Pola Hidup Tidak Sehat Bisa Meningkatkan Risiko Kanker

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 Oktober 2020
Pola Hidup Tidak Sehat Bisa Meningkatkan Risiko KankerPola Hidup Tidak Sehat Bisa Meningkatkan Risiko Kanker

Halodoc, Jakarta – Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara (pada wanita yang sudah menopause), usus besar dan rektum, endometrium (lapisan rahim), kerongkongan, pankreas, hati, dan ginjal, serta beberapa jenis kanker lainnya.

Kelebihan berat badan yang dipicu oleh pola hidup tidak sehat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak estrogen dan insulin, yang merupakan hormon yang dapat merangsang pertumbuhan kanker. 

Gaya Hidup Tak Sehat Penyumbang Terbesar Kanker

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh US National Library of Medicine, hanya 5–10 persen dari semua kasus kanker yang dapat dikaitkan dengan faktor genetik, sedangkan 90–95 persen sisanya dipicu karena lingkungan dan gaya hidup tidak sehat. 

Faktor gaya hidup tersebut antara lain merokok, pola makan (gorengan, daging merah), konsumsi alkohol, paparan sinar matahari, polutan lingkungan, infeksi, stres, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik. 

Baca juga: Hati-Hati, Pola Hidup Tidak Sehat Picu Penyakit Jantung

Fakta lain yang menunjukkan bagaimana pola hidup tidak sehat meningkatkan risiko kanker adalah hampir 25–30 persen kematian terkait kanker disebabkan oleh tembakau, 30-35 persen terkait dengan makanan, sekitar 15–20 persen disebabkan oleh infeksi, dan persentase sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti radiasi, stres, aktivitas fisik, dan polutan lingkungan.

Menyadari betapa signifikan dampak yang diberikan pola hidup tidak sehat terhadap kanker, makanya direkomendasikan untuk mengubah pola hidup mulai dari:

1. Mengurangi konsumsi rokok.

2. Meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran.

3. Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang.

4. Pembatasan kalori.

5. Olahraga.

6. Menghindari paparan langsung sinar matahari.

7. Mengurangi konsumsi daging.

8. Perbanyak penggunaan biji-bijian.

9. Check up kesehatan rutin.

Kalau kamu ingin mendapatkan informasi mengenai kapan waktu yang tepat untuk check up kesehatan, bisa ditanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Pola Hidup Sehat Baik untuk Diri dan Lingkungan

Menerapkan gaya hidup yang lebih sehat sejatinya tidak hanya memberikan dampak pada diri sendiri, tetapi juga lingkungan sekitarmu. Mengapa demikian? Soalnya, ketika kamu memutuskan untuk menerapkan hidup sehat, orang-orang di sekitarmu sedikit banyak akan terinspirasi untuk juga melakukannya. Apakah itu pasangan, keluarga, anak, saudara, teman, ataupun lingkungan kerja. 

Baca juga: Merokok dan Ngemil Gorengan, Paket Lengkap Perusak Jantung

Pernahkah kamu mendengar istilah “kamu adalah apa yang kamu makan”? Faktanya memang apa yang kamu makan dapat berdampak besar pada risiko terkena kanker. Salah satu faktor risiko terbesar kanker adalah kelebihan berat badan atau obesitas. 

Makan makanan cepat saji atau makanan olahan lainnya yang tinggi lemak dan gula (seperti coklat, keripik, dan biskuit) dapat membuat berat badan bertambah, dan terdapat bukti kuat bahwa kelebihan berat badan atau obesitas adalah penyebab 12 jenis kanker.

Baca juga: Obesitas Bisa Sebabkan Gagal Jantung, Benarkah?

Namun, pola makan yang tinggi makanan nabati seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, dan juga dapat melindungi dari jenis kanker tertentu.

Makanan yang kaya serat (misalnya biji-bijian, sayur-mayur, dan buah-buahan) dapat melindungi dari kanker usus. Sayur dan buah dapat melindungi dari kanker mulut, tenggorokan, dan saluran pencernaan. Sayuran dan buah memberi tubuh asupan vitamin, mineral, dan zat lain yang dikenal sebagai fitokimia, yang dapat membantu melindungi sel-sel dalam tubuh dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker. 

Referensi:
US National Library of Medicine. Diakses pada 2020. Cancer is a Preventable Disease that Requires Major Lifestyle Changes.
American Cancer Society. Diakses pada 2020. Diet and Physical Activity: What’s the Cancer Connection?
World Cancer Research Fund. Diakses pada 2020. Poor Diet and Cancer Risk.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan