Perokok Aktif Berisiko Terkena Amaurosis Fugax, Mengapa?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Agustus 2019
Perokok Aktif Berisiko Terkena Amaurosis Fugax, Mengapa?Perokok Aktif Berisiko Terkena Amaurosis Fugax, Mengapa?

Halodoc, Jakarta – Mata bisa dikatakan sebagai jendela dunia. Tanpa panca indra yang satu ini, maka kamu tidak dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Mata terdiri dari beberapa bagian yang saling berkaitan agar bisa berfungsi dengan baik. Jika salah satu fungsinya terganggu, seseorang dapat mengalami gangguan penglihatan. Amaurosis fugax adalah penyakit mata yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat keluar dari satu atau kedua mata.

Baca Juga: Orangtua Perokok Berisiko Tularkan Kebiasaan Merokok pada Anak di Usia Dini

Kondisi ini disebabkan karena kurangnya aliran darah ke mata akibat adanya gumpalan darah atau aliran darah yang tidak mencukupi ke pembuluh darah yang memasok mata. Nama lain untuk amaurosis fugax termasuk kebutaan monokular transien, kehilangan penglihatan monokular sementara, atau kehilangan penglihatan sementara.

Gejala yang Ditimbulkan Amaurosis Fugax

Seseorang yang mengalami amaurosis fugax, penglihatannya menjadi kabur secara tiba-tiba. Ini biasanya efek sementara yang berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit. Beberapa orang menggambarkan terjadinya amaurosis fugax sebagai perasaan seolah-olah ada yang menutupi mata mereka.

Pada banyak kasus, amaurosis fugax adalah gejala transient ischaemic attack (TIA). TIA menyebabkan gejala seperti stroke namun hanya bersifat sementara. Selain kebutaan sementara, gejala lain yang terkait dengan TIA termasuk kesulitan berbicara, wajah terkulai di satu sisi wajah, dan kelemahan tiba-tiba di satu sisi tubuh.

Alasan Perokok Aktif Rentan Mengalami Amaurosis Fugax

Amaurosis fugax terjadi ketika aliran darah tersumbat ke arteri retina sentral yang memasok darah ke mata. Kondisi penyumbatan umumnya disebabkan karena selembar plak atau gumpalan darah. Faktor risiko untuk kejadian ini biasanya dimiliki oleh perokok aktif. Bukan hanya perokok, seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau riwayat penyalahgunaan alkohol atau kokain juga rentan mengalaminya.

Baca Juga: 6 Trik untuk Mulai Berhenti Merokok

Penyakit yang memengaruhi sistem saraf atau aliran darah ke kepala semuanya dapat menyebabkan amaurosis fugax. Selain penyebab ini, seseorang dapat mengalami amaurosis fugax karena vasospasme, ketika pembuluh darah di mata tiba-tiba mengencang, membatasi aliran darah. Olahraga berat, lari jarak jauh, dan hubungan seksual semua bisa menyebabkan vasospasme.

Perawatan untuk Atasi Amaurosis Fugax

Perawatan untuk amaurosis fugax melibatkan perawatan kondisi medis yang memicunya. Jika penyebabnya adalah kadar kolesterol tinggi atau pembekuan darah, pengidap amaurosis fugax mendapat perawatan, seperti:

  • Konsumsi pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin;

  • Menjalani prosedur bedah yang dikenal endarterektomi karotis, di mana dokter "membersihkan" plak yang berpotensi menyumbat arteri karotid;

  • Konsumsi obat untuk menurunkan tekanan darah.

Kalau kamu membutuhkan aspirin atau warfarin, belinya lewat aplikasi Halodoc saja. Lewat aplikasi, kamu tinggal pilih obat sesuai yang dibutuhkan. Kemudian obat akan diantar dalam waktu satu jam. Mudah sekali, bukan? Selain perawatan medis tersebut, dokter merekomendasikan perawatan di rumah. Contohnya seperti:

  • Menghindari makan makanan berlemak tinggi, seperti gorengan, olahan, atau makanan cepat saji;

  • Menghentikan kebiasaan merokok;

  • Berolahraga setidaknya 30 menit sehari;

  • Mengelola kondisi kronis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi;

  • Menurunkan atau mempertahankan berat badan ideal.

Baca Juga: Alasan Orang Sulit Berhenti Merokok

Jadi, kalau kamu merokok atau punya riwayat penyakit yang memicu amaurosis fugax, sebaiknya terapkan pola hidup sehat mulai sekarang.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Amaurosis Fugax.
Medline Plus. Diakses pada 2019. Amaurosis fugax

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan