Perubahan Pola Makan untuk Membantu Mengatasi Inkontinensia Alvi

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   05 Agustus 2019
Perubahan Pola Makan untuk Membantu Mengatasi Inkontinensia AlviPerubahan Pola Makan untuk Membantu Mengatasi Inkontinensia Alvi

Halodoc, Jakarta - Dikenal juga dengan nama inkontinensia feses, inkontinensia alvi adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu mengontrol buang air besar, sehingga feses dapat keluar secara tidak terduga dari rektum. Feses yang keluar bisa berbentuk padat maupun cair. Kondisi ini biasanya dapat diatasi dengan perubahan pola makan. 

Perubahan yang dimaksud adalah menghindari makanan pedas, berlemak, makanan yang diawetkan, produk susu, dan kafein. Selain itu, inkontinensia alvi juga dapat diatasi dengan perawatan rumahan lainnya seperti:

  • Obat-obatan yang membuat feses lebih padat (misalnya obat diare), sehingga memudahkan kontrol buang air besar.

  • Mengobati kondisi medis penyebab inkontinensia alvi (misalnya Crohn’s disease).

  • Latihan untuk menguatkan otot anus.

  • Bowel training. Misalnya berusaha buang air besar setiap hari di jam yang sama atau biofeedback (fisioterapi untuk membantu menguatkan otot anus dan membantu meningkatkan rectal sensation).

Baca juga: Anak Alami Inkontinensia Alvi, Apa Sebabnya?

Namun, perlu diingat bahwa sebelum membeli dan mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya diskusikan dahulu gejalamu dengan dokter, ya. Sekarang, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa obrolkan langsung gejalamu melalui Chat atau Voice/Video Call.

Kemudian, jika sudah mendapat rekomendasi obat, kamu bisa memesannya  melalui aplikasi Halodoc. Kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.

Penanganan Medis untuk Inkontinensia Alvi

Selain perawatan rumahan, kondisi ini juga dapat ditangani dengan terapi bedah. Namun sebelumnya, dokter biasanya akan melakukan diagnosis berupa wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan yang dilakukan termasuk pemeriksaan rektal.

Sementara pemeriksaan penunjang yang mungkin akan dilakukan antara lain:

  • Anal manometry, untuk mengukur tekanan anus dan rectal sensation.

  • USG anorektal atau MRI, untuk melihat struktur otot sekitar anus.

  • Defecography, untuk melihat fungsi anus dan rektum saat BAB.

  • Proctosigmoidoscopy, yaitu penggunaan tabung dengan kamera pada ujungnya untuk melihat bagian dalam rektum dan sigmoid.

  • Anal electromyography (EMG), untuk melihat fungsi saraf area anus.

Baca juga: Jenis Pemeriksaan untuk Deteksi Inkontinensia Alvi

Kemudian setelah diagnosis ditetapkan, dokter akan menawarkan beberapa pilihan terapi bedah, seperti:

  • Perbaikan otot. Dilakukan untuk memperbaiki otot anus yang mengalami kerusakan.

  • Stimulasi terhadap saraf dengan alat, sehingga kontrol otot mengalami perbaikan.

  • Memasukkan zat dalam kanal anus untuk membantu memadatkan dan memperkuat kemampuan ‘menjepit’ otot saat menahan buang air besar.

  • Kolostomi, bagian dari usus besar dikeluarkan melalui dinding perut dan isinya ditampung dalam suatu kantung.

Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Inkontinensia Alvi?

Inkontinensia alvi dapat terjadi karena beberapa faktor. Berikut beberapa di antaranya:

  • Cedera terkait proses persalinan. Merupakan salah satu penyebab yang paling umum ditemukan. Dapat menyebabkan robekan pada otot anus dan kerusakan saraf yang mengontrol otot tersebut. Keluhan dapat muncul segera setelah melahirkan ataupun bertahun-tahun kemudian.

  • Cedera pada otot anus. Misalnya pembedahan pada anus ataupun trauma.

  • Usia tua. Penuaan dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan otot pada anus.

  • Penyakit berkaitan dengan sistem saraf. Misalnya stroke, diabetes, cedera saraf tulang belakang, kerusakan saraf akibat mengejan berlebihan, dan sebagainya.

  • Perubahan kebiasaan buang air besar (lebih sering disebabkan diare, namun juga bisa karena konstipasi).

  • Berbagai kondisi medis. Misalnya Crohn’s disease, prolaps rektum, rektokel, pasca terapi radiasi.

Baca juga: Latihan Kegel untuk Cegah Inkontinensia Alvi, Benarkah?

Itulah sedikit penjelasan tentang inkontinensia alvi. Mulai sekarang perbanyak konsumsi daun pepaya dan sayuran hijau lainnya, agar tubuh tetap fit, ya. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan