Pola Asuh Anak Broken Home agar Sukses di Sekolah

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Agustus 2022

“Orang tua perlu menerapkan beberapa hal sebagai bagian dari pola asuh anak yang merasakan pahitnya broken home. Salah satunya adalah dengan memastikan untuk menjaga komunikasi dengan baik.”

Pola Asuh Anak Broken Home agar Sukses di SekolahPola Asuh Anak Broken Home agar Sukses di Sekolah

Halodoc, Jakarta – Tidak semua kehidupan rumah tangga dapat berjalan dengan baik atau minim konflik. Sebab, ada saja keluarga yang sarat dengan konflik, atau yang akrab disebut sebagai broken home. Situasi ini dapat membuat anak menjadi tidak betah dan merasa tertinggalkan. Terutama jika orang tua memutuskan untuk bercerai, sehingga anak juga menjadi korban karena merasakan sedih yang mendalam. 

Nah, banyak orang beranggapan bahwa anak broken home memiliki sifat yang berbeda dan dianggap tidak akan sukses di sekolah. Padahal, sebenarnya anak broken home juga dapat tetap meraih sukses di sekolah dan masa depannya. Sebab, ada pola asuh anak yang tepat guna membimbing anak broken home. Penasaran apa pola asuhnya? Yuk, ketahui infonya di sini! 

Pola Asuh Anak Broken Home agar Sukses di Sekolah

Menghadapi anak yang mengalami situasi traumatis akibat keluarga yang penuh konflik dan perceraian bukanlah hal yang mudah. Karena itu, orang tua perlu menerapkan beberapa hal sebagai bagian dari pola asuh anak pada situasi ini. 

Tujuannya agar anak dapat kembali meraih kepercayaan dirinya kembali, sehingga tetap termotivasi untuk mengejar kesuksesannya, terutama di sekolah. Berikut adalah caranya: 

1. Pastikan untuk Menjaga Komunikasi dengan Baik 

Komunikasi dengan anak merupakan bagian terpenting dari hubungan orang tua dan anak. Karena itu, ibu dapat mengekspresikan perasaan kepada mereka, tetapi pastikan untuk tidak terdengar agresif. Hal ini bertujuan agar anak tidak merasa ditinggalkan, dan selalu merasa diperhatikan oleh salah satu orang tuanya, meskipun telah bercerai. 

2. Menerima dan Memaklumi cara Berduka Anak 

Kesedihan merupakan respons emosional yang normal terhadap kehilangan sesuatu yang berharga. Setiap orang akan berduka dengan cara yang berbeda. Anak-anak bisa saja terlihat seperti orang dewasa, mereka mungkin berduka secara tidak konsisten, tampak baik-baik saja suatu hari, hanya untuk menjadi sangat sedih dan tertekan pada hari berikutnya. 

Sebagai contoh, anak yang berduka mungkin akan lebih sering mengalami mimpi buruk atau kesulitan tidur. Jika hal ini terjadi, penting bagi ibu untuk menerima kesedihannya, dan memaklumi kondisinya dengan menemaninya, hingga dirinya kembali tertidur. 

3. Bantu Anak untuk Menghadapi Perasaannya 

Ibu dapat membantu anak untuk menghadapi perasaannya melalui beberapa cara, seperti: 

  • Bujuk anak untuk berbicara tentang perasaan mereka secara terbuka dan sesering yang mereka inginkan.
  • Beritahu anak bahwa tidak apa-apa memiliki berbagai perasaan yang berbeda, dan menyarankan cara yang tepat untuk mengekspresikan perasaan ini. Misalnya seperti menuliskan perasaan dalam buku harian, atau melepaskan perasaan melalui aktivitas fisik seperti berlatih bela diri.
  • Utarakan perasaan ibu, misalnya dengan cara menangis bersama anak.
  • Bersiaplah untuk terus-menerus meyakinkan anak tentang kasih sayang kepada dirinya. 
  • Ingatkan anak bahwa perasaan sakit hati akibat perpisahan yang dirasakan dirinya akan berkurang seiring waktu.
  • Ajak anak untuk mengikuti kegiatan positif yang disukainya, misalnya seperti menjalani hobi bermain sepak bola. 

Mau tahu kenapa anak bisa menjadi materialistis? Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 5 Penyebab Anak Menjadi Materialistis dan Cara Efektif Mencegahnya“.

Itulah beberapa hal yang perlu diterapkan sebagai bagian dari pola asuh anak yang broken home agar tetap sukses di sekolah. Mulai dari memastikan kalau komunikasi berjalan lancar, hingga membantu anak untuk menghadapi perasaannya. Beberapa hal tersebut diharapkan dapat membantu anak untuk kembali termotivasi dalam meraih mimpinya. 

Meski begitu, kesedihan yang dirasakan oleh anak-anak yang berasal dari keluarga broken home dapat bervariasi. Karena itu, penting untuk bersikap sabar dan konsisten dalam mengasuh anak yang masih bersedih akibat perceraian. 

Jika ibu masih memiliki pertanyaan seputar cara menghadapi anak broken home, ibu bisa tanya psikolog anak melalui aplikasi Halodoc. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 

Times of India. Diakses pada 2022. A child’s worst nightmare; to be brought up in a broken home. 
Better Health Channel. Diakses pada 2022. Family breakups – supporting children. 
Verywell Mind. Diakses pada 2022. Having a Broken Family: What It Means and How to Cope. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan