Pola Hidup Sehat untuk Cegah Obesitas bagi Wanita

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Maret 2022

“Selain membuat kamu tidak percaya diri, kegemukan atau obesitas menjadi salah satu kondisi yang meningkatkan risiko akan berbagai masalah kesehatan. Ini termasuk diabetes, jantung, hipertensi, hingga kanker. Yuk, ketahui bagaimana cara mencegah obesitas pada wanita!”

Pola Hidup Sehat untuk Cegah Obesitas bagi WanitaPola Hidup Sehat untuk Cegah Obesitas bagi Wanita

Halodoc, Jakarta – Obesitas bisa terjadi pada siapa saja, terutama wanita. Masalah ini muncul karena banyak hal, seperti pola makan yang buruk, pola hidup yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, hingga faktor keturunan. Selain itu, obesitas pada wanita juga dikaitkan dengan faktor stres yang tidak mampu dikendalikan. 

Dampak Obesitas pada Wanita

Sayangnya, kelebihan berat badan pada wanita mengakibatkan banyak masalah kesehatan yang terbilang serius. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal of the American Board of Family Medicine menyebutkan bahwa obesitas meningkatkan risiko relatif diabetes dan penyakit arteri koroner pada wanita.  Selain itu, wanita yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami nyeri punggung bawah dan osteoarthritis lutut.

Masih dalam studi yang sama, obesitas turut berdampak negatif pada kontrasepsi dan kesuburan. Wanita yang lebih gemuk memiliki risiko lebih tinggi untuk beberapa jenis kanker, termasuk kanker endometrium, kanker serviks, kanker payudara, dan kanker ovarium.

Sementara itu, studi lainnya yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menyebutkan, obesitas dapat berdampak buruk pada kesehatan di setiap tahap siklus hidup wanita. Obesitas pada wanita muda berdampak pada kesehatan psikososial dan seiring bertambahnya usia dan menjadi orang tua, masalah kesehatan ini juga berdampak pada kesehatan reproduksi mereka. 

Selain itu, obesitas juga menimbulkan sejumlah risiko serius selama kehamilan. Lalu, pada wanita yang lebih tua, obesitas dikaitkan dengan munculnya sejumlah penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular serta peningkatan risiko untuk hampir semua jenis kanker. Semakin banyak bukti bahwa obesitas merupakan faktor risiko independen untuk demensia dan penyakit Alzheimer. 

Mencegah Obesitas pada Wanita

Salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah obesitas pada wanita adalah membiasakan pola hidup sehat. Berikut tipsnya:

  1. Kurangi Konsumsi Makanan Berlemak

Supaya tidak obesitas, kamu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan berlemak. Namun, lemak yang dimaksud adalah lemak jahat, seperti pada gorengan atau makanan siap saji. Sebaliknya, konsumsi lemak sehat bisa membantu menurunkan berat badan, lho. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Nutrition Journal menunjukkan bahwa asupan lemak makanan sehat, seperti lemak tak jenuh ganda dapat meningkatkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko obesitas.

  1. Kurangi Asupan Makanan Olahan dan Tinggi Gula

Menurut sebuah studi diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi makanan olahan dan terkait dengan risiko obesitas yang lebih tinggi. Sebab, banyak makanan olahan yang tinggi lemak, garam, dan gula, yang dapat mendorong makan berlebihan. Sebagai gantinya, perbanyak asupan buah, sayur, dan makanan tinggi serat.

  1. Olahraga Teratur

Melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur sangat penting untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan, membuat tubuh sehat secara keseluruhan, dan terhindar dari risiko penyakit kardiovaskular. Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas aerobik yang kuat per minggu.

  1. Kendalikan Stres

Stres dapat memiliki banyak efek pada tubuh dan pikiran. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Current Obesity Reports menunjukkan bahwa stres dapat memicu respons otak yang mengubah pola makan yang menyebabkan mengidam makanan berkalori tinggi. Makan terlalu banyak makanan berkalori tinggi dapat berkontribusi pada perkembangan obesitas.

  1. Cukup Istirahat

CDC merekomendasikan waktu tidur selama tujuh jam atau lebih untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, bahkan lebih banyak tidur untuk orang yang lebih muda.

Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatric Obesity menemukan bahwa tidur terlalu lama dan membuat jam tidur berkurang untuk anak-anak berusia 4 tahun dan 5 tahun mengakibatkan kemungkinan obesitas yang lebih besar dari waktu ke waktu. 

Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa kemungkinan menjadi gemuk lebih tinggi untuk anak-anak yang tidur kurang dari sekitar 9,5 jam per malam, serta untuk anak-anak yang tidur pada jam 9 malam.  atau nanti.

Jangan lupa, rutin lakukan cek kesehatan di rumah sakit terdekat. Kamu bisa buat janji lebih mudah melalui aplikasi Halodoc, segera download aplikasi Halodoc sekarang, ya!

Referensi:
R.J. Scharf and M.D. DeBoer. 2014. Diakses pada 2022. Sleep timing and longitudinal weight gain in 4- and 5-year-old children. Pediatric Obesity 10(2): p.141-148.
Healthline. Diakses pada 2022. How to Prevent Obesity in Kids and Adults.
Very Well Health. Diakses pada 2022. How to Prevent Obesity.
Teresa Kulie, et al. 2011. Diakses pada 2022. Obesity and Women’s Health: An Evidence-Based Review. The Journal of the American Board of Family Medicine 24(1): 75-85.
Karen A. Scott, et al. 2012. Diakses pada 2022. Effects of Chronic Social Stress on Obesity. Current Obesity Reports 1(1): 16-25.
Raquel de Deus Mendonca, et al. 2016. Diakses pada 2022. Ultraprocessed food consumption and risk of overweight and obesity: the University of Navarra Follow-Up (SUN) cohort study. The American Journal of Clinical Nutrition 104(5): 1433-1440.
Ann G. Liu, et al. 2017. Diakses pada 2022. A healthy approach to dietary fats: understanding the science and taking action to reduce consumer confusion. Nutrition Journal 16:53.
D. Ryan. 2007. Diakses pada 2022. Obesity in women: a life cycle of medical risk.  International Journal of Obesity 31: S3-S7.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan