernikahan Sedarah

Larangan pernikahan sedarah tercantum pada UU perkawinan Pasal 8 Nomor 1 Tahun 1974. Aturan tersebut menyatakan pernikahan yang dilarang adalah untuk pasangan yang berhubungan darah dalam garis keturunan lurus, saudara, sepupu, mertua, menantu, hingga saudara persusuan. Lantas, bagaimana risiko dan dampak negatif pernikahan sedarah dalam segi kesehatan? Ini faktanya.

1. Adanya Kesamaan Genetik

Kerabat tingkat pertama (termasuk keluarga inti) memiliki kesamaan genetik hingga 50 persen. Kondisi ini perlu diwaspadai karena tidak semua unsur genetik bersifat baik. Misalnya, ada gen pembawa penyakit dari sesama saudara yang bertemu sehingga terjadi suatu penyakit. Maka itu, anak hasil pernikahan sedarah berisiko tinggi mengalami penyakit keturunan dan kelainan genetik, seperti albinisme, fibrosis kistik, dan hemofilia.

2. Berisiko Tinggi Mengalami Cacat Lahir

Setidaknya ada  40 persen anak hasil hubungan sedarah (keluarga inti) berisiko tinggi mengalami kelainan yang bersifat autosomal resesif, malformasi fisik bawaan, atau defisit intelektual yang parah.

Kondisi cacat lahir yang rentan dialami anak hasil pernikahan sedarah, seperti tumbuhnya jari tambahan pada tangan dan kaki (polidaktili), jari tangan menyatu, hidrosefalus, asimetri wajah, bibir sumbing, dwarfisme, gangguan jantung, serta berat bayi lahir rendah (BBLR). Efek lain dari pernikahan sedarah adalah meningkatkan ketidaksuburan pada orang tua dan keturunannya.

Baca Juga: Ini Lho Usia yang Tepat untuk Menikah dan Penjelasannya

3. Sistem Imun Lemah

Saudara kandung memiliki kesamaan genetik hingga 50 persen. Selain meningkatkan risiko penyakit bawaan, hal ini memengaruhi kualitas sistem imun pada keturunannya. Karena keturunannya memiliki susunan DNA yang hampir sama, dan memberikan kualitas sistem imun yang sama dengan induknya. Akibatnya, anak yang terlahir dari pernikahan sedarah rentan mengalami sakit karena daya tahan tubuh yang lemah.

4. Risiko Kematian

Risiko kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan sedarah cenderung tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya variasi genetik dan sistem imun yang lemah. Kasus yang sering terjadi adalah kematian saat bayi dilahirkan (kematian neonatal). Bahkan selain kematian bayi, sang ibu memiliki risiko yang sama, terutama jika melahirkan pada usia lebih dari 40 tahun.

Baca Juga: Agar 5 Tahun Pertama Pernikahan Berjalan Mulus

Itulah bahaya pernikahan sedarah yang perlu diketahui. Sebelum melangsungkan pernikahan, sebaiknya melakukan konseling genetik terlebih dahulu. Tanpa harus antre, sekarang kamu dan pasangan bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc via fitur Tanya Dokter. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan