Peyronie Memicu Masalah Kesuburan Pria, Apa Sebabnya?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Juli 2020
Peyronie Memicu Masalah Kesuburan Pria, Apa Sebabnya? Peyronie Memicu Masalah Kesuburan Pria, Apa Sebabnya?

Halodoc, Jakarta - Sebagian besar kaum adam tentunya akan gelisah dan panik setengah mati ketika “senjata”-nya mengalami masalah. Alasannya simpel, penis merupakan organ yang memengaruhi kehidupan seksual pria dan pasangannya. Nah, sudah kebayangkan apa jadinya bila organ yang ini bermasalah?

Ingat, ada beragam masalah kesehatan yang bisa menghantui penis, salah satunya peyronie. Masih asing dengan masalah ini? Peyronie dalam istilah awam dikenal sebagai penis bengkok. 

Kondisi ini kerap kali mengganggu penetrasi dan membuat hubungan seksual jadi menyakitkan. Di samping itu, kondisi ini juga bisa membuat kondisi psikologis pria jadi kurang pede. 

Baca juga: Mr P yang Bengkok Akibat Peyronie, Bisakah Diluruskan?

Sebenarnya keluhan pada organ pria ini bisa menghantui siapa saja. Tak pandang bulu, tak mengenal usia, apalagi status sosial. Akan tetapi, faktanya sebagian besar pengidapnya merupakan pria usia paruh baya. Menurut data medis, setidaknya 3–9 persen pria di dunia mengidap penyakit peyronie.

Pertanyaannya, apakah penyakit ini dapat memengaruhi kesuburan pria? 


Sulit Berhubungan Intim hingga Impotensi

Kembali ke pertanyaan di awal, benarkah peyronie dapat memengaruhi kesuburan pria? Pelengkungan atau kelainan bentuk pada penis ini bisa menimbulkan rasa sakit atau bahkan ketidakmampuan berhubungan intim. 

Enggak cuma itu, pembengkakan dan peradangan penis pada penyakit ini, juga bisa meningkatkan risiko bekas luka permanen pada penis. Hal yang perlu ditegaskan, penyakit ini enggak menular dan tak menyebar melalui hubungan intim. 

Namun, tak boleh juga dimungkiri kalau peyronie akan memperburuk ereksi. Selain itu, terbentuknya jaringan parut sebagai pelengkungan penis juga bisa menghalangi penetrasi selama seks. 

Dalam keadaan normal, ereksi penis biasanya lurus seperti panah. Namun, ereksi pada pengidap penyakit ini bisa melengkung tajam, ke arah kiri, kanan, atas, atau bawah, bahkan lebih pendek sehingga membuat hubungan seksual tak mungkin terjadi. 

Baca juga: 5 Penyebab Pria Bisa Alami Disfungsi Ereksi

Kecil kemungkinan penyakit ini bisa hilang dengan sendirinya. Dalam kebanyakan kasus, kondisi akan tetap stabil atau memburuk bila tak ditangani dengan tepat.

Intinya, penyakit ini membuat kaum adam kesulitan untuk berhubungan intim, bahkan sulit mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) atau impotensi. Dengan kata lain, kondisi ini bisa berujung turunnya tingkat peluang untuk memiliki keturunan. 


Awasi Penyebab dan Gejalanya

Peyronie ini ditandai ketika bentuknya tampak menekuk. Kebanyakan ke atas atau ke samping. Ketika ereksi terjadi, perubahannya akan semakin kentara. Kok bisa? Kondisi ini terjadi karena pembentukan plak fibrosa atau jaringan parut di sepanjang batang penis. 

Sampai kini biang keladi dari masalah “kebengkokan” ini belum terbongkar. Namun, ahli-ahli beranggapan kalau salah satu pemicunya adalah cedera pada pembuluh darah di penis yang terjadi berulang. Misalnya, selama berhubungan seksual atau berolahraga.

Nah, cederalah inilah yang mengakibatkan perdarahan di dalam penis dan memicu respons sistem imun tubuh, yang berdampak pada terbentuknya jaringan parut. Sayangnya, cedera ini tak selalu bisa diingat oleh pengidapnya. Lalu, bagaimana dengan gejalanya? 

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan Mr P yang Malu Dibahas Pria

Berikut ini tanda dan gejala yang bisa muncul dari penyakit ini: 

  • Bentuk penis sangat bengkok. Bengkoknya bisa mengarah ke atas, bawah, atau samping.
  • Jaringan parut. Terbentuknya jaringan parut (plak) dapat dirasakan di bawah kulit penis sebagai benjolan rata atau jaringan garis yang keras. 
  • Timbul rasa sakit. Rasa sakit pada penis ini bisa muncul ketika pengidapnya ereksi.
  • Disfungsi ereksi. Pengidap penyakit ini bisa mengalami gangguan untuk ereksi dan mempertahankannya. 
  • Lebih pendek. Penis mungkin bisa memendek karena penyakit ini. 

Mau tahu lebih jauh mengenai peyronie? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Peyronie's Disease? 
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Peyronie's disease.
Healthline. Diakses pada 2020. Understanding ED: Peyronie’s Disease.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan