Pola Asuh yang Tepat untuk Mendidik Anak Yatim

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Juni 2023
Pola Asuh yang Tepat untuk Mendidik Anak YatimPola Asuh yang Tepat untuk Mendidik Anak Yatim

Halodoc, Jakarta - Mendidik anak yatim tentu berbeda dengan anak yang memiliki kedua orangtua lengkap. Yatim sendiri berarti anak yang tidak lagi memiliki ayah, karena meninggal saat anak tersebut belum dewasa. Lantas, bagaimana cara mendidik anak yatim dengan pola asuh yang tepat? Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Baca juga: Jenis Pola Asuh Anak yang Perlu Dipertimbangkan Orangtua


Begini Pola Asuh yang Tepat Dalam Mendidik Anak Yatim

Sebagai orangtua tunggal dari seorang anak yatim, seorang wanita harus dapat memainkan dua peran sekaligus, yaitu ibu dan juga ayah. Dengan mendapat sosok ibu dan ayah, ia dapat berkembang dan tumbuh dengan sempurna layaknya teman-teman seusianya. Sebagai orangtua tunggal, hal pertama yang harus ibu lakukan adalah menurunkan ekspektasi terhadap anak.

Ibu perlu mengetahui jika tidak ada pola asuh yang sempurna untuk anak. Ibu harus fleksibel menyesuaikan dengan karakter dan sifat masing-masing anak. Jika terlalu dipaksakan, alih-alih tumbuh dan berkembang dengan sempurna, anak akan menjadi seseorang yang pembangkang dan tidak menurut. Pola asuh anak harus memprioritaskan perkembangan anak daripada kemauan ibu sendiri. Berikut ini beberapa hal yang dapat ibu lakukan:

1.Menceritakan Kenangan Indah yang Pernah Dilalui

Menceritakan kenangan yang indah saat keluarga masih utuh penting dilakukan, agar anak tetap memiliki contoh yang baik dari kedua orangtuanya. Jika ayah telah meninggal saat anak masih sangat kecil, maka ibu bisa menceritakan banyak kebaikan tentang ayahnya.

2.Perlihatkan Anak Jika Ibu Sayang Kepadanya

Memperlihatkan anak jika ibu sayang kepadanya penting dilakukan. Meski terlihat sepele, tetapi itu sangat berarti bagi anak. Jika ibu segan mengungkapkan rasa sayang, setidaknya tunjukkan dengan perbuatan.

Baca juga: Mengenal RIE Parenting, Pola Asuh Anak Kekinian

3.Berikan Kebebasan dan Terapkan Batasannya

Meskipun penuh dengan rasa sayang, bukan berarti ibu memberikan izin anak untuk melakukan apapun yang ia inginkan. Ibu tetap diberikan izin untuk membebaskan anak, tetapi dengan aturan dan batasan yang jelas. Jika anak melanggar, maka ajarkan anak untuk bertanggung jawab atas apa yang ia telah lakukan.

4.Meminta Bantuan Orang Lain

Jika ibu harus mencari nafkah untuk kehidupan, disarankan untuk menyewa pengasuh anak atau meminta bantuan pada kerabat terdekat. Menitipkan anak bukanlah perilaku yang tidak bertanggung jawab. Hal yang terpenting adalah, ibu tetap menyempatkan diri untuk melakukan quality time bersama anak saat hari libur.

5.Jangan Menyalahkan Keadaan

Jangan berlarut-larut menyalahkan keadaan yang terjadi. Ibu harus tetap fokus memperhatikan kesehatan anak, dan merawat diri sendiri. Jangan menyalahkan diri sendiri, karena hal ini sudah menjadi kehendak Tuhan. Sesekali menangis tidak mengapa, tetapi usahakan untuk selalu mencontohkan perilaku yang positif dan optimis kepada anak.

6.Jangan Membandingkan Diri Sendiri dan Orang Lain

Selalu beritahu dan ingatkan anak agar tidak membandingkan keluarganya dengan keluarga teman-temannya yang memiliki anggota keluarga lengkap. Ingatkan jika setiap keluarga memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tanamkan prinsip pada anak, agar ia dapat menerima kenyataan dan bersemangat dalam menjalani kehidupannya.

Baca juga: Pola Asuh Anak Ala Timur dan Barat, Apa Bedanya?

Meski telah diasuh dengan pola asuh yang baik, tetapi anak yatim memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi. Disinilah peran ibu untuk memperhatikan anak. Jika ia menunjukkan gejala penarikan diri dari hubungan sosial atau lingkungan sesaat setelah kehilangan salah satu orangtuanya, segera atasi hal ini. Ibu bisa membawanya bertemu dengan psikolog atau psikiater di rumah sakit terdekat.

Baca juga: Santai, Begini Cara Asuh Anak yang Tepat untuk “Keluarga Baru”




Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2020. How to Answer Kids's Questions About Absent Fathers.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Single parent? Tips for raising a child alone.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan