Pola Asuh yang Tepat untuk Membentuk Karakter Remaja

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Desember 2020
Pola Asuh yang Tepat untuk Membentuk Karakter RemajaPola Asuh yang Tepat untuk Membentuk Karakter Remaja

Halodoc, Jakarta - Pola asuh orangtua dalam membesarkan anak memengaruhi perkembangan anak hingga ia remaja dan dewasa. Saat anak memasuki usia remaja, maka dapat terjadi perubahan pola asuh. Pada remaja, pola asuh orangtua mungkin berfokus pada aturan dan konsekuensi. Tujuannya agar anak remaja semakin disiplin dan mampu bertanggung jawab. 

Perlu orangtua pahami, bahwa anak remaja umumnya suka menguji batas kemandiriannya. Untuk itu, jangan terkejut apabila anak remaja jadi suka mendebat saat orangtua menyampaikan hal yang bertentangan dengan pendapatnya. Anak remaja juga sering kali labil. Jadi, bagaimana sebaiknya menjalankan pola asuh yang tepat untuk membentuk karakter remaja?

Baca juga: 5 Tips Membantu Remaja Memahami Konsep Penerimaan Diri

Pola Asuh Pembentuk Karakter Remaja

Di masa remaja ini, terkadang anak akan meminta bantuan orangtuanya, kemudian dia mengatakan tidak membutuhkan orangtuanya lagi. Biasanya akan terjadi situasi tarik-menarik antara orangtua dan remaja. Hal yang paling penting adalah, ajarkan rasa tanggung jawab pada remaja sejak ini. Pertebal pula kesabaran orangtua untuk tetap bisa menerapkan kedisiplinan dan kemandirian. 

  • Jangan Manjakan Anak

Tidak terlalu memanjakan anak adalah pola asuh utama yang membentuk karakter remaja. Jangan selalu menuruti apa kemauan anak, meskipun ia menangis atau ngambek. Meskipun ada rasa tidak tega, tapi mendisiplinkan remaja adalah salah satu bentuk kasih sayang.

  • Ajarkan tentang Kemandirian

Ajarkan kemandirian pada anak dengan memberikan kepercayaan, kesempatan, dan juga apresiasi. Meminta anak untuk membereskan kamar dan merapikan baju di lemarinya, adalah salah satu bentuk kemandirian. Dengan mengajarkan kemandirian, maka remaja pun mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Meskipun mungkin sulit diajarkan atau dilakukan, tapi tetap mungkin untuk diusahakan. 

Baca juga: 4 Gangguan Psikologis yang Sering Dialami Anak Muda

  • Orangtua Harus Menjadi Contoh yang Baik

Menjadi contoh yang baik bagi anak bisa menjadi pola asuh pembentuk karakter baik saat ia dewasa. Saat kecil, anak cenderung akan meniru apapun yang dilakukan oleh kedua orangtua. Meskipun orangtua pernah melakukan sesuatu yang mungkin salah atau tidak tepat.

Jika anak melihatnya, maka beritahulah bahwa tindakan tersebut tidak tepat. Kemudian, beritahu anak bagaimana tindakan yang tepat. Agar kelak memiliki karakter yang baik, ibu bisa memberikan contoh untuk selalu berkata jujur dan sopan, berperilaku santun, serta membantu orang lain yang membutuhkan.

  • Berikan Batasan dan Aturan

Menerapkan batasan dapat membantu anak belajar mengendalikan diri dan mampu membedakan mana hal baik dan buruk. Jangan lupa juga untuk menjelaskan kenapa alasan tersebut dibuat. Pastikan orangtua untuk selalu konsisten dalam menerapkan aturan. Jika tidak, anak akan merasa kebingungan, dan berujung menyepelekan peraturan yang ibu buat.

  • Sediakan Waktu Bersama Anak

Orangtua yang sangat sibuk membuat anak merasa kurang perhatian. Hal tersebut bisa saja menjadi pemicu anak untuk berbuat buruk guna mendapatkan perhatian dari kedua orangtuanya. Jadi, sesibuk apa pun orangtua, ibu harus selalu menyediakan waktu untuk melakukan quality time bersama anak. Jika hari Senin sampai Jumat ibu sudah sibuk di kantor, usahakan untuk meluangkan waktu saat weekend.

Baca juga: Anak Sering Membangkang, Dampak dari Pola Asuh yang Salah

Konsistensi adalah hal yang dibutuhkan untuk menjalankan pola asuh pembentuk karakter remaja. Hal ini bukan perkara mudah, karena setiap orangtua memiliki keterbatasan, baik soal waktu atau kesabaran. Namun, orangtua bisa memilih mana hal yang seharusnya menjadi prioritas.

Jika pola asuh berkaitan dengan kesehatan mental, maka cobalah untuk berdiskusi dengan psikolog melalui aplikasi Halodoc bagaimana langkah yang dapat dilakukan. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Psych Central. Diakses pada 2020. 5 Parenting Tips to Help You Raise Happy Children
Psychology Today. Diakses pada 2020. Top 10 Parenting Tips
Royal College of Psychiatrists UK. Diakses pada 2020. Good Parenting: Information

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan