Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Hemiplegia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 November 2019
Pola Hidup Sehat untuk Pengidap HemiplegiaPola Hidup Sehat untuk Pengidap Hemiplegia

Halodoc, Jakarta – Hemiplegia, atau yang juga dikenal dengan sebutan hemiparesis, merupakan kondisi kelumpuhan atau hilangnya kemampuan otot untuk bergerak, yang terjadi hanya pada salah satu sisi tubuh. Perlu diketahui bahwa gerakan tubuh dikendalikan oleh pesan yang dikirim dari otak menuju otot. Jika terjadi gangguan pada otak, hantaran pesan ke otot untuk bergerak akan terganggu. 

Pada tahap ringan, kelumpuhan anggota gerak dapat diperbaiki dengan menerapkan pola hidup sehat dan perawatan. Pola hidup sehat yang perlu diterapkan pengidap hemiplegia adalah aktif bergerak dan menggunakan otot-otot dalam kegiatan sehari-hari, serta melakukan latihan untuk memperkuat otot kaki dan keseimbangan. 

Baca juga: Ternyata, Ini Penyebab Utama Terjadinya Hemiplegia

Ada beberapa hal yang juga penting untuk dilakukan pengidap hemiplegia dalam keseharian, seperti:

  • Selalu gunakan sepatu yang datar.

  • Gunakan alat bantu, seperti tongkat atau alat bantu jalan yang direkomendasikan oleh dokter.

  • Perhatikan setiap pijakan langkah ketika berjalan.

  • Mintalah bantuan orang lain untuk memasang alat bantu pegangan di dinding rumah.

Sementara itu, dari segi medis, perawatan yang dapat dilakukan untuk membantu pengidap hemiplegia memperbaiki gerakan pada lengan dan tungkai yang mengalami tungkai adalah:

  • Modified constraint-induced therapy (mCIT). Terapi ini dilakukan untuk mendorong penggunaan bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan.

  • Stimulasi listrik. Bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan sensorik, memperkuat bagian tubuh yang melemah, dan meningkatkan jangkauan gerakan.

Selain perawatan tadi, pengidap hemiplegia juga disarankan untuk rutin menjalani fisioterapi dan latihan fisik. Untuk bisa pulih sepenuhnya, dibutuhkan waktu beberapa minggu, bulan, hingga tahun, tergantung tingkat keparahan kelumpuhan yang dialami. Hal yang perlu diingat adalah, mengalami kelumpuhan pada satu bagian tubuh merupakan kondisi medis berat yang tidak boleh diabaikan. 

Baca juga: Ketindihan saat Tidur Bisa Jadi Gejala Hemiplegia?

Jika kamu mengalami gejala kelemahan otot pada satu sisi tubuh, segera download dan gunakan aplikasi Halodoc untuk diskusi dengan dokter lewat chat. Kemudian, jika dokter menyarankan untuk lakukan pemeriksaan lebih lanjut, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit lewat aplikasi Halodoc juga, agar tidak perlu lama mengantri.

Ketika didiagnosis mengidap hemiplegia, mintalah dukungan orang terdekat dalam menjalani perawatan. Hal ini penting, karena semangat dan dukungan dari orang terdekat dalam menjalani perawatan dan pola hidup sehat, dapat meningkatkan kualitas hidup pengidap dan mencegah terjadinya depresi. Selain itu, penanganan dini dapat meningkatkan peluang untuk bisa pulih sepenuhnya dengan cepat.

Penyebab dan Gejala Hemiplegia

Pada kebanyakan kasus, hemiplegia disebabkan oleh stroke dan cedera kepala berat. Kelumpuhan biasanya terjadi pada sisi tubuh yang berlawanan dengan sisi otak yang mengalami gangguan, meski bisa juga terjadi pada bagian tubuh manapun. 

Baca juga: Masih Muda, Bisa Juga Kena Stroke

Beberapa gejala yang dialami oleh pengidap hemiplegia dapat berupa:

  • Kehilangan kontrol terhadap kandung kemih.

  • Kesulitan dalam berbicara, menelan, dan juga bernapas.

  • Kekakuan dan kelemahan pada otot di salah satu sisi tubuh.

  • Kesulitan untuk berjalan.

  • Kehilangan keseimbangan tubuh.

  • Adanya kesulitan untuk memegang benda.

  • Gangguan koordinasi gerakan.

Hemiplegia bisa terjadi di beberapa bagian tubuh pengidapnya, misalnya lengan, tangan, tungkai kaki, dan juga otot wajah. Jika mengalami kelumpuhan pada sebagian sisi tubuh, pengidapnya akan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, berpakaian, dan juga saat di kamar mandi.

Referensi:
Spinal Cord. Diakses pada 2019. Hemiplegia.
Kids Health. Diakses pada 2019. A to Z: Hemiplegia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan