Peselancar Rentan Terkena Penyakit Pterygium, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Februari 2019
Peselancar Rentan Terkena Penyakit Pterygium, Benarkah?Peselancar Rentan Terkena Penyakit Pterygium, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Pterygium adalah pertumbuhan konjungtiva atau selaput lendir yang menutupi bagian putih mata di atas kornea. Kornea adalah penutup mata bagian depan yang jelas. Pertumbuhan jinak atau non-kanker ini sering berbentuk, seperti irisan. Pterygium biasanya tidak menimbulkan masalah atau memerlukan perawatan, namun bisa dihapus jika mengganggu penglihatan.

Penyebab pasti pterygium tidak diketahui. Satu penjelasan adalah bahwa terlalu banyak terpapar sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan pertumbuhannya. Ini terjadi lebih sering pada orang yang tinggal di iklim hangat dan menghabiskan banyak waktu di luar ruangan di lingkungan yang cerah atau berangin termasuk peselancar. Orang-orang yang matanya terpapar elemen tertentu secara teratur memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi ini. Elemen-elemen ini termasuk:

  1. Serbuk sari

  2. Pasir

  3. Merokok

  4. Angin

Apa Gejalanya?

Pterygium tidak selalu menimbulkan gejala. Ketika itu terjadi, gejalanya biasanya ringan. Gejala umum termasuk kemerahan, penglihatan kabur, dan iritasi mata. Kamu mungkin juga merasakan sensasi terbakar atau gatal. Jika pterygium tumbuh cukup besar untuk menutupi kornea, itu dapat mengganggu penglihatanmu.

Baca juga: Sering Aktivitas di Luar Ruangan, Hati-Hati Pterygium

Pterygium yang tebal atau lebih besar juga dapat menyebabkan kamu merasa, seperti memiliki benda asing di mata. Kamu mungkin tidak dapat terus menggunakan lensa kontak ketika mengidap pterygium karena ketidaknyamanan.

Pterygium dapat menyebabkan jaringan parut yang parah pada kornea, namun ini jarang terjadi. Jaringan parut pada kornea perlu dirawat, karena dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Untuk kasus-kasus kecil, perawatan biasanya melibatkan obat tetes mata atau salep untuk mengobati peradangan. Pada kasus yang lebih serius, perawatan dapat melibatkan pengangkatan pterigium secara bedah.

Baca juga: Kenali Pterygium, Penyakit yang Sebabkan Tumbuhnya Selaput pada Mata

Bagaimana Cara Mendiagnosisnya?

Mendiagnosis pterigium sangat mudah. Dokter mata dapat mendiagnosis kondisi ini berdasarkan pemeriksaan fisik menggunakan lampu celah. Lampu ini memungkinkan dokter untuk melihat mata dengan bantuan pembesaran dan pencahayaan yang terang. Jika dokter perlu melakukan tes tambahan, mereka mungkin termasuk:

  1. Tes Ketajaman Visual

Tes ini melibatkan membaca huruf pada bagan mata.

  1. Topografi Kornea

Teknik pemetaan medis ini digunakan untuk mengukur perubahan kelengkungan pada kornea.

  1. Dokumentasi Foto

Prosedur ini melibatkan pengambilan gambar untuk melacak tingkat pertumbuhan pterigium.

Pterygium biasanya tidak memerlukan perawatan apa pun, kecuali itu menghalangi penglihatan atau menyebabkan ketidaknyamanan parah. Dokter mata mungkin ingin memeriksa mata sesekali untuk melihat apakah pertumbuhan itu menyebabkan masalah penglihatan.

Jika pterygium menyebabkan banyak iritasi atau kemerahan, dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata atau salep mata yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.

Dokter dapat merekomendasikan pembedahan untuk menghilangkan pterygium, jika tetes mata atau salep tidak memberikan bantuan. Pembedahan juga dilakukan ketika pterygium menyebabkan hilangnya penglihatan atau kondisi yang disebut astigmatisme, yang dapat mengakibatkan penglihatan kabur. Kamu juga dapat mendiskusikan prosedur bedah dengan dokter jika ingin pterygium diangkat karena alasan kosmetik.

Baca juga: 7 Penyakit Tak Biasa pada Mata

Ada beberapa risiko yang terkait dengan operasi ini. Dalam beberapa kasus, pterygium dapat kembali setelah diangkat dengan operasi. Mata kamu mungkin juga terasa kering dan teriritasi setelah operasi. Dokter dapat meresepkan obat untuk memberikan bantuan dan mengurangi risiko memiliki pterygium tumbuh kembali.

Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai pterygium, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan