Pikiran Negatif Memicu Gangguan Mental, Kok Bisa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Oktober 2018
Pikiran Negatif Memicu Gangguan Mental, Kok Bisa?Pikiran Negatif Memicu Gangguan Mental, Kok Bisa?

Halodoc, Jakarta – Emosi adalah respon yang ditunjukkan seseorang saat menghadapi situasi tertentu. Meski sering dikaitkan dengan amarah, sebenarnya emosi terbagi menjadi dua, yaitu emosi positif (seperti bahagia dan bersyukur) dan emosi negatif (sedih dan marah). Kedua emosi tersebut boleh kamu ekspresikan, asalkan dilakukan secara bijak agar emosi negatif yang dirasakan tidak menyebabkan gangguan mental.

Bagaimana Kaitan Emosi dan Pikiran Negatif dengan Kesehatan Mental?

Sebuah studi menunjukkan semakin banyak tekanan emosi negatif yang dirasakan, semakin besar risiko depresi yang bisa terjadi. Alasannya karena stres dan sedih berkepanjangan memicu pelepasan kortisol (hormon stres) dalam tubuh. Banyaknya hormon stres dalam tubuh ini dapat mengganggu keseimbangan hormon di otak, sehingga menjadi pemicu gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar, dan gangguan kecemasan.

Hasil studi tersebut didukung oleh studi dari Universitas California, Amerika Serikat. Studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengalami stres cenderung memiliki materi putih di otak (white matter) lebih banyak dibanding materi abu-abu (grey matter). Padahal, semakin banyak materi putih di otak, semakin sulit bagi seseorang untuk menenangkan diri. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko gangguan mental pada orang yang memiliki emosi dan pikiran negatif.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Memiliki Emosi dan Pikiran Negatif?

Hal yang wajar ketika kamu memiliki emosi dan pikiran negatif, termasuk merasa sedih, marah, dan kecewa. Namun, kamu tidak boleh membiarkannya berlarut-larut dan harus dikelola dengan baik. Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah menerima emosi dan pikiran negatif tersebut, lalu mencari cara untuk mengelolanya.

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengelola emosi dan pikiran negatif:

1. Cerita dengan Orang Terdekat

Daripada menyimpan emosi dan pikiran negatif sendiri, kamu dianjurkan untuk menceritakannya dengan orang terdekat. Cara ini dapat membantu melegakan hati dan pikiran, serta mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Kamu tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi masa-masa sulit dengan bercerita kepada orang terdekat. Hal ini bisa membantu mengurangi pikiran dan perasaan negatif yang dimiliki.

2. Berdamai dengan Diri Sendiri

Cara ini bisa membantu kamu menerima ketidaksempurnaan yang ada dalam hidup. Meski tak mudah, berdamai dengan diri sendiri bisa membantu kamu menerima keadaan dan lebih santai dalam menghadapi emosi dan pikiran negatif. Jadi, cobalah fokus pada hal yang bisa diubah daripada menyesali keadaan.

3. Bersenang-senang

Lakukan kegiatan apapun yang membuat kamu senang. Misalnya, berjalan-jalan, berbelanja, mendengarkan lagu, membaca buku, berolahraga, dan kegiatan positif lainnya. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan kadar hormon dan membantu kamu mengusir emosi dan pikiran negatif.

4. Belajar Relaksasi

Relaksasi bertujuan untuk menenangkan pikiran, sehingga kamu tidak terjebak dengan emosi dan pikiran negatif yang terjadi. Berikut ini cara sederhana yang bisa dilakukan untuk relaksasi:

  • Pilih tempat yang tenang dan jauh dari keramaian.
  • Posisikan diri senyaman mungkin.
  • Tarik napas secara perlahan sambil memejamkan mata.
  • Lepaskan ketegangan otot serta coba alihkan emosi dan pikiran yang mengganggu dengan memikirkan situasi yang menyenangkan.

Itulah fakta tentang pikiran negatif yang bisa jadi penyebab gangguan mental. Kalau kamu kesulitan untuk mengatasi emosi dan pikiran negatif, segera berbicara pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa berbicara pada psikolog atau psikiater kapan saja dan di mana saja melalui Chat, Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan